Setelah Bank of Japan secara tak terduga menaikkan batas toleransi JGB 10 tahun pada bulan Desember, desas-desus yang meningkat tentang potensi pergeseran dari kebijakan ultra-longgarnya menyebabkan Yen menguat melewati 132.00 terhadap Dolar AS, kembali ke level terbaiknya. Ekspektasi perubahan kebijakan kemungkinan akan dipicu oleh rapat BOJ yang akan datang, mengenai potensi perubahan pada prediksi inflasi bank dan pengumuman gubernur BOJ yang akan datang. Selain itu, Yen juga menguat, karena investor bertaruh bahwa data inflasi AS yang masuk akan menunjukkan pelonggaran lebih lanjut, memperkuat argumen bagi Fed untuk menaikkan suku bunga pada klip yang lebih lambat. Sementara itu, perwakilan Fed menegaskan kembali sikap hawkish mereka minggu ini, termasuk Ketua Fed.
Ketua Fed Jerome Powell mencatat, bahwa “memulihkan stabilitas harga ketika inflasi tinggi dapat melibatkan kebijakan yang tidak populer dalam jangka pendek karena kami menaikkan suku bunga untuk memperlambat perekonomian.” Sementara itu, anggota Fed lainnya terus mempertahankan sikap hawkish mereka minggu ini.
Pada awal perdagangan pada hari Kamis, BSE Sensex turun 228,1 poin, atau 0,4%, mendekati level terendah satu minggu di 59.877,3, melanjutkan penurunan dari dua sesi sebelumnya, JPN225 dan Topix berfluktuasi di sekitar garis datar pada hari Kamis karena investor menunggu laporan inflasi utama AS yang dapat memengaruhi lintasan kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Tinjauan Teknis
Sementara itu, pasangan GBPJPY terlihat juga melemah dan diperdagangankan dalam rentang harga 159.29 – 161.22. Bias intraday terlihat menuju sisi negatif. Penembusan dukungan 159.29 akan mengkonfirmasi penurunan lanjutan dari 172.11 dengan proyeksi untuk menguji kembali level FE138.2 di 156.68 dan lebih jauh ke dukungan 155.34. Sementara pergerakan di atas resistance 161.22 akan membatalkan skenario turun dan pergerakan ke sisi atas dapat menguji resistance 162.32 dan neckline 163.01. RSI berada pada level 43 dan AO pada zona jual.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.
