Polling Reuters : Dolar AS Kemungkinan Masih Menguat.

Dolar AS akan terus mengalami volatilitas tinggi dalam waktu dekat, didorong oleh permintaan untuk aset yang aman ditengah prospek ekonomi global yang memburuk.

Dolar AS telah menjadi perhatian atas kemungkinan meningkatnya resiko ekonomi global turun ke jurang resesi sebagai akibat dari pandemi. Di masa ketidakpastian ekonomi saat ini yang semakin tinggi, dolar AS dianggap sebagai salah satu instrumen yang paling likuid dan aman untuk diinvestasikan.

Sejauh tahun ini, indeks dolar telah naik sekitar 3,5% terhadap mata uang utama lainnya. Q1 2020 USIndex mencatat kinerja semester terbaik  sejak tahun 2015. Meskipun kebijakan  pelonggaran moneter The Fed yang berulang kali, dolar AS diperkirakan akan mengalami kenaikan lebih banyak daripada mata uang lainnya karena kekhawatiran tentang peningkatan perdagangan global. Hampir semua data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu mengalami penurunan tajam pada sektor upah dan pekerjaan serta peningkatan jumlah pengangguran terjelek yang pernah ada.

USDIndex H4(W1)

Pada periode 4 jam, harga mengalami kenaikan sebagai bagian dari retracement penurunan pekan akhir bulan Maret. Harga terlihat masih berada di bawah level 50.0%, dengan ketinggian pekan lalu di harga 100,95. Harga 100,00 tetap menjadi level acuan bagi USDindex. Secara tren periode 4 jam masih menunjukan tren bullish yang dikonfirmasi oleh rata-rata harga yang bergerak diatas MA 50,120 dan 200. Lanjutan penguatan USDIndex berkemungkinan untuk mencoba mendekati level 61,8% yang berada pada kisaran neckline diantara harga 101,50-102,00. Sedangkan penurunan harga berkemungkinan untuk menguji level 100,00 kembali. Sentimen indikator RSI belum menunjukan jenuh beli dengan rata-rata histogram tipis di atas netral.

Jajak pendapat Reuters baru-baru ini mengungkapkan bahwa dolar AS dapat terus diperdagangkan kuat terhadap mata uang utama lainnya sebagai instrumen safe haven yang disukai di tengah meningkatnya ketidakpastian tentang dampak ekonomi dari pandemi coronavirus. 45% ekonom yang disurvei memperkirakan greenback akan melanjutkan perdagangan di sekitar level saat ini dan tetap terikat pada kisaran selama tiga bulan ke depan. Namun, sekitar satu tahun dari sekarang, dolar bisa melemah terhadap mata uang utama.

Ady Phangestu

Analyst – hfindonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan merupakan riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak bermuatan atau harus dianggap memuat saran investasi atau rekomendasi investasi atau permintaan untuk maksud pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dengan reputasi yang baik  dan segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna mengakui bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.