Sama seperti bank sentral lainnya, ECB menerapkan langkah-langkah pelonggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya, tak lama setelah pandemi virus corona melanda dunia. Program Pembelian Darurat Pandemi (PEPP), program QE sementara yang diluncurkan pada bulan Maret, dengan jumla awal sebesar €750 miliar. Ukurannya akhirnya ditingkatkan menjadi €1850 miliar pada bulan Desember. Selain itu, bank sentral mengubah kondisi TLTRO dan APP awal bulan ini untuk memperluas stimulus kepada publik.
Di permukaan, suku bunga deposito ECB, tetap di -0,5% sejak September 2019, lebih rendah dari suku bunga dana Fed. Namun, perbedaan imbal hasil AS / Zona Euro telah bertahan di level terendah sejak 2015. Korelasi yang kuat antara pasangan mata uang dan selisih hasil menandakan, bahwa mungkin ada lebih banyak kenaikan untuk EURUSD jika selisih imbal hasil semakin menyempit.
GDP zona Euro meningkat + 12,5% b b di 3Q20, setelah kontraksi selama 2 bulan berturut-turut. Namun, bertambahnya kembali kasus virus korona dan pengaturan pembatasan yang diperbarui akan menghambat pemulihan pada 4Q20 dan 1Q21. Inflasi tetap terkendali dengan CPI utama dalam negatif sejak Agustus sementara CP inti sedikit di atas 0%. Meskipun ECB merevisi perkiraan pertumbuhan GDP untuk 2021 akan menurun, dan prakiraan inflasi diturunkan cukup signifikan, tetapi mata uang tunggal tersebut masih mungkin mendapatkan keuntungan dari tema refleksi global tahun depan. Beberapa indikator telah menunjukkan pertanda baik bagi euro mengingat eksposur blok tersebut dalam kerja sama perdagangan internasional dan permintaan dari China. Pada tahun lalu, pasangan EURUSD naik hampir + 10%, pasangan ini diperkirakan masih akan menguat di tahun 2021 setelah mengalami beberapa koreksi dari kenaikan. Sementara Zona Euro terus berjuang dengan pemulihan yang lambat dan inflasi yang terkendali, pelemahan berbasis luas dalam dolar AS diantisipasi untuk mendukung pasangan ini. Meskipun pemulihan ekonomi AS seharusnya memberikan dukungan kepada dolar, kebijakan moneter yang sangat akomodatif, defisit yang semakin melebar (diperburuk oleh babak baru stimulus fiskal) dan berkurangnya permintaan untuk aset safe-haven akan membuat dolar AS melemah di tahun mendatang dan Euro kemungkinan akan mendapat keuntungan dari ini.
Klik di sini untuk mengakses Kalender Ekonomi HotForex
Ady Phangestu
Analyst – hfindonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.