China adalah konsumen emas terbesar di dunia, mengimpor ratusan ton senilai puluhan miliar dolar AS setiap tahun, tetapi impor mengalami penurunan ketika virus korona menyebar dan permintaan lokal menjadi berkurang. Pemulihan ekonomi China yang kuat sejak paruh kedua tahun lalu dan yang terakhir menorehkan catatan pertumbuhan sebesar 18,3% q/y tentu memicu pemulihan minat pada emas.
Kabar terakhir, Pemerintah China telah memberikan izin kepada bank domestik dan internasional untuk mengimpor emas dalam kuota yang lebih besar, sehingga berpotensi membantu mendukung harga emas setelah penurunan dari puncak bulan Agustus tahun lalu. Apalagi sejak bulan Januari, harga domestik lebih tinggi daripada harga acuan global, sehingga menguntungkan bagi importir.
Sebagian besar emas yang diimpor China berasal dari Australia, Afrika Selatan dan Swiss. Berdasarkan data bea cukai China, pada tahun 2019 impor emas China mencapai sekitar USD 3,5 miliar sebulan atau sekitar 75 ton. Namun sejak pandemi menyerang, bulan Februari 2020 impor emas turun, rata-rata senilai +/- UDS 600 juta sebulan atau sekitar 10 ton. Penurunan impor membuat sedikit perbedaan pada harga emas di awal pandemi ketika investor Barat yang takut akan bencana ekonomi menimbun sejumlah besar emas batangan sehingga mendorong harga spot emas ke rekor tertinggi 2.075,08.
Pemulihan ekonomi yang berlangsung, kemajuan program vaksinasi dan stimulus pemerintah membuat pergeseran harga emas menjadi sekitar 1.7000. Untuk Asia sendiri, khususnya India permintaan mulai kembali pulih menjelang musim pernikahan. China dan India menyumbang sekitar 2/5 dari permintaan tahunan dunia untuk emas. Pemulihan permintaan dari kedua negara konsumen emas penting bagi perkembangan nilai dan harga emas ke depan. sumber : SCMP
XAUUSD telah melepaskan diri dari tingkat resistance 1758,62 pekan lalu, dengan mencatat kenaikan sebesar +1,84% dan tertahan pada tingkat retracement 38,2% dari pengukuran puncak 1959,28 ke harga rendah 1676,77. Bias dan struktur harga berubah positif, hal ini dikonformasi oleh pergerakan indikator momentum ADX di atas level 25 dan goldencross Tenken sen dan Kinjun sen di atas Kumo. Reli selanjutmya diproyeksikan untuk level FE100 di 1804,46 dari pengukuran 1676,79 ke 1758,62 dan 1723,63 ataupun level retracement 50.0%. Retest ke neckline support 1758,62 dimungkinkan untuk titik keseimbangan selama minor resistance 1783,73 bertahan di periode intraday. Level psikologi acuan berada di 1,800.00.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Analyst – HF Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.