RBA dipastikan Menaikan Suku Bunga, Bagaimana Efeknya Terhadap Yen?

RBA dijadwalkan untuk bertemu pada hari Selasa (02/08) dan diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga untuk ke_4 kalinya sebesar 0,50% dengan tingkat suku bunga menjadi 1,85%. Bank Sentral global berusaha terus untuk mengendalikan inflasi tidak terkecuali RBA, setelah CPI Australia pada kuartal kedua naik tajam menjadi 6,1% dari 5,1% di Q1. Pemerintah Australia memperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya pada 7,75% di Q4, dan secara bertahap akan mereda pada 2023 dan turun menjadi 2,75% pada 2024. Pemerintah telah merevisi perkiraan GDP lebih rendah untuk tahun 2021-2022 menjadi 3,75% turun dari 4,5% dan perkiraan 2022-2023 dari 3,5% menjadi 3,0%.

https://tradingeconomics.com/australia/interest-rate

Senada dengan kemauan Fed, RBA juga mengharapkan kenaikkan suku bunga dalam mengekang inflasi, tidak memperlambat ekonomi apalagi berujung pada resesi. Pasar tenaga kerja tetap kuat dan indikasi penting bahwa ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Kenaikan suku bunga seperti yang diharapkan pasar pada hari Selasa, kemungkinan tidak berdampak besar terhadap AUD, karena terlihat pasar telah mengantisipasi dengan pergerakan pasangan AUDUSD yang dalam perdagangan hari Senin, telah menunjukkan penguatan sebesar 0,5% dan diperdagangkan di bawah resistance 0,7067  kecuali mungkin untuk beberapa reaksi jangka pendek, setelah pengumuman suku bunga, karena faktor eksternal dan harga komoditas masih menjadi katalis kuat untuk pergerakan AUD. Namun apabila ada kejutan dan panduan hawkish, maka tidak menutup kemungkinan volatilas akan terjadi. Lalu bagaimana terhadap Yen, Jepang?

BOJ masih ngotot mempertahankan kebijakan moneternya pada bulan Juli lalu, dengan mempertahankan target suku bunga jangka pendek pada -0,1%. Dalam laporan prospek triwulanannya, BOJ mencatat ada ketidakpastian yang tinggi di sekitar ekonomi negara itu, karena Jepang masih berjuang untuk mengatasi dampak pandemi global dan perang Ukraina, ditengah melonjaknya harga komoditas. Tingkat tahunan indeks harga konsumen negara tersebut diperkirakan akan naik pada akhir tahun, didorong oleh kenaikan harga energi, makanan, dan barang tahan lama. Selanjutnya, proyeksi inflasi jangka menengah-panjang telah direvisi naik, sehingga menyebabkan kenaikan harga yang disertai dengan kenaikan upah.

Tingkat inflasi tahunan di Jepang berada di 2,4% pada bulan Juni 2022, sedikit berubah dari 2,5% di bulan Mei. Itu adalah kenaikan harga konsumen selama sepuluh bulan berturut-turut, di tengah melonjaknya harga bahan bakar dan makanan setelah invasi Rusia ke Ukraina serta melemahnya Yen secara tajam. Harga konsumen inti berada di 2,2% y/y di bulan Juni, terbesar sejak Januari 2015 menyusul kenaikan 2,1% di bulan Mei, sementara tetap di atas target 2% BoJ untuk bulan ketiga berturut-turut. Pada basis bulanan, harga konsumen datar di bulan Juni, setelah direvisi naik 0,3% di bulan Juni.

Dalam risalah yang dilaporkan pada 26 Juli yang lalu, Dewan Bank of Japan mengatakan bank sentral akan terus memantau dampak dari pergerakan pasar keuangan dan valas terhadap perekonomian. Dewan mencatat tidak akan ragu untuk menerapkan pelonggaran moneter lebih lanjut untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan memastikan pemulihan tepat waktu dari pandemi, menambahkan bahwa BoJ harus mendukung ekonomi, yang berada di bawah tekanan dari kenaikan harga komoditas.

Kenaikan suku bunga RBA yang diperkirakan akan semakin memperlebar jarak suku bunga terhadap BOJ, yang bagaimanapun akan tetap berpengaruh terhadap pergerakan pasangan mata uang masing-masing negara.

Tinjauan Teknis

Sejumlah likuidasi posisi beli terlihat pada pasangan silang AUDJPY, sejak hari Kamis pekan lalu. Pasangan silang ini mencatatkan puncak harga 96,87 pada bulan Juni, menyamai harga tinggi yang terlihat pada bulan April 2015. Penurunan lebih lanjut, dapat menargetkan support 91,41. Tiga puncak yang terbentuk, belum mengindikasikan perubahan tren secara nyata, meskipun divergensi bearish dan puncak yang lebih rendah telah terbentuk. Perubahan tren kemungkinan akan terjadi, apabila penurunan berhasil melampaui dukungan penting 87,29. Sepanjang dukungan ini bertahan, prospek bullish jangka panjang belum berubah. Pada sisi atas, pergerakan di atas resistance 95,68 hanya akan memperpanjang tren bullish dan pengujian harga puncak 96,97 akan berlaku.

AUDJPY,H4

Pada periode 4 jam, terlihat harga bergerak di bawah EMA 200, setelah menembus suppport minor 93,88. Posisi Oscilasi berada pada area jual, sehingga bias intraday masih cenderung ke sisi bawah untuk dukungan 91,41 dan support dari internal trendline. Pergerakan di bawah dukungan 91,41 akan menargetkan pengujian level harga 90,29 (puncak Sept’2017) sebelum sampai ke dukungan struktural 87,29. Sementara pergerakan di atas resistance minor 93,88 dapat menguji resistance 95,68 dan puncak harga 96,87.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.