Menyusul rebound tajam ekonomi Jepang sebesar 5,3 % pada Q3 hingga September 2020, yang lebih baik dari perkiraan awal ekspansi 5 %, dan pulih dari penurunan 8,3 persen yang direvisi di periode sebelumnya, data minggu depan untuk Q420 kemungkinan akan menunjukkan perlambatan momentum.
Lonjakan awal pertumbuhan yang didukung oleh stimulus fiskal dan pembukaan kembali ekonomi mulai berkurang, dengan penyebaran virus yang baru mendorong beberapa pembatasan aktivitas. Perkiraan konsensus adalah pertumbuhan GDP Q420 melambat menjadi sekitar 1,0% q/q. Namun, hal itu tidak mendorong respons kebijakan moneter sejauh ini, dimana BoJ memilih untuk mempertahankan kebijakan moneter stabil pada pertemuan Januari.
Laporan IHS Markit menunjukkan aktivitas manufaktur Jepang turun sedikit di bulan Januari yang menandakan pemburukan baru dalam kondisi bisnis, Indeks Output Manufaktur Jibun Bank berada di 49,7 pada bulan Desember, turun dari 50,0 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Flash Composite Output Index turun dari 47,7 pada Desember menjadi 45,7 pada Januari yang menunjukkan kontraksi yang lebih kuat pada aktivitas bisnis.
Menurut laporan yang dirilis oleh Biro Statistik Jepang pada Jumat, Harga konsumen datang dengan kejutan di bulan Desember, meskipun indeks utama turun 1,2% secara tahunan menjadi 101,8 yang menandai kontraksi 0,3% dibandingkan dengan data bulan sebelumnya. Indeks Harga Konsumen tidak termasuk makanan segar dan energi turun 0,4% y/y, tetapi tetap tidak berubah secara m/m. Indeks barang turun 1,5% dibandingkan Desember tahun lalu, sementara harga jasa turun 0,9% y/y.
Perkiraan konsensus untuk penjualan ritel Desember turun 0,9% m/m, setelah penurunan 2,1% di bulan November. Penurunan Desember akan menjadi yang ketiga dalam empat bulan terakhir dan akan membuat penjualan ritel pada dasarnya mendatar untuk Q4 secara keseluruhan dibandingkan dengan Q3. Output industri Desember juga diperkirakan turun 1,5% m/m, menyusul penurunan di bulan November.
D1- Pandangan teknis pasangan EURJPY, masih berada dalam kendali banteng secara keseluruhan. Ketidakmampuan euro mengangkat harga terhadap yen lebih dari 127,48 yang cenderung bertahan selama 29 hari perdagangan, akhirnya menghasilkan sebuah koreksi yang cukup dalam hingga level penting di kisaran +/- 125,00 yang merupakan resistance masa lalu yang menjadi support saat ini, pada level 38,2%FR. Harga puncak baru 127,48 yang terbentuk pada bulan Januari ini, merupakan rata-rata level tinggi tahunan yang seimbang antara tahun 2018 dan 2019. Level ini merupakan level kunci yang penting, karena apabila level ini ditembus, maka implikasi pasangan ini akan menjajaki tingkat harga yang lebih tinggi untuk melanjutkan tren naik yang lebih kuat, untuk proyeksi 133,00 dan 137,49. Pada sisi negatif, selama 127,48 bertahan dengan baik maka penembusan lanjutan support +/- 125,00 akan berimplikasi pada koreksi yang lebih mendalam bagi level 50,0%FR dan 61,8%FR dari pengukuran harga rendah 121,61 ke 127,48.
Dari sudut teknis, kita melihat harga masih berada di atas EMA 20 (warna putih), dengan kemungkinan untuk menyamakan posisi puncak, namun yang menjadi perhatian dari ADX terlihat +DMI mulai menyatu dengan -DMI, sementara ADX menukik ke bawah dekat level 25, indikasi ini masih menyiratkan kondolidasi lanjutan di awal pekan ini.
H4– Dari prospek intraday kenaikan pekan lalu masih menyisakan 1/2 perjalanan untuk kembali ke puncak, meskipun telah melewati resistance minor 126,20 harga hari Jum’at ditutup melemah pada 126,25. Harga berada di atas EMA 100(garis biru), dengan dukungan ADX yang masih menunjukan momentum naik disekitar levek 40, sementara +DMI sedikit melunak dan mendatar setelah persilangan terjadi pada hari Kamis. Secara keseluruhan pasangan ini masih dalam tren bullish yang berkemungkinan mengalami konsolidasi seperti pasangan EURUSD. Sementara pasangan USDJPY masih diperdagangkan dalam mode sideway (bullish flags) selama 2 pekan terakhir di perdagangkan pada kisaran 130,75.
Artikel Terkait :
Sorotan Bank Sentral Jepang Terhadap Kondisi Terkini dan Arah Yen
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.