GBPUSD mencapai titik terlemah sejak bulan Maret 2020 di 1,1759 pada hari Kamis karena penghindaran risiko yang membuat investor lebih percaya pada Dolar AS dan membuang mata uang yang dianggap lebih berisiko karena prospeknya yang tidak menentu. Meskipun BOE telah menaikkan suku bunga berulang kali, Pound tetap melemah sepanjang tahun ini. Lonjakan suku bunga di berbagai belahan dunia untuk menahan laju inflasi menciptakan kebimbangan pedagang dan investor, yang pada akhirnya lebih memilih mata uang cadangan, Dolar AS sebagai lindung nilai yang lebih likuid.
Pembacaan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada pekan ini, telah memicu spekulasi pada kemungkinan kenaikan suku bunga 100bp pada bulan ini, sehingga menciptakan guncangan pasar. Potensi pergeseran ke kenaikan 1% dari Fed yang disebabkan oleh data CPI baru-baru ini ditambah dengan geo-politik yang didorong oleh energi sudah cukup untuk mendorong Dolar AS lebih tinggi. Ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu sambil menaikkan biaya uang di seluruh dunia.
Presiden Federal Reserve Bank Atlanta Raphael Bostic mengatakan “semuanya dalam permainan” ketika ditanya tentang kenaikan 100bp akhir bulan ini. Presiden Bank Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan, bahwa dia menyukai kenaikan 75bp, tetapi 100bp sekarang akan berada di atas meja mengingat kejutan inflasi. Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan, bahwa dia tidak mau mengesampingkan langkah 100bp. Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Tom Barkin mengatakan, bahwa inflasi harus menjadi perhatian penuh The Fed dan dia ingin melihat suku bunga riil positif dalam beberapa tahun ke depan.
Komoditas terseret lebih rendah dan pendarahan ekuitas belum berhenti, mencerminkan ekspektasi resesi. Pedagang juga khawatir tentang prospek ekonomi Inggris dan Eropa dengan kenaikan inflasi yang terus-menerus lebih tinggi daripada di tempat lain. Melonjaknya harga gas alam dan dampaknya terhadap ekonomi regional, mempengaruhi nilai tukar Pound dan Euro secara bersamaan. Ditambah ketidakpastian tentang siapa yang akan mengantikan Boris Johnson dan kebijakan ekonomi yang akan mereka kejar masih membayangi nilai tukar.
Nilai tukar Euro telah jatuh di bawah paritas di tengah lonjakan permintaan Dolar AS dan kapitulasi pesanan beli di sekitar 1,0000. Euro berada di bawah pengawasan khusus, karena kekhawatiran yang sedang berlangsung atas masa depan pasokan gas dari Rusia meningkat. JP Morgan minggu ini merevisi perkiraan EURUSD dalam menanggapi perkembangan pasar baru-baru ini dan mengatakan mata uang tunggal zona euro akan tetap di bawah tekanan di tengah krisis gas Eropa yang masih jauh dari selesai.
Jika Rusia sepenuhnya mempersenjatai pasokan gas dengan mengakhiri ekspor ke UE, Euro dapat menderita kerugian besar mengingat JP Morgan mengantisipasi nilai tukar Euro-Dolar mencerminkan peluang 20% hingga 25% dari penutupan total. ⌊1⌋
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.
Source : (1) financial times