………Capital is not a thing, but rather a process that exists only in motion. When circulation stops, value disappears and the whole system comes tumbling down.
—David Harvey, A Companion to Marx’s Capital, 2010, 12
De_industrialisasi adalah proses kebalikan dari industrialisasi yaitu penurunan kontribusi sektor manufaktur alias industri pengolahan non_migas terhadap GDP. Dalam konteks ini, penurunan juga terjadi dari aspek output produksi dan tenaga kerja sehingga sektor kegiatan manufaktur mengalami penurunan nilai tambah. Gejala ini juga kerap disebut de_industrialisasi negatif di tengah belum matangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara.
COVID-19 merebak pertama kali di Wuhan, tepatnya Pasar Ikan Huanan, pada 31 Desember 2019. Mengutip https://coronavirus.jhu.edu/map.html kasus jumlah yang terjangkit saat ini mencapai 741.030 dengan total kematian 35,305 dan yang berhasil pulih sebesar 156,838. Kasus terbanyak saat ini didominasi oleh Amerika Serikat, Italia di urutan ke_2, Spanyol di urutan ke_3 dan China sebagai awal penyebaran di posisi ke_4.
Kemungkinan-kemungkinan ekonomi sebagai dampak dari pandemi korona yang mulai nyata terlihat adalah de_industrialisasi. Fisik yang terpenjara dan diam di rumah muncul sebagai konsekuensi dari penyebaran COVID-19 akan menghancurkan industri manufaktur yang padat karya. Tidak ada orang yang berkumpul di suatu tempat bersama-sama melakukan kerja bersama. Berbeda dengan pegawai kantoran yang bisa bekerja di rumah, para pekerja fisik harus datang ke lokasi untuk bekerja. Jika hal demikian berlanjut terus menerus, dengan mudah kita dapat membaca sifat ketidakberlanjutan dari situasi ekonomi semacam ini.
Barang-barang kebutuhan sehari-hari pada umumnya dihasilkan dari pekerjaan fisik yang tidak bisa dilakukan lewat rumahan. Padi, gandum, susu, keju, telur dan kebutuhan pokok lainnya tidak mungkin dihasilkan apabila para pekerja berdiam di rumah. Jika para pekerja berada di rumah, maka kita tidak bisa membayangkan rak-rak supermarket dan mall terisi dengan mie instan, minuman ringan, makanan ringan, roti, tissue, dll dengan sendirinya. Para pekerja fisik itu akan mengalami proses degenerasi massif ke dalam lumpenproletariat. Dengan demikian, pukulan bagi industri manufaktur cepat atau lambat akan merambat dan menjadi pukulan bagi semua industri.
Venesia sebelum dan sesudah epedemi.
Pukulan pada industri hiburan non-daring mulai dari kafe, restoran, bioskop, mall, festival seni-budaya hingga tempat pijit. Seluruh bisnis itu bertumpu pada interaksi fisik. Dari aspek religi juga terimbas yang mensyaratkan pertemuan fisik dan persekutuan antar_manusia. Saat ini aktifitas sudah mulai berbalih ke hiburan jarak jauh melalui sarana radio, televisi dan internet. Model bisnis dari setiap industri hiburan terpaksa berubah: produksi rumahan, skala diperkecil, distribusi on demand. https://finviz.com/map.ashx?t=sec
Gambar diatas adalah tampilan harga saham dari berbagai sektor yang terpapar ketakutan, kita bisa melihat bukan virus corona yang menakutkan, tetapi imbas corona yang menghasilkan ketakutan global itu yang mematikan perputaran ekonomi. Ibarat bom nuklir, bukan korban meninggal disaat terjadi ledakan yang menakutkan, tetapi efek bom setelah meledak, yaitu radiasi nuklir yang menyebabkan cacat pada kelahiran, berkembangnya kanker akibat radiasi dan berbagai macam penyakit sesudahnya.
Teman saya bercerita, hari ini tentang sepinya usaha yang dia jalankan dalam 3 bulan terakhir ini. Jalanan sepi, toko-toko tutup, omset menurun drastis, sementara tagihan dari bank, tagihan dari supplier harus dibayar. Sekalipun ada jaminan dari pemerintah untuk menundah pembayaran minimal dalam satu tahun, tetapi dalam praktek lapangan kebijakan itu tidak memiliki pelumas. Sektor swasta yang pertama memiliki dampak signifikan dari omset yang menurun dan perputaran yang macet di sana-sini.
Ady Phangestu
Analyst – hfindonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan merupakan riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak bermuatan atau harus dianggap memuat saran investasi atau rekomendasi investasi atau permintaan untuk maksud pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dengan reputasi yang baik dan segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna mengakui bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.