Rontoknya Harga Saham Mengawali Musim Gugur

Trading Leveraged Products is risky

Menyusul peningkatan suku bunga yang signifikan dari The Fed dan peningkatan substansial dalam perkiraan Federal Reserve untuk kenaikan suku bunga di masa depan, pasar saham mengakhiri hari dengan penurunan tajam.

Bank sentral AS menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 bp, imbal hasil Treasury jangka pendek terdorong ke level tertinggi multi-tahun. The Fed juga menyatakan, bahwa mereka sekarang mengantisipasi tingkat suku bunga untuk menutup tahun pada persentase poin penuh lebih tinggi dibandingkan yang terjadi pada bulan Juni.

Indeks saham berfluktuasi karena para pedagang memikirkan dampak pembaruan Fed pada suku bunga, yang memiliki dampak signifikan pada pasar dan ekonomi. Dow Jones merosot -1,70% pada bel penutupan, dengan Caterpillar turun -3,39%. Pada saat yang sama, Nasdaq turun -1,80% karena Marriott International jatuh -5,63%, sedangkan S&P 500 turun -1,71%, dengan Caesars Entertainment menarik indeks turun -8.04%. Indeks utama diperkirakan akan mencatat penurunan mingguan kelima dalam enam minggu sebelumnya. S&P 500 mengalami penurunan lebih dari 90% ekuitasnya, dengan pengecer, bank dan perusahaan teknologi berbobot terbesar dalam indeks benchmark.

Imbal hasil Treasury 2-tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi untuk tindakan Fed, meningkat menjadi 4,02% dari 3,97%. Suku bunga hipotek dipengaruhi oleh imbal hasil pada Treasury 10-tahun, turun dari 3,6% menjadi 3,52% kemarin.

Powell menegaskan kembali komitmennya untuk menaikkan suku bunga ke tingkat yang akan memperlambat ekonomi dan membawa inflasi kembali ke target bank sentral sebesar 2% selama konferensi pers. Dengan kenaikan terbaru ini, Powell mengklaim bahwa The Fed baru saja mulai mencapai level itu. Dengan kenaikan suku bunga terbaru, suku bunga acuan bank sentral berdampak besar pada banyak pinjaman konsumen dan komersial, naik dari nol pada awal tahun menjadi kisaran 3% hingga 3,25%, yang merupakan level tertinggi dalam 14 tahun.

Meskipun Wall Street mengkhawatirkan, bahwa Fed mungkin menginjak rem terlalu keras pada ekonomi yang sudah melemah dan memicu resesi, tetapi tujuan Fed adalah untuk mencapai inflasi moderat. Laporan yang menunjukkan inflasi tinggi yang terus-menerus dan pernyataan dari pejabat Fed yang mengindikasikan bahwa mereka akan mempertahankan kenaikan suku bunga sampai mereka yakin inflasi terkendali hanya menambah kekhawatiran yang ada.

Di manapun saat ini, bank sentral berjuang melawan inflasi. Pertemuan dua hari BOJ diantisipasi untuk mempertahankan kebijakan moneter yang longgar. Pengumuman berikut datang dari UK, Norwegia dan Swiss. Minggu ini, Swedia melemparkan kejutan di pasar dengan kenaikan 100 bp yang belum pernah terjadi sebelumnya menjadi 1,75% pada September 2022, melebihi ekspektasi kenaikan 75 bp dan mengisyaratkan bahwa suku bunga akan terus meningkat selama enam bulan ke depan. Keputusan tersebut mengikuti dua kenaikan suku bunga berturut-turut pada besaran yang lebih rendah, dibuat untuk melawan inflasi yang saat ini berada di level tertinggi lebih dari 30 tahun dan untuk mendukung krona yang mendekati rekor terendah pada tahun 2001. Pembuat kebijakan Riksbank mencatat bahwa pertumbuhan harga yang lebih tinggi merusak konsumen dan daya beli rumah tangga serta menghambat kemampuan merencanakan keuangan.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.