Pergeseran agresif kebijakan The Fed dari awal tahun 2022 hingga saat ini yang kemudian diikuti oleh hampir semua Bank Sentral global, telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pasar finansial. Jika, Anda masih ingat pada bulan Januari lalu The Fed menyuntikkan $60 miliar/ bulan ke pasar melalui QE, Fed funds waktu itu berada di antara 0% – 0.25% dengan imbal hasil T-Note 2-tahun berada di bawah 1% dan imbal hasil T-Note 10 tahun di sekitar 1.9%. Waktu itu, mereka hanya memperkirakan hanya satu atau dua kenaikan suku bunga 0,25% pada tahun 2022.
Namun saat ini, semua perkiraan tersebut melampaui apa yang mereka inginkan. Kemarin, Presiden Fed St Louis Bullard mengatakan, bahwa The Fed mengharapkan untuk memperketat kebijakan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, dan pasar telah memahaminya. Dia menambahkan, “jika Anda memperhatikan dot plot Fed, sepertinya FOMC mengharapkan cukup banyak pergerakan tambahan tahun ini. Saya pikir itu dicerna oleh pasar dan tampaknya merupakan interpretasi yang tepat.” Sementara, rekannya dari Cleveland, Mester mengatakan tampaknya permintaan tenaga kerja AS masih melebihi pasokan dan suku bunga masih belum berada di wilayah yang membatasi. Dia menambahkan bahwa “suku bunga riil, dinilai dari ekspektasi inflasi tahun depan, harus berada di wilayah positif dan bertahan di sana untuk sementara waktu.”
The Fed memindahkan $95 miliar per bulan (QT), Fed funds berada pada kecepatan untuk mencapai 4% pada akhir tahun, karena perkiraan kenaikan 75bp berikutnya dari posisi 3.25% saat ini. Imbal hasil T-Note 2 tahun berada pada kecepatan 4,21% dan 10 tahun di 3,75%. Ini adalah sebuah perubahan yang kontras dari perkiraan sebelumnya, The Fed mungkin telah menyiram terlalu banyak bahan bakar ke pasar dan kini menjadi terlalu sibuk untuk memadamkan api inflasi.
Memang kondisi tahun ini tidak biasa, terlepas dari pandemi yang membuat rantai pasokan terhambat, peta geo-politik dunia telah memicu berbagai sentimen dengan sangat cepat. Pasar bergerak dengan sangat tidak wajar, jauh dari tren ideal yang diinginkan setiap orang. Tingginya biaya hidup telah melahirkan keputusan politik dan moneter yang ekstrim. Kecemasan atas resesi, karena pertumbuhan yang menurun akibat kebijakan agresif dari Bank Sentral, krisis energi akibat perang, kekeringan dan Anda masih bisa menambah sejumlah daftar negatif lainnya dalam catatan 2022, di akhir September ini.
Harga saham global bereaksi dengan sensitifitas yang tinggi, membawa pasar dalam kendali beruang sejak awal tahun. Harga komoditas juga demikian karena kebijakan The Fed telah menempatkan Dolar menjadi pilihan aset lindung nilai. Emas yang sensitif terhadap suku bunga jatuh ke posisi terendah baru. Jika, minat investor terhadap lelang obligasi yang dinilai murah, dapat memicu penurunan imbal hasil (karena sepertinya pemerintah saat ini membutuhkan lebih banyak dana untuk menopang perekonomian saat biaya hidup yang tinggi). Maka penurunan pada imbal hasil obligasi, dapat memicu serangkaian kenaikan pada harga komoditas, terutama emas. Namun, jika The Fed masih dalam jalur kenaikan, maka harga emas kemungkinan akan redup hingga akhir tahun.
Tinjauan Teknis
Emas pada pekan ini, masih mencatatkan keunggulan lebih dari 1% terhadap Dolar AS, setelah rebound 1614.69 (FE100%/50%FR) membawa harga spot emas kembali mendekati harga rendah tahunan 1676.77 yang ditembus pada 15 September lalu. Kini posisi harga memasuki area seimbang pada grafik harian. Area seimbang mengindikasikan wilayah lelang tertinggi tempat sebagian besar aktivitas perdagangan berlangsung. Sepertinya pasar menginginkan kondisi yang lebih tenang di akhir bulan, setelah volatilitas liar sepanjang September. Namun ada resiko pada hari ini mengingat rilis Core PCE Price Index basis bulanan.
Dari sudut teknis, harga emas masih berada dalam jalur penurunan yang terlihat dari pergerakan dinamis dalam lorong turun. Pergerakan di bawah 1614.69 akan mengkonfirmasi lanjutan retracement untuk level 61.8%FR di sekitar 1512.00. Sementara, pergerakan di atas resistance 1680.79 akan mengkonfirmasi lanjutan rebound, namun kemungkinan juga akan terbatas pada resistance 1735.00. Indikasi dari alat bantu oscilator maupun EMA masih menunjukkan sisi negatif untuk emas dalam jangka pendek.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.