Perekonomian Zona Euro secara keseluruhan mengalami kontraksi 0,6% antara Januari dan Maret 2021, mengirim kawasan itu ke dalam resesi ganda karena penguncian yang dipicu pandemi. Setelah rebound yang kuat selama Q3, ekonomi Zona Euro mengalami kontraksi pada Q4 2020 dan kontraksi mengirim kawasan tersebut ke dalam resesi teknis. GDP Q1 2021 Jerman berada di -1,7%, di bawah perkiraan untuk kontraksi 1,5%. Hal ini berdampak pada konsumsi rumah tangga khususnya, sementara ekspor barang masih mendukung perekonomian. Prancis membukukan pertumbuhan yang mengejutkan dalam ekonominya hingga Q1 2021. GDP Prancis untuk tiga bulan pertama tahun ini mencapai + 0,4%.
Komisi Zona Euro memperkirakan ekonomi Zona Euro membukukan rebound yang lebih kuat hingga akhir 2021. Menurut Komisi, GDP kawasan Zona Euro dapat mencapai 4,2% pada 2021 dan naik lebih tinggi menjadi 4,4% hingga 2022, sedikit lebih optimis daripada perkiraan sebelumnya pada Februari ketika memperkirakan pertumbuhan 3,8% selama dua tahun. Namun, ekonomi Uni Eropa dan kawasan euro diperkirakan akan pulih dengan kuat karena tingkat vaksinasi meningkat dan pembatasan dilonggarkan. Pertumbuhan ini akan didorong oleh konsumsi swasta, investasi, dan peningkatan permintaan ekspor UE dari penguatan ekonomi global.
Pinjaman pemerintah di 19 negara anggota kemungkinan akan menyebabkan utang publik Zona Euro meningkat menjadi 102,4% dari GDP tahun ini. Menurut perkiraan terbaru dari Komisi Eropa, pinjaman pemerintah dapat berkurang hingga 100,8% pada tahun depan, artinya masih tetap lebih tinggi dari level tahun 2020. Sementara itu, inflasi Zona Euro bisa naik menjadi 1,7% tahun ini dan turun menjadi 1,3% di tahun depan, jauh di bawah target ECB sebesar 2%. Total defisit anggaran Zona Euro kemungkinan akan melonjak menjadi 8% dari GDP pada tahun 2021 tetapi dapat turun menjadi 3% pada tahun 2022, dengan menawarkan beberapa kelonggaran.
Tingkat pengangguran di Uni Eropa diperkirakan 7,6% pada tahun 2021 dan 7% pada tahun 2022. Di kawasan euro, tingkat pengangguran diperkirakan sebesar 8,4% pada tahun 2021 dan 7,8% pada tahun 2022. Angka ini tetap lebih tinggi dari tingkat sebelum krisis.
Inflasi meningkat tajam pada awal tahun ini, karena kenaikan harga energi dan sejumlah faktor teknis sementara, seperti penyesuaian tahunan terhadap bobot yang diberikan untuk barang dan jasa dalam keranjang konsumsi yang digunakan untuk menghitung inflasi. Pembalikan pemotongan PPN dan penerapan pajak karbon di Jerman juga memiliki efek yang nyata. Inflasi di UE sekarang diperkirakan sebesar 1,9% pada tahun 2021 dan 1,5% pada tahun 2022. Untuk kawasan euro, inflasi diperkirakan sebesar 1,7% pada tahun 2021 dan 1,3% pada tahun 2022.
Dampak tekanan korporasi pada pasar tenaga kerja dan sektor keuangan terbukti lebih buruk dari yang diantisipasi. Pertumbuhan global yang lebih kuat, terutama di AS dapat memberikan dampak positif pada ekonomi Eropa daripada yang diperkirakan. Pertumbuhan AS yang lebih kuat, bagaimanapun dapat meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah AS, dapat menyebabkan penyesuaian yang tidak teratur di pasar keuangan yang akan menghantam negara-negara pasar berkembang yang berutang tinggi dengan hutang mata uang asing yang tinggi lebih keras.
Sumber : Spring 2021 Economic Forecast
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Analyst – HF Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.