Pasar saham utama Amerika Serikat memperpanjang kenaikan pada hari Rabu tak lama setelah bel pembukaan dengan dukungan laporan hasil pendapatan perusahaan besar Johnson & Johnson, Verizon Communications Inc. dan Coca-Cola Co. melaporkan hasil keuangan mereka untuk Q2 2021 sebelum dimulainya sesi kemarin.
- Johnson & Johnson melaporkan pendapatanl Q2 2021 dengan pertumbuhan penjualan yang kuat sebesar 27,1% menjadi $23,3 Miliar pada Q2 2021 dengan pertumbuhan operasional sebesar 23,0% dan pertumbuhan operasional yang disesuaikan sebesar 23,8%. EPS $2,35 meningkat 72,8% di Q2 2021 dan EPS yang disesuaikan sebesar $2,48 meningkat 48,5%.- Perusahaan meningkatkan panduan Tahun Penuh 2021 untuk penjualan dan EPS. Dibalik laporan pendapatan ini, ada berita yang tidak menyenangkan mengenai perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini yang juga dikenal sebagai salah satu produsen vaksin Covid-19, Johnson & Johnson (J&J) terlibat masalah hukum yang serius. Kali ini, J&J terlibat dalam pelanggaran peredaran obat opioid. Mengutip Reuters, Jaksa Agung AS saat ini telah menjatuhkan hukuman denda sebesar US$ 26 miliar atau setara Rp 378 miliar kepada J&J dan tiga perusahaan penjualan obat lainnya.
- Verizon Communications Inc. melaporkan pendapatan Q2 2021 yang kuat dengan hasil teratas dan terbawah mengalahkan perkiraan konsensus. Total pendapatan operasional kuartal meningkat 10,9% dari tahun ke tahun menjadi $33.764 juta. Didorong oleh kekuatan di seluruh vertikal bisnis inti dan permintaan yang kuat untuk konektivitas broadband tanpa batas, Verizon mencatat pertumbuhan pendapatan layanan nirkabel yang sehat dan kinerja yang solid dalam unit layanan serat optik (Fios). Selain itu, perusahaan menyaksikan pemulihan yang stabil dalam pendapatan peralatan nirkabel dan peningkatan iklan yang mendorong kinerja Verizon Media yang kuat. Baris teratas mengalahkan perkiraan konsensus $32.688 juta. Untuk Q2 2021, Verizon melaporkan EPS $1,40, dibandingkan dengan $1,13 pada Q2 2020. Berdasarkan penyesuaian, EPS Q2 2021, tidak termasuk item khusus, sebesar $1,37, dibandingkan dengan EPS yang disesuaikan sebesar $1,18 pada Q2 2020.
- Coca-Cola Co. melaporkan pendapatan Q2 2021 yang kuat dan kinerja tahun-ke-tahun. Pendapatan bersih tumbuh 42% menjadi $10,1 miliar, sementara pendapatan organik tumbuh 37%, untuk kuartal yang berakhir 2 Juli 2021. Laba per saham tumbuh 48% menjadi 61 sen, dan EPS (non-GAAP) yang sebanding tumbuh 61% menjadi 68 sen.
Pasar saham utama di Amerika Serikat membukukan kenaikan besar pada bel penutupan dengan Indeks berjangka US30 melonjak 0,68% USA100 naik 0,67% USA500 naik 0,78%; sedangkan USDIndex terkoreksi sekitar 0,18% dan ditutup pada harga 92,77.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.