Dolar AS menguat, memperpanjang kenaikan dari posisi terendah kemarin menyusul praperkiraan ISM April dan data konstruksi Maret. USDIndeks terangkat kembali ke puncak 2 minggu kemarin di 91,39. Pandangan bullish jangka menengah/panjang dari Dolar AS tetap bertahan minggu ini, karena prognosis untuk ekonomi AS tetap tidak berubah, meskipun data kemarin mengecewakan dan risiko kenaikan akan diperhitungkan pada rilis data hari Jum’at. Pasar juga mempertimbangkan kemungkinan pertumbuhan GDP triwulanan yang meragukan peer-bearing di Q2.
Di tempat lain, EURUSD menguji level 1,2000 untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu. Pasangan ini terus didorong oleh pergeseran arah USD yang lebih luas. Dengan ekonomi AS yang mulai panas di belakang peluncuran vaksin Covid, rilis permintaan konsumen yang tertahan, mega stimulus fiskal dan bank sentral yang tetap teguh dalam mode uber-accommodative, risiko inflasi serta dolar yang mengarah ke atas. Sasaran atas untuk kenaikan harga AS hingga 2021 melampaui efek dasar yang banyak dipuji telah mengeser ukuran tahun ke tahun.
Alhasil, meningkatnya bias pada imbal hasil AS yang lebih lama kemungkinan akan terbentuk kembali, karena pasar kembali ke penetapan harga dalam risiko kontingensi, bahwa Fed mungkin dipaksa untuk mengetatkan kebijakan lebih cepat dari titik awal 2024 seperti yang telah diisyaratkan.
Sedangkan untuk Euro, puncak pesimisme tentang situasi Covid tampaknya telah berlalu dan pertumbuhan serta inflasi Zona Euro akan meningkat, tetapi masih jauh di belakang AS. ECB membiarkan kebijakan tidak berubah pada bulan April, menandakan bias dovish yang jelas dan ditantang apakah akan memperpanjang PEPP (Program Pembelian Darurat Pandemi) di masa mendatang.
Untuk Pound, meskipun laporan PMI Inggris luar biasa, yang direvisi lebih tinggi pada pembacaan manufaktur akhir April, menjadi 60,9 – (terbaik sejak catatan 61,0 pada Juli 1994), memberikan dorongan bagi Pound, tetapi tekanannya masih ada. Data tersebut juga menunjukkan peningkatan harga yang tajam bagi pelanggan, karena produsen membebankan kenaikan biaya ke pelanggan, bersama dengan peningkatan lapangan kerja juga nantinya akan menjadi perhatian BoE.
Pasar telah mengantisipasi pertumbuhan yang ditingkatkan dan perkiraan inflasi Nyona Tua (sebutan u/Inggris) y.a.d dari Tinjauan Kebijakan Moneter triwulanan (dirilis Kamis). Imbal hasil 2 tahun naik kembali ke posisi tertinggi baru-baru ini di dekat 0,085% setelah data tersebut dan imbal hasil 10 tahun juga berada di zona tertinggi baru-baru ini. Pound terdaftar sebagai mata uang terkuat kedua yang kami pantau (dalam kelompok G10 selain AUD dan NZD), dimana Dolar AS sebagai yang terkuat.
Cable mengupas penurunan sebelumnya ke level sekitar 1,3838. Level penutupan kemarin ada di 1.3909-10. Mematok tertinggi 2 hari terhadap Yen, 12 hari terhadap Euro dan tertinggi 13 hari terhadap Aussie. Seperti yang dijelaskan minggu lalu, pound cenderung menguat terhadap Euro, lebih khusus lagi pada mata uang surplus ekonomi berimbal hasil rendah seperti Jepang dan Swiss, yang bergantung pada ekspektasi pemulihan perdagangan pandemi global yang diperkirakan akan berlanjut hingga 2022. Indeks ekuitas utama Inggris dipenuhi saham siklus yang berfokus pada global, yang akan mendapatkan keuntungan saat ekonomi utama pulih.
Nilai perdagangan tertimbang Pound yang luas, masih tetap berada di dekat level yang secara historis masih lemah. Pemilu lokal pada hari Kamis, Perhatian akan tertuju pada apakah partai-partai pro-kemerdekaan Skotlandia dapat mencapai ambang batas suara mayoritas. Polling menunjukkan ketatnya persaingan.
Click here to access our Economic Calendar
Andria Pichidi
Market Analyst
Disclaimer: Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.