Bank Sentral mana lagi yang akan potong suku bunga?

The Fed Bank Sentral Amerika  telah memangkas suku  bunga darurat 50 basis poin dan disinyali masih akan melakukan pemotongan susulan di bulan-bulan mendatang.

Mengapa Fed harus potong suku bunga secara mendadak?

Mungkin Anda bisa menebaknya!

Jika Anda mengatakan bahwa hal ini terjadi karena dampak Covid-19 terhadap perekonomian global, secara umum Anda benar.  Epedemi ini telah merusak dan memberikan guncangan pada rantai pasokan global bukan hanya bagi AS, efek goncangan pada rantai pasokan juga mengakibatkan   berubahnya tatanan finansial. Secara psikis  Covid-19 memberikan dampak ketakutan dan kekhawatiran sehingga dapat merubah perilaku perilaku perusahaan dan konsumen, mendorong kepanikan dan kejutan pada permintaan yang lebih luas juga. Namun ada kemungkinan pemangkasan suku bunga juga untuk  membantu mengurangi beberapa tekanan potensial dalam sistem keuangan dan mengangkat sentimen.

Sektor yang paling terdampak adalah sektor jasa angkutan ekonomi termasuk akomodasi, hotel dan travelling. Hal-hal yang berkaitan langsung dengan liburan menjadi sangat rentan. Hotel menjadi kosong, pantai menjadi sepi, angkutan  travel menjadi merugi, jadwal penerbangan pesawat tercekal, angkutan kapal dan kereta api terhambat. Distribusi makanan menjadi kendala besar.

RBA– Reserve Bank pada hari Selasa menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk mengantisipasi pertumbuhan besar dari kebakaran hutan dan coronavirus. Ekonomi Australia juga sangat terpukul mengingat hubungan dekatnya dengan China. Sebagai mitra dagang Utama pada komoditas pertambangan dan menjadi negara tujuan wisata dan Pendidikan , pendapatan devisa Australia menjadi terhambat. Ekspor menurun, sementara kerugian kebakaran hutan belum terkalkulasi. Departemen Keuangan memperkirakan bahwa kebakaran hutan mungkin mengambil 0,2 % dari GDP, sementara OECD telah memperingatkan bahwa coronavirus dapat menekan pertumbuhan ekonomi Australia setidaknya 0,5  %.

Angka GDP dirilis kemarin turun 0,1% dari sebelumnya di angka 0,6%, menjadi 0,5%. Hasil aktual yang keluar lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar pada angka 0,4%. Terbantu dari penjualan sektor perumahan yang menanjak. Namun, angka GDP ini untuk tiga bulan hingga 31 Desember, tanggal sebelum musim kebakaran hutan dan juga tidak termasuk dampak dari wabah coronavirus, yang hanya awalnya dilaporkan pada akhir Desember.

BoC– Bank sentral Kanada juga melakukan pemotongan sebesar 50 basis poin menjadi 1,25% kemarin, karena kekhawatiran terhadap virus korona semakin membebani prospek ekonomi, namun Fed bertindak lebih  agresif sehingga menjadi  tekanan bagi BoC untuk mengikuti jejaknya. Diprediksi bahwa, kebijakan ini akan diikuti dengan serangkaian pemotongan ke depan, setidaknya sekitar 25 atau 50 basis poin lagi. BoC memiliki lebih banyak kelongaran dibandingkan bank sentral lainnya untuk memberikan dukungan kepada ekonomi dan pasar keuangan.

Siapa selanjutnya?

SNB- Penguatan Swiss franc merupakan masalah bagi Bank Sentral Swiss, yang memberikan tekanan  untuk mengambil langkah intervensi di pasar valuta, hal ini tentu saja untuk menghindari deflasi. Nilai tukar yang terlalu besar akan menyulitkan dan memberikan masalah serius bagi kestabilan perbankan. Jika hal ini berlanjut dan terjadi kebuntuan, maka tidak menutup kemungkinan SNB mengambil kendali untuk menurunkan tingkat ke suku bunga minus ke -1%, jika memang terpaksa harus dilakukan. Tapi keputusan ini tentu bukan keputusan yang populer, dan cenderung untuk dihindari. Perlu diketahui saat ini, tingkat suku bunga SNB berada pada tingkat -0,75%.

RBNZ-Reserve Bank of New Zealand mungkin akan mengikuti penurunan suku bunga Australia kemarin, walaupun tidak ada kebutuhan yang mendasar untuk melakukan pemotongan, karena inflasi dan pertumbuhan tetap masuk dalam perhitungan RBNZ.Reserve Bank sebelumnya membiarkan OCR ditahan pada angka 1,00% dan mengeluarkan prospek netral untuk OCR. Namun, RBNZ mencatat bahwa Coronavirus menghadirkan risiko penurunan.

BoJ– Bank Sentral Jepang masih mengendalikan suku bunga minus di -0,10%. Dalam semua kebijakan terdahulu, Gubernur selalu mengatakan akan ada kebijakan pelonggaran jika memang diperlukan, walaupun kita belum melihat realisasi yang nyata sampai dengan hari ini.

Gubernur Bank of Japan  Kuroda berjanji sebelumnya bahwa bank sentral akan melakukan segala upaya untuk memastikan stabilitas di pasar keuangan yang telah bergolak ketika coronavirus baru menyebar ke seluruh dunia.Mengeluarkan pernyataan darurat, Kuroda mengatakan BOJ “akan memonitor perkembangan masa depan, dan akan berusaha untuk menyediakan likuiditas yang cukup dan memastikan stabilitas di pasar keuangan melalui operasi pasar yang tepat dan pembelian aset.” Bank of Japan dapat meningkatkan stimulus bulan ini sebagai bagian dari upaya oleh bank sentral untuk mencegah wabah koronavirus dari memicu resesi global.

Keputusan pemotongan suku bunga BoJ akan sangat tergantung pada seberapa agresif The Fed akan memangkas suku bunga dan bagaimana nilai tukar Yen di pasar valuta,  sebelum peninjauan suku bunga 18-19 Maret y.a.d. Dan Pemotongan suku bunga yang sudah dilakukan oleh beberapa negara besar mungkin akan mempengaruhi keputusan BoJ bulan ini.

Ady Phangestu

Analis – hfindonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan merupakan riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak bermuatan atau harus dianggap memuat saran investasi atau rekomendasi investasi atau permintaan untuk maksud pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dengan reputasi yang baik dan segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna mengakui bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.