Apple Naik 11 Hari Berturut-turut, Rekor Terbaik Sejak 2003

Setelah memulai tahun 2022 dengan pergerakan menyamping, saham Apple (MT5 DMA: #Apple) terlihat Kembali mendapatkan momentum kenaikan. Saham Apple sekarang terlihat naik selama 11 hari berturut-turut sejak 15 Maret, rangkaian kenaikan terpanjang untuk saham Apple sejak 2003.

Jatuhnya harga saham di sektor teknologi pada 2022 karena kekhawatiran inflasi, serta tekanan dari isu geopolitik dunia kini terlihat sudah berakhir. Saham Apple sekarang kembali ke level yang terakhir terlihat pada awal Januari. Harga saham Apple telah mencapai level terendah di $150 per saham pada pertengahan Maret, setelah itu mencatat serangkaian kenaikan yang konsisten dan panjang, karena investor kembali berinvestasi di sektor teknologi dan permintaan terus meningkat.

Harga tertinggi 2022 berada di $182,87 yang kini menjadi target beli untuk level tes selanjutnya. Ini diperdagangkan dengan baik di atas level harian MA-50 dan MA-200 dan terlihat masih memiliki momentum, dengan RSI-14 masih di bawah level overbought. Sedangkan level MACD harian masih di bawah level 0.

Pada dasarnya, kenaikan harga Apple lebih unggul dari semua saham teknologi dari perusahaan berkapital triliun Dolar. Kondisi kenaikan harga saham Apple yang berbarengan dengan tindakan Federal Reserve kini terlihat agresif dalam merumuskan kebijakan pengendalian inflasi dan kenaikan imbal hasil 10 tahun yang mencapai 2,50%, situasi ini sangat jarang terjadi dan sangat menarik untuk dikaji. Apple saat ini diperdagangkan pada titik impas pembukaan 2022 pada $ 178 per saham. Hal ini memungkinkan nilai pasar modal Apple untuk bangkit kembali dan mendekati angka elusif sebesar USD 3 triliun.

CNN Business menempatkan perkiraan harga rata-rata 12 bulan ke depan untuk Apple adalah $ 193,50 dengan proyeksi tertinggi $ 215 dan harga terendah $ 160. Sedangkan hasil sensus dari 42 analis investasi menempatkan Buy sebagai proyeksi teratas (27 analis) dengan 6 analis memproyeksikan saham Apple berkinerja lebih baik, 8 analis menahan proyeksi dengan hanya satu analis memproyeksikan Apple berkinerja buruk.

Dengan Apple akan menyelesaikan kuartal keuangan pertama 2022 akhir pekan ini, investor terlihat semakin optimis bahwa Apple akan melaporkan laporan pendapatan yang melebihi ekspektasi pasar pada 3 Mei.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Tunku Ishak Al-Irsyad

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.