USDIndex : Imbas Perang terhadap Ekonomi Global dan Amerika

Dollar

USDINDEX, Daily.

USDIndex menguat tajam ke level tertinggi baru $98,92 dan menutup pekan dengan kenaikan +0,40% ($98,44) pada hari Jum’at. Anjloknya saham global di tengah kekhawatiran geopolitik yang memburuk di Ukraina mendorong permintaan safe haven pada dolar AS. Dolar juga mendapat dukungan dari laporan Non_farm payrolls Februari yang naik +678.000, laporan ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi +423.000. Disamping itu, tingkat pengangguran Februari turun -0,2 ke level terendah 2 tahun di 3,8%, di atas ekspektasi 3,9%.

Selain tensi politik yang memanas, dimana diberitakan bahwa Rusia melancarkan serangan militer terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina dan AS yang sedang mempertimbangkan larangan impor minyak mentah Rusia. Amerika Serikat mengimpor minyak Rusia relatif sedikit, tetapi pasar komoditas energi bersifat global, yang berarti perubahan harga di satu bagian dunia akan mempengaruhi pembayaran biaya energi di tempat lain.

Geopolitik

Sementara itu, invasi Rusia ke Ukraina telah mempengaruhi pasar keuangan global dengan dasyat, menciptakan volume dan volatilitas perdagangan ke level tertinggi. Meskipun ketergantungan perdagangan AS pada produk Rusia dan Ukraina sangat terbatas, namun ekonomi AS tetap akan terpengaruh. Perang tersebut, telah mengakibatkan lonjakan harga komoditas mingguan terbesar sejak 1974 dan akan memperburuk tantangan logistik yang disebabkan oleh pandemi.

Harga komoditas yang lebih tinggi, kemacetan supply akan mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, memburuknya kondisi keuangan lebih lanjut akan setara dengan pengetatan moneter, yang dapat memaksa The Fed untuk memperlambat kecepatan kenaikan suku bunga di masa yang akan datang. Para bankir sentral mencatat dalam risalah dari pertemuan terbaru mereka, bahwa risiko geopolitik dapat menyebabkan kenaikan harga energi global atau memperburuk kondisi kekurangan pasokan global, tetapi juga risiko terhadap prospek pertumbuhan.

Rusia adalah produsen utama minyak dan gas alam dan konflik geopolitik telah mengirim harga kedua energi ini, naik tajam dalam beberapa pekan terakhir. Rusia juga merupakan pengekspor gandum terbesar di dunia dan merupakan pemasok makanan utama ke Eropa. Sanksi ekonomi terhadap Rusia, telah ditanggapi Putin sebagai genderang perang. Krisis komoditas yang disebabkan oleh konflik dapat memiliki efek sampingan yang membuat harga bahan mentah dan barang menjadi mahal, disaat sebagian besar dunia sedang mengalami krisis, termasuk inflasi Amerika Serikat yang memanas. Tingkat inflasi tahunan di AS meningkat menjadi 7,5% pada Januari 2022, tertinggi sejak Februari 1982, karena melonjaknya biaya energi, gangguan pasokan ditambah dengan permintaan yang kuat. Belum termasuk kategori energi dan makanan yang mudah menguap, CPI naik 6%, terbesar sejak Agustus 1982.

Minyak dan Gas mungkin menjadi headline utama, tetapi itu bukan satu-satunya. Uranium, titanium, bijih besi, baja, amonia, paladium dan nikel telah melonjak di tengah kekhawatiran, bahwa Rusia sebagai pengekspor logam terbesar di dunia dapat terputus dari pasar global.

Jika konflik mendorong ketidakpastian global terus menerus, dapat menyebabkan investor mendorong nilai mata uang dolar AS menjadi lebih kuat dan jelas akan mempengaruhi neraca perdagangan dan berbagai sektor investasi dan keuangan.

Pandangan Teknis

USDIndex telah melampaui resistance $97,41 dan $97,77. Hal ini menunjukkan pergeseran minat dan pelarian ke aset aman. Saat ini, semua mata tertuju pada level psikologis $100,00. Harga puncak baru yang terbentuk $98,92 sementara mundur ke $98,44 namun posisi harga saat ini, tetap berada di atas 2 resistance yang disebutkan di atas dan di atas level 61.8%FR. Semua indikator teknis harian berada pada posisi hijau, pergerakan lebih lanjut ke sisi atas akan menguji harga puncak harian $98,92 dan pergerakan di atas level ini akan diproyeksikan untuk level FE161,8% di $99,70 (dari penarikan  94,58-97,41 dan 95,12).  Sedangkan pada sisi bawah, sepanjang resistance $98,92 bertahan, penurunan akan mencari posisi netral pada dukungan $97,41 dan $96,79. Secara luas, prospek tetap bullish.

Pergerakan dolar AS juga akan dipengaruhi oleh laporan neraca perdagangan pada hari Selasa (08/03); JOLTS Job Openings pada hari Rabu (09/03) dan Indek harga Konsumen hari Kamis (10/03) yang diperkirakan akan semakin memanas.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.