Sorotan Bank Sentral Jepang Terhadap Kondisi Terkini dan Arah Yen

Trading Leveraged Products is risky

Krisis kesehatan global masih meninggalkan jejak yang dalam pada ekonomi dengan pemberlakuan pembatasan yang lazim terjadi untuk memutuskan rantai penyebaran virus. Jepang malahan tidak pernah melakukan kuncian secara penuh. Pemerintah secara hukum  menyarankan warga untuk tetap tinggal di rumah dan penutupan bisnis diberlakukan, namun secara aktifitas ekonomi warga Jepang tetap melakukannya seperti biasa. Meskipun pemerintah mengumumkan kondisi darurat pada beberapa daerah penting, diantaranya Kyoto, Osaka dan Ibu Kota, Tokyo. Semua upaya itu masih jauh dari cukup untuk bisa menghindari pukulan pada ekonomi, terutama pada konsumsi jangka pendek. PM  Suga mengatakan :  “Tingkat Infeksi Masih Tinggi Setelah Pernyataan Darurat”

BoJ seperti yang diperkirakan sebelumnya, memutuskan untuk tidak menyesuaikan suku bunga pada bulan Januari. Target suku bunga jangka pendek tetap, berada di negatif 0,1%. Sementara itu, target imbal hasil JGB sepuluh tahun ditetapkan di kisaran 0 %. Tentang pengendalian kurva imbal hasil hanya satu anggota dewan yang berbeda pendapat dari mayoritas, karena dia yakin bank harus merevisi pedoman ke depan mengingat dampak parah pandemi virus corona dan badai deflasi melanda Jepang. 

Ada  beberapa laporan yang menunjukkan BoJ sedang mempertimbangkan untuk mengurangi beberapa kebijakannya yang sangat agresif. Kuroda mengatakan akan terus memperhatikan kebijakan fiskal dan perkembangan ekonomi AS dan global, ditengah ketidakpastian yang masih tinggi dan CPI diperkirakan tetap negatif untuk saat ini.

Pada bulan Desember, Kuroda dalam konferensi virtual mengatakan pandemi virus memiliki dampak yang lebih besar pada ekonomi global daripada krisis subprime mortgage yang terjadi antara tahun 2007-2008, yang disebabkan oleh penggunaan derivatif yang tidak diatur.  Sebagai reaksi dari krisis ini, waktu itu pemerintah, bank sentral dan organisasi internasional dengan cepat menerapkan langkah-langkah respons kebijakan, baik fiskal dan moneter, dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dan terbukti  langkah-langkah tersebut telah menstabilkan pasar.

Dari data Ekspor, Jepang mengalami kenaikan 2,0% yang berarti setelah 2 tahun, didorong oleh pengiriman ke China, meskipun masih di bawah Taiwan dan KorSel, yang mengalami pertumbuhan 2 digit didorong permintaan global terutama produk chip dan teknologi. Untuk mata uang Yen sendiri, perubahan nilai tukarnya juga akan sangat tergantung pada faktor luar seperti stimulus AS dan imbal hasil global serta bagaimana sentimen risiko berkembang. H4-Pasangan USDJPY dalam usahanya untuk rebound dari harga rendah 102,58 masih membutuhkan katalis yang kuat.  Bias yang terbentuk belum menunjukkan dominasi banteng, meskipun usaha itu mulai terlihat. Pergerakan masih berada di bawah rata-rata pergerakan EMA 100 (garis merah), baru terkoreksi sekitar 50% dari kenaikan 2 minggu yang lalu. Sementara harga masih tertahan pada level resistance yang kini menjadi support di harga 103,32. Prospek cenderung melemah untuk pasangan ini, dengan sentimen yang terlihat dari AO, yang masih berada di bawah permukaan.

Pergerakan lanjutan di bawah  support 103,32 mengindikasikan rebound dari 102,58 telah selesai pada 104,39.  Bias akan kembali  ke sisi bawah untuk menguji ulang 102,58 terlebih dahulu. Pada sisi atas, penembusan 104,39 diperlukan untuk mengkonfirmasi kenaikan yang lebih kuat untuk 105,67.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.