Harga USOIL telah melonjak lebih tinggi selama seminggu terakhir, UKOIL menetap di atas $100, karena invasi Rusia ke Ukraina. Meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia memicu kekhawatiran pasokan. Minyak, gas alam, dan gandum termasuk di antara yang paling terpukul dan emas batangan muncul sebagai pilihan untuk berlindung dengan latar belakang ketakutan stagflasi dan dampak dari sanksi yang ditujukan kepada bank-bank Rusia, tetapi juga berdampak buruk.
Tidak mengherankan Harga minyak telah melonjak selama seminggu terakhir, karena serangan Rusia terhadap Ukraina mendorong serangkaian sanksi keras dari Barat. Harga minyak sudah naik hampir 70% hingga hari Jum’at dan melonjak lebih jauh hari ini, dengan kontrak berjangka USOIL dan UKOIL mencatat harga tinggi di $95,91 dan $104,48 per barel, menurut grafik Bloomberg. Biaya pengiriman minyak untuk rute-rute utama juga melonjak lebih tinggi sebagai akibat dari invasi dan sanksi yang diterapkan. Bloomberg melaporkan bahwa pemilik kapal menawarkan biaya setidaknya dua kali lipat dari tarif terakhir yang ditransaksikan untuk membawa minyak mentah ESPO di tengah peningkatan risiko pengangkutan kargo karena meningkatnya krisis. Kapal dagang dilaporkan terkepung di Laut Hitam dan sanksi yang ditujukan kepada bank-bank Rusia, termasuk bank sentral negara itu, telah mendorong banyak negara untuk mencari alternatif lain selain minyak Rusia.
USOIL menuju ke tertinggi baru 7,5 tahun di $101,50, naik 6% pada sesi hari ini. Lonjakan pembelian masuk pada terobosan tren tinggi minggu lalu di $100,54. Kontrak sejak itu telah mereda menuju $100,30. Perang Ukraina, memicu kekhawatiran atas pasokan, terus mendukung harga. BP dan Shell termasuk di antara yang terbaru mengumumkan rencana untuk keluar dari operasi Rusia, sementara importir minyak Rusia menghadapi kesulitan pembayaran dan pengiriman. Resistensi berikutnya untuk aset kembali ke level tertinggi 2010-2013, yaitu 102, 109, 113.
Harga gas alam Eropa melonjak sebanyak 36% hari ini, sebelum mulai stabil, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas gangguan pasokan. Rusia jelas tidak menyukai keputusan pemerintah untuk menghentikan jalur pipa baru dan ketika Jerman memperkuat hubungannya dengan Ukraina, negara tersebut memikirkan kembali strategi energinya saat mencoba untuk mempersiapkan kemungkinan kekurangan gas pada musim dingin mendatang, setelah para pejabat mengatakan negara memiliki cadangan yang cukup untuk melewati yang satu ini. Jelas, dampak yang lebih luas dari ketegangan yang meningkat antara Barat dan Rusia akan membuat banyak negara di Eropa berusaha mengendalikan ketergantungan pada pengiriman minyak dan gas Rusia dan bahan bakar fosil secara umum. Sementara itu, pembeli dari Asia juga berusaha untuk mengamankan lebih banyak minyak mentah dari Arab Saudi menurut laporan, selain itu banyak yang juga akan berharap untuk hasil akhir dari kesepakatan nuklir Iran, yang menurut Iran sudah 98% selesai.
Sementara itu, emas tampil sebagai aset safe haven pilihan, karena dunia terlihat sangat berbeda sejak pekan lalu. Bullion menuju kenaikan bulanan terbesar selama 9 bulan, dan Februari berakhir dengan kenaikan lebih dari 5% dan jelas di atas $1.900. Kekhawatiran stagflasi menyelimuti pandangan bank sentral dan emas batangan diperdagangkan pada $1.917, karena investor mempertimbangkan dampak sanksi. Bahkan obligasi dan saham defensif tampaknya tidak cukup aman, setelah Rusia menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi. Harga emas naik lebih dari 6% tahun lalu, terbesar sejak Mei 2020 setelah level tertinggi 18 bulan di $1.974 minggu lalu. Resistensi berikutnya untuk aset kembali ke tertinggi 2020, yaitu $1.950, $1.975, $2.000 dan $2.016.
Eskalasi ketegangan dan isolasi Rusia yang meningkat juga telah memicu kekhawatiran pasokan untuk komoditas lain, harga aluminium, gandum dan paladium semuanya naik lebih lanjut hari ini. Gandum naik ke tingkat yang belum pernah terlihat dalam 13 tahun terakhir, harga aluminium mencapai rekor tertinggi baru dengan risiko ekspor dari Rusia akan turun tajam, paladium melonjak lebih dari 4%. Palladium digunakan dalam knalpot mesin untuk mengurangi emisi, dan sekitar 25% -30% dari pasokan dunia ditambang di Siberia.
Ke depan, meningkatnya kekhawatiran bahwa perkembangan akan memukul pemulihan global dapat membatasi sisi atas untuk logam industri secara khusus dan menambah volatilitas.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Andria Pichidi
Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.