Moderna : Omicron dan Saham Farmasi 2022

Sejak pandemi berlangsung, kebutuhan vaksin bertambah setiap hari. Munculnya berbagai varian virus membuat ilmuwan berlomba untuk menemukan obat penangkal secepatnya, karena  penyebaran virus sedemikian masif dan orang sakit tidak bisa menunggu. Pandemi bukan hanya membawa kematian, tetapi telah meluluh_lantakan sendi ekonomi global dan efeknya tidak berhenti sampai di sini. Dari aktifitas yang menurun, pembatasan skala regional sampai nasional menyebabkan roda perekonomian berputar penuh beban, karena masalah-masalah baru muncul dan ketidak_seimbangan berada dimana-mana. Dan pada akhirnya sambil menunggu, entah kapan berakhirnya bencana ini, kita diharuskan untuk hidup bersama virus.

Dalam kondisi ini, banyak perusahaan farmasi yang diuntungkan, karena konsumsi obat, perawatan dan vaksin menjadi harapan bagi kelangsungan hidup. Vaksin Covid-19, yang merupakan produk dari beberapa farmasi internasional yang dikomersialkan, telah terbukti membawa keuntungan besar bagi bisnis. Dalam urutan perusahaan yang menghasilkan vaksin seperti J&J, Pfiezer, Moderna, AstraZeneca, dan lain-lain mencatatkan keuntungan besar, karena harga saham mereka meroket hampir sepanjang tahun 2020 sampai pertengahan 2021. Disaat varian delta mendapatkan pencegahan dan dibatasi ruang penyebaran dengan vaksin dosis ke_2 dan dosis ke_3, pasar dengan cermat memanfaatkan situasi ini untuk menarik keuntungan dengan penurunan harga saham farmasi beberapa bulan terakhir.

Perlu dicatat, lebih dari 4,37 miliar orang di seluruh dunia telah menerima dosis vaksin Covid-19, setara dengan sekitar 57 persen populasi dunia. Namun, kini Omicron memicu perlombaan kembali, apakah harga ekuitas farmasi akan kembali diminati di tahun 2020? Beberapa perusahaan farmasi, bahkan mengumumkan bahwa varian baru membutuhkan lebih dari 3 dosis. Entah dengan tujuan untuk pemasaran perusahaan  atau memang berdasarkan kajian keilmuaan. Tetapi inilah bisnis kesehatan, keuntungan di atas harapan, rasa sakit dan kematian.

Market Cap Moderna source: https://companiesmarketcap.com/moderna/marketcap/

Pada Desember 2021, Moderna memiliki kapitalisasi pasar sebesar $104,22 Miliar. Ini menjadikan Moderna sebagai perusahaan paling berharga ke-147 di dunia. Vaksin Covid-19, adalah salah satu produk Moderna yang dikomersialkan dan telah menyumbang pendapatan besar, tetapi saham Moderna telah berjuang dalam beberapa bulan terakhir karena kritik mempertanyakan apakah bisnis penjualan vaksin Covid-19 akan bertahan di tahun-tahun mendatang? Dalam laporan pendapatan kuartal ketiga, pendapatan perusahaan turun dari $5 miliar, meskipun konsensus rata-rata memperkirakan pendapatan di sekitar $6,2 miliar. Selain penawaran penjualan yang lebih rendah, kendala pasokan dan pengembangan pengobatan antivirus Covid-19 juga memicu aksi jual saham Moderna. Berbagai produk inovasi mungkin telah merubah lapangan permainan, namun kemungkinan tidak akan banyak berubah, karena bagaimanapun keampuhan produk yang diutamakan.

#Moderna, Daily

Saham #Moderna memasuki gelombang penurunan untuk yang ke_4 kali dari puncak $494,77 dan saat ini diperdagangkan di harga $256.30 artinya telah terjadi penurun sekitar -48%. Hari Jum’at dibuka menurun mendekati posisi terendah satu bulan, tetapi ditutup menguat. Moderna mengumumkan perjanjian baru untuk mendapatkan 20 juta lebih dosis vaksin Covid-19 ke inisiatif Covax Organisasi Kesehatan Dunia, yang sekarang menerima jalur untuk sekitar 54 juta dosis vaksin Moderna pada tahun 2021. Pada point harga ini, terlihat masuk akal, jika para pedagang berusaha untuk mendapatkan harga murah untuk proyeksi kenaikan minimal 38.2%FR (±$300.00) Harga memang berada di bawah rata-rata pergerakan eksponential 200 hari, tetapi juga berada di atas ascending trendline. MACD berada di bawah 0, namun tampak cukup netral.

Terlepas dari penurunan baru-baru ini, Moderna masih menjadi komponen terbaik ketiga S&P tahun ini, dengan saham meroket sekitar 127% berkat vaksin Covid-19 perusahaan yang tersedia secara luas di seluruh dunia. Dan munculnya Omicron, menambah tendensi gelombang lanjutan.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.