Imbal Hasil JGB ke Sisi Positif, Yen Terbantu Sementara.

Sejarah membuktikan bahwa USD lebih sensitif terhadap perubahan ekspektasi kenaikan suku bunga dibandingkan dengan pengurangan pembelian aset. Oleh karena itu, dukungan terhadap Dolar AS mungkin tidak bertahan lama. Dan, tingkat pertumbuhan luar biasa ekonomi AS yang didorong oleh stimulus pada akhirnya akan memudar seiring mendekatnya rencana tapering bertahap ke depan, sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan GDP AS yang jauh lebih lemah pada tahun depan.  Yang mendasari pergeseran sikap Fed adalah ekonomi AS yang kuat, yang sekarang mencetak data inflasi jauh di atas level target 2,0%. Namun, mereka mengatakan inflasi  terdistorsi oleh efek sementara dan karena itu kemungkinan akan kembali ke tingkat yang lebih rendah. Lonjakan inflasi yang bersifat sementara akan memungkinkan The Fed untuk fokus pada ketenagakerjaan, yang akan memakan waktu berbulan-bulan untuk kembali ke tingkat pra-pandemi.

Penguatan dolar AS belakangan ini datang karena pembuat kebijakan Federal Reserve AS mengemukakan kapan di mana mereka memperkirakan suku bunga akan naik pada pertemuan kebijakan Juni lalu. Sementara itu tekanan meningkat pada The Fed untuk menetapkan bagaimana mereka mengakhiri program pelonggaran kuantitatif, pendahuluan yang diperlukan untuk setiap kenaikan suku bunga. Pergeseran ekspektasi untuk masa depan kebijakan Fed telah mendorong imbal hasil yang dibayarkan pada obligasi pemerintah AS lebih tinggi, yang pada gilirannya menciptakan permintaan untuk Dolar AS.

Tingkat Treasury 10 Tahun berada di 1,44%, dibandingkan dengan 1,48% pada hari  sebelumnya dan 0,68% tahun lalu. Ini lebih rendah dari rata-rata jangka panjang sebesar 4,35%, sementara itu imbal hasil obligasi pemerintah Jepang sebagian besar berakhir lebih tinggi pada hari Selasa, mengambil isyarat dari lonjakan imbal hasil Eropa di sesi sebelumnya. Imbal hasil pada benchmark JGB 10-tahun Jepang sekitar 0,04% pada bulan Juli, mendekati level yang tidak terlihat sejak Januari, dan mengikuti pelonggaran umum dalam imbal hasil Treasury AS, karena investor tampaknya mengakui bank sentral tidak mungkin mengetatkan kebijakan moneter dalam waktu dekat atau tiba-tiba. Sementara itu, permintaan untuk lelang JGB 30 tahun meningkat tajam dari penjualan sebelumnya, dengan apa yang disebut rasio bid-to-cover meningkat menjadi 3,63 dari 3,39.  Kondisi ini memberikan sedikit tenaga kepada Yen pada hari Selasa, yang menguat terhadap beberapa rivalnya.


Level Teknis

USDJPY– Sejak rebound 102,58 pada bulan January 2021 pasangan ini telah menguat sebesar 8,8% hingga awal Juni 2021 (111,65), mendekati zona resistance tahunan di kisaran 112,00. Namun sejak tanggal 02 Juli, pasangan ini melemah sebesar 0,80%.

USDJPY W1 & D1

Secara teknis, tren masih dalam konteks bullish yang terlihat dari harga yang masih bergerak di atas EMA 26 minggu dan EMA 26 hari. Kenaikan yang berlangsung pada gelombang ke_3 yang dimulai dari 107,47 terbentuk dalam struktur tren naik yang saling tumpang tindih, jelas bukan merupakan sebuah contoh tren yang sehat secara teknis. Dari AO kita bisa melihat bias divergensi pada periode harian dalam dominasi bulls dan ini belum terkonfirmasi sebagai pola reversal yang nyata, karena harga masih bergerak dalam lorong naik.

USDJPY, H8

Dukungan terdekat, terlihat berada di 110,41 penembusan level ini akan menargetkan 109,70 dan itu artinya harga telah menembus garis bawah channel naik dan menembus Kumo. Idealnya jika terjadi penurunan setelah penembusan level support terdekat, ada kemungkinan untuk retest kembali ke atas sebelum melanjutkan penurunan lanjutan. Harga yang terlihat saat ini, belum menunjukkan kecenderungan turun lagi pula belum ada deadcross dari Tenken sen dan Kinjun sen, sekalipun terjadi deadcross dari kedua parameter ini, juga belum bisa mengkonfirmasi secara penuh untuk sebuah penurunan, karena deadcross terjadi di atas Kumo, yang pada umumnya ditandai sebagai sinyal yang masih lemah.

Selama level support minor bertahan, ada kecenderungan untuk kembali ke bias atas untuk resistance 111,10 dan puncak yang baru terbentuk di 111,65. Secara keseluruhan tren masih bullish, dengan momentum rally mulai terbatas karena mendekati resistance tahunan.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.