Greenback Anjlok, Tetapi tidak terhadap Yen

USDIndex telah anjlok, memangkas kenaikan sebelumnya, tetapi bertahan di level 102,00. Indeks telah turun ke 102,32, dari puncak 102,77 dalam perdagangan sesi Eropa. Dolar melemah terhadap EUR dengan pasangan ini bergerak ke 1,0741 dari 1,0671, setelah revisi ke atas untuk PDB Q1 dan rapat ECB menanti. Berada di ujung bawah kisaran hari ini, terhadap Pound dengan GBPUSD bergerak ke 1,2529 dari 1,2598.

Dolar AS telah naik kuat terhadap JPY, dengan USDJPY naik ke 134,37 kembali ke puncak 20 tahun. Sikap BoJ yang dovish ditegaskan semalam, Gubernur Kuroda menekankan perlunya kebijakan akomodatif, sementara mencatat Yen yang lebih lemah tidak diinginkan, meskipun kami mencatat hal tersebut sulit. Kuroda mencatat kritik tersebut, tetapi menambahkan FX adalah ruang lingkup Kementerian Keuangan dan pemerintah.

Dolar bersama dengan saham dan obligasi di zona merah, karena kekhawatiran stagflasi meningkat kembali hari ini. OECD memangkas perkiraan pertumbuhan setelah laporan Bank Dunia yang bearish dan juga jatuhnya aplikasi hipotek MBA.

OECD memangkas perkiraan pertumbuhan dunia dan memperingatkan bahwa ekonomi dunia akan membayar “harga mahal” atas invasi Rusia ke Ukraina. OECD memangkas proyeksinya untuk PDB global menjadi 3% dari sebelumnya 4,5%. Pada saat yang sama, perkiraan inflasi digandakan menjadi 8,5% – level tertinggi sejak 1988. OECD mengatakan, bahwa sebelum perang meletus, prospek untuk 2022-2023 “secara luas menguntungkan”, karena ekonomi akan kembali seperti semula setelah pandemi. Namun, perang Ukraina telah mengubahnya secara dramatis. OECD menyoroti bahwa “invasi Ukraina, bersama dengan penutupan di kota-kota besar dan pelabuhan di China karena kebijakan nol-Covid, telah menghasilkan serangkaian guncangan baru yang merugikan”. Perkiraan pertumbuhan untuk AS diturunkan menjadi 2,5% dari 3,7%, dan China menjadi 4,4% dari 5,1%. Pertumbuhan PDB zona euro sekarang diperkirakan berada di 2,6% bukannya 4,3% dan perkiraan Inggris diturunkan menjadi 3,6% dari 4,7%. Laporan itu juga menandai bahwa kenaikan harga komoditas memukul pendapatan dan pengeluaran riil “terutama untuk rumah tangga yang paling rentan”. Pada saat yang sama, di negara berkembang, risiko kekurangan pangan relatif tinggi mengingat ketergantungan pada ekspor pertanian dari Rusia dan Ukraina”.

Sementara itu, kenaikan suku bunga hipotek AS terus menekan tajam ukuran refi MBA, meskipun suku bunga hipotek agak stabil selama 4 minggu terakhir, dan kami telah menurunkan perkiraan perumahan ke Q3 berdasarkan pelemahan indeks pembelian. Indeks pembelian MBA memasuki bulan Juni -10,1% di bawah rata-rata Mei, setelah turun -7,0% pada Mei ke level terendah 2 tahun dan -6,9% pada April ke level terendah sebelumnya. Kami melihat level tertinggi 1 tahun pada Januari 2022 yang lebih rendah dari level tertinggi 12 tahun pada Januari 2021. Tingkat kontraksi -50% perkirakan untuk indeks pembelian di Q2 yang akan memperpanjang pull-back Q1 -12,8% , setelah naik 40,2% di Q4. Indeks pembelian akan turun -13% pada tahun 2022, yang akan menandai penurunan terbesar sejak penurunan yang sama sebesar -13% pada tahun 2014. Indeks refi memasuki Juni -13,3% di bawah rata-rata Mei, setelah penurunan ke-9 berturut-turut di bulan Mei, dari – 18,5%, dan penurunan -36,4% di bulan April. Indeks jatuh pada tingkat -96% di Triwulan ke-2, dan siap untuk kontraksi -69% pada tahun 2022 yang melebihi penurunan “taper tantrum” -52% pada tahun 2014.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.