Pasar dibuka minggu ini dengan denyut resiko yang dramatis imbas ketegangan AS-Iran. Kejadian ini telah mengalihkan perhatian investor ke asset yang ringan resiko. Imbas ini tentunya telah mematahkan banyak proyeksi trend tahun 2020. Hal ini terpantau dari pembukaan sesi pasar Asia tadi pagi, dimana Emas dibuka dengan loncatan marathon diatas tiang lintasan dan Yen dibuka dengan gap-down.
Harga minyak telah menjadi fokus utama, mengingat peran yang dimainkannya di Iran Sejauh ini harga terpantau naik dari perdagangan minggu lalu. USOIL, Weekly Chart.
Pagi ini harga USOIL dibuka dengan loncatan GAP diatas level 61.8% FR, melepaskan diri dari minor resistance 63,35 yang dibentuk pada September tahun lalu. Tidak menutup kemungkinan situasi yang memanas akan mengangkat ke level resistance berikutnya di 66,57 sebagai resistance lanjutan yang dibentuk pada bulan April tahun lalu.
Kenaikan harga minyak juga berimbas pada jalur aliran uang ke mata uang lindung nilai lainnya seperti USD dan Yen maupun CHF.
Yen telah menjadi lindung nilai menguat seiring meningkatnya tensi di Timur Tengah, setelah serangan udara AS yang mengakibatkan pembunuhan seorang pejabat militer senior Iran dan pemimpin kelompok milisi. Yen pagi ini dibuka dengan GAP down, mendekati level koreksi 38,2%FR yang secara penarikan trendline diagonal telah terjadi pergeseran minat dari beli menjadi jual.
Mata uang safe haven seperti Yen dan Franc mendapat dukungan di saat ketidakpastian meningkat di pasar keuangan karena mereka dianggap kurang stabil. Pasar tetap khawatir bahwa peningkatan ketegangan antara AS dan Iran dapat berdampak pada kawasan berkembang lainnya.
Presiden Trump telah mengeluarkan ancaman membalas, jika Iran memukul balik AS karena serangan ini. Sementara itu, parlemen Irak mengeluarkan resolusi untuk menghapus semua pasukan asing dari wilayahnya, sebuah langkah yang telah menyebabkan AS mengancam sanksi terhadap Irak.