Imbal Hasil dan Dolar Menguat, Indeks Saham Masih di zona Merah

Imbal hasil Treasury 10-tahun AS naik ke tertinggi dua minggu di 2,019%, sebuah pergerakan tajam dari posisi terendah mingguan 1,668%, karena investor mengantisipasi siklus pengetatan kebijakan yang membayangi. Harga yang harus dibayar oleh konsumen AS melonjak 7,9% pada Februari dari tahun sebelumnya, tingkat inflasi tertinggi sejak 1982. Ketua Fed Jerome Powell telah meyakinkan investor, bahwa bank sentral tetap berkomitmen untuk melunakkan inflasi dengan kenaikan suku bunga 25 basis poin pada 16 Maret mendatang.

Indeks dolar AS menguat +0,45% pada hari Kamis, karena lonjakan imbal hasil 10- tahun dan penurunan saham telah mendorong permintaan likuiditas untuk dolar. Data Klaim pengangguran awal mingguan AS mengecewakan, setelah naik +11k menjadi 227k yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi 217k. Juga, daya beli dolar melemah, setelah CPI Februari AS naik +7,9% y/y, peningkatan terbesar dalam 40 tahun. Indeks dolar mencapai titik terendah di sekitar level 97,68 pada hari Kamis, bergerak lebih jauh ke sisi atas untuk mengembalikan setengah dari penurunan hari sebelumnya. Puncak harga ada di 99,40 yang dibentuk pada awal pekan ini.

Indeks saham utama AS ditutup lebih rendah pada hari Kamis, setelah membukukan keuntungan yang signifikan di sesi sebelumnya, karena investor kembali ke mode risk-off di tengah gejolak perang, kenaikan inflasi dan prospek suku bunga yang lebih tinggi. USA30 turun –0,34% atau 112 poin, pada bel penutupan, karena penurunan Apple -2,72%. USA 100 turun –1,10% pada saat yang sama, dengan Pinduoduo anjlok 17,49%. USA500 turun –0,43% karena Etsy memimpin kerugian, jatuh -5,35%. Goldman Sachs turun lebih dari 1% setelah menjadi salah satu bank investasi besar pertama yang keluar dari Rusia, di mana total eksposurnya diperkirakan mencapai $940 juta. Di sisi lain, saham Amazon naik +5,4%, setelah mengumumkan pemecahan saham 20-untuk-1 dan pembelian kembali $10 miliar.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.