USDIndex : Momentum Reli Sudah Berakhir?

Indeks dolar AS pada hari Jum’at turun -0,95% mengakumulasi pelemahan mingguan menjadi -1.1%. Dolar di akhir pekan, mundur dari level tertinggi 3 minggu dan turun tajam ke level terendah 2 minggu, di tengah spekulasi bahwa The Fed mungkin memperlambat laju kenaikan suku bunganya. Disamping itu, intervensi pasar valuta asing yang dilakukan oleh otoritas Jepang pada hari Jum’at untuk mendukung Yen yang terdepresiasi, memicu pelemahan Dolar AS. Penurunan Dolar dipercepat, setelah saham pulih dari kerugian awal dan bergerak kuat, yang mengurangi permintaan likuiditas untuk dolar. Semula, Dolar bergerak lebih tinggi setelah imbal hasil T-note 10-tahun naik ke level tertinggi 15-tahun.

https://tradingeconomics.com/united-states/government-bond-yield

US10YR.F pada hari Jum’at rebound dari 108.81 level terendah dalam 14 tahun dan bergerak sedikit lebih tinggi dan ditutup pada 109.71. Imbal hasil T-note 10-tahun turun kembali dari level tertinggi 4,3% pada hari Jumat dan bergerak lebih rendah di 4,2%. Meningkatnya ekspektasi inflasi AS membebani T-notes setelah tingkat inflasi impas 10 tahun pada hari Jum’at naik ke level tertinggi 7 minggu di 2,58%.

Indek saham US500 ditutup naik +2.37%, US30 +2.47% dan US100 +2.39% setelah penurunan imbal hasil T-Notes akibat spekulasi, bahwa The Fed dapat memperlambat laju kenaikan suku bunganya. Wall Street Journal mengatakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bp pada pertemuan FOMC November dan kemudian memperdebatkan ukuran kenaikan suku bunga untuk berikutnya.

Pekan lalu, Presiden Fed St. Louis Bullard mengatakan pasar tenaga kerja AS yang kuat memberi ruang untuk Fed menaikkan suku bunga guna melawan inflasi. Presiden Fed San Francisco Daly mengatakan perkiraan Fed baru-baru ini menunjukkan tingkat suku bunga naik tahun depan setinggi 5% dan kemudian bertahan.

Pekan depan, pasar akan mencermati pandangan pertama pada GDP kuartal ketiga, setelah pembacaan negatif dua kuartal berturut-turut. Pertumbuhan diperkirakan akan bangkit kembali ke wilayah ekspansi dengan pembacaan 2,3%. Kisaran konsensus untuk GDP kuartal ketiga adalah antara 1,1% dan 3,0%. PMI flash Oktober juga akan diawasi dengan ketat, dengan aktivitas manufaktur diperkirakan akan turun lebih rendah, tetapi masih tetap di wilayah ekspansi. Aktivitas sektor jasa diperkirakan akan meningkat tetapi masih tetap bercokol di wilayah kontraksi.

Disamping pidato Yellen pada hari Senin dan laporan PMI, laporan pendapatan dari kinerja teknologi mega-cap dan raksasa minyak akan mengisi kalender minggu penting lainnya, dapatkan menghidupkan minat resiko?

Selengkapnya di : https://analysis.hftrade.online/id/527795/

Tinjauan Teknis

USDINDEX – Dolar berakhir sebagai pemain terburuk, Yen berada di urutan kedua. Fakta bahwa Franc Swiss adalah yang terlemah ketiga menunjukkan dengan jelas peningkatan sentimen. Dolar Selandia Baru adalah yang terkuat, diikuti oleh Aussie dan Loonie. Sementara itu, Euro dan Sterling beragam, dengan Euro sedikit lebih baik.

https://finviz.com/forex_performance.ashx?v=2

USDIndex menutup pekan di harga 111.80 tepat di atas EMA 26 hari. Isu yang berkembang bahwa The Fed dapat memperlambat tindakan agresifnya memicu penurunan indeks pekan lalu dan jika penurunan berlanjut maka penembusan support minor 109.94 akan memberikan indikasi puncak jangka pendek tetap berada di 114.71 dengan kemungkinan untuk menguji support 109.06 dan 107.64 (low Sept’) pada pekan depan, meskipun panduan teknis belum memberikan indikasi penurunan secara nyata. RSI menunjukkan penurunan hingga ke level tengah, tepatnya di 50.80 dan histogram AO menyusut  lebih rendah, tetapi masih di zona beli.

USDINDEX, Daily

Secara luas tren bullish belum berakhir, namun pembentukan harga tinggi yang lebih rendah (lower high) memberitahukan, bahwa momentum reli telah tertunda untuk beberapa waktu. Dan penembusan harga rendah September 107.64 dapat menjadi awal perubahan trend jangka menengah (secondary trend) untuk menguji 103.93 sebagai dukungan struktural dari puncak Maret 2020. Resistance utama tetap berada di puncak 2 dekade 114.71 dan pergerakan diatas level ini akan mempertegas laju kenaikan indeks untuk menguji puncak multi tahun lainnya.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.