Setelah penguatan yen (¥) selama bertahun-tahun, yang menyebabkan penurunan konstan dalam neraca perdagangan dan penurunan ekspektasi inflasi, pemilihan PM Abe pada Desember 2012 dengan disertai paket stimulus besar-besaran yang kita kenal dengan istilah Abenomics juga diikuti dengan pengenalan Pelonggaran Moneter Kuantitatif dan Kualitatif. Program (QQME) BoJ pada April 2013 menyebabkan peningkatan tajam dalam volatilitas JPY, mengangkat nilai tukar dari 75 menjadi 125 pada Mei 2015.
Namun, nilai tukar USDJPY telah memasuki momentum bearish sejak saat itu, karena permintaan untuk safe haven klasik seperti yen tetap kuat dalam ketidakpastian berbagai peristiwa makro sepeti Brexit, Perang Dagang dan Covid19 saat ini. USDJPY mendekati level support penting 100 dan penguatan lebih lanjut akan mulai mengganggu para pejabat Jepang. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa BoJ akan segera mulai melakukan intervensi untuk mencegah yen terus menguat? Mungkin dengan jawboning atau lebih banyak QE ke depan? Semua bisa terjadi.
Dalam 2 dekade terakhir, Yen dipandang sebagai mata uang lindung nilai dalam periode krisis ekonomi dan ketidakpastian yang meningkat. Ini telah menjadi perhatian utama bagi pejabat Jepang, karena mata uang yang kuat memperburuk gelombang disinflasi yang signifikan di Jepang dengan inflasi yang berjalan jauh di bawah target BoJ 2%.
Berbeda dengan banyak aset, yen Jepang secara historis menjadi mata uang ‘counter-cyclical’ yang terapresiasi pada periode tekanan pasar. Salah satu pasangan FX populer adalah AUDJPY sementara yen cenderung terdepresiasi dalam periode volatilitas rendah, dolar Australia umumnya menguat saat siklus ekonomi sedang meningkat. Gambar bawah menunjukkan pergerakan yang sama yang mencolok antara AUDJPY selama tahun 2000 ini dengan S&P500, carry trader berinvestasi di Aussie dan meminjam dalam yen untuk mengambil kesempatan perbedaan suku bunga antara kedua ekonomi tersebut.
Jika kita melihat ke belakang, kita dapati bahwa investor pada umumnya beralih ke yen dalam periode volatilitas tinggi. Yen yang lebih kuat menyiratkan ekuitas yang lebih murah dan inflasi yang rendah. Salah satu perhatian utama para pembuat kebijakan Jepang adalah rendahnya tingkat inflasi, CPI inti telah mencapai rata-rata 0% dalam 2 dekade terakhir dan terus-menerus melampaui target BoJ sebesar 2%. Oleh karena itu, penguatan yen lebih lanjut tidak hanya akan secara signifikan memperlambat pemulihan ekonomi, tetapi juga terus membebani ekspektasi inflasi, yang keduanya merupakan pertanda negatif bagi para pejabat Jepang.
Selanjutnya efek negatif dari penguatan yen adalah biasanya terjadi bersamaan dengan penilaian ekuitas yang lebih rendah. Momentum negatif USDJPY akan menyeret ekuitas ke sisi bawah, meskipun perusahaan Jepang menimbun sejumlah besar uang tunai, penguatan yen akan terus menurunkan valuasi mereka dalam jangka menengah. Manipulasi nilai tukar bank sentral dapat mempengaruhi pasar FX dengan menjalankan kebijakan pencetakan moneter yang agresif untuk merendahkan nilai tukar mata uang. Oleh karena itu, penguatan yen mulai menjadi masalah bagi para pejabat Jepang dan kemungkinan pembuat kebijakan akan mulai melakukan intervensi saat USDJPY semakin mendekati level psikologis 100.
Click here to access the HotForex Economic Calendar
Ady Phangestu – Market Analyst
Disclaimer: Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.