El Nino Membayangi Harga Komoditas Pertanian

Dunia berpotensi menghadapi salah satu peristiwa cuaca El Nino terkuat dalam sejarah. Dampaknya akan sangat besar, bersifat global dan menambah tren perubahan iklim yang ada. Hal ini akan menyebabkan gangguan lebih lanjut terhadap komoditas pertanian dan energi, mendukung pasokan untuk menghadapi cuaca ekstrem, dan telah menjadi penyebab berbagai hal mulai dari pembatasan perdagangan di Terusan Panama hingga musim badai yang lebih sibuk dari perkiraan di Atlantik. El Nino diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan, dengan puncak musim dingin yang khas pada bulan November-Januari. Fenomena ini jarang terjadi, hanya teramati empat kali dalam 75 tahun terakhir. Terakhir kali hal ini terjadi pada tahun 2015-2016, tahun terpanas yang pernah tercatat dengan gangguan cuaca yang meluas.

El Nino dituding berkontribusi terhadap kekeringan terburuk kedua dalam sejarah Panama. Hal ini telah mengurangi pengiriman melalui kanal sepanjang 80 km yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Atlantik, yang merupakan arteri utama dan menghemat biaya bagi 90% konsumen. Pembatasan terkait kanal menunda kargo dan menaikkan harga transportasi. Ketidakpastian El Nino juga mempengaruhi musim badai Atlantik. Ancaman tahunan terhadap pasar energi, biasanya ditandai dengan berkurangnya aktivitas pada tahun El nino.

Sementara itu, harga kakao pada Kamis membukukan kenaikan moderat, karena survei tanaman terbaru di Afrika Barat menunjukkan hujan deras menumbangkan cherelles dan buah muda dari pohon dan hasil panen tidak tampak begitu bagus. Kekhawatiran terhadap rendahnya produksi kakao di Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, juga merupakan perkembangan positif bagi harga kakao. Pasokan kakao semakin ketat karena penjualan kakao Pantai Gading menurun. Harga kakao mendapat dukungan dari kekhawatiran bahwa peristiwa cuaca El Nino dapat melemahkan produksi kakao global. Harga kakao melonjak ke level tertinggi dalam 12 tahun pada tahun 2016 setelah peristiwa cuaca El Nino menyebabkan kekeringan yang menghambat produksi kakao global. Pada perdagangan hari Kamis, (24/08) Cocoa (Exp. Nov’23) menguat 3.5% mencatatkan harga tinggi 2 minggu di 3460 sebelum ditutup pada harga 3433.

Harga komoditas kopi bergerak melemah karena menguatnya dolar yang memicu likuidasi jangka panjang pada kopi berjangka. Harga kopi berada di bawah tekanan sepanjang bulan ini, karena faktor cuaca di Brazil telah mempercepat panen kopi di negara tersebut, meningkatkan pasokan dan menurunkan harga. Kondisi kering telah mempercepat laju panen kopi. Brasil adalah produsen kopi arabika terbesar di dunia. Sedangkan Honduras, negara penghasil kopi terbesar di Amerika Tengah, melaporkan peningkatan ekspor kopinya naik +63% y/y di bulan Juli.  Pola El Nino yang menyebabkan hujan lebat di Brasil dan kekeringan di India, diperkirakan berdampak negatif pada produksi tanaman kopi. Peristiwa El Nino dapat menyebabkan kekeringan di perkebunan kopi Vietnam pada akhir tahun ini dan awal tahun 2024, menurut seorang pejabat dari Institut Meteorologi, Hidrologi dan Perubahan Iklim Vietnam. Pada perdagangan hari Kamis, (24/08) harga Coffee (Exp.Nov’23) sedikit menurun setelah rebound dari harga 144.55. Harga Coffe mencatatkan harga rendah 2 tahun di 141.95 pada bulan Januari 2023 dan rebound hanya berlangsung selama 4 bulan dengan mencatatkan retracement di harga 206.50, dan sejak saat itu penurunan tidak dapat dielakkan.

Harga komoditas Gula, pada perdagangan hari Kamis (24/08) ditutup lebih tinggi. Gula menguat pada hari Rabu setelah Reuters melaporkan, bahwa India diperkirakan akan melarang pabrik gula mengekspor gula pada musim 2023/24 yang dimulai pada bulan Oktober karena kurangnya hujan monsun mengurangi hasil panen gula di negara tersebut. Ini merupakan pertama kalinya India melarang impor gula dalam tujuh tahun terakhir.  Harga Sugar (Exp.Sept’23) menguat untuk hari kedua lebih dari 1% pada perdagangan kemarin. Kenaikan lebih lanjut dapat menguji tahanan 24.72 dan 25.26. Harga secara teknis terlihat cenderung berkonsolidasi di antara EMA 26 hari dan 52 hari. Pergerakan di bawah 23.06 dapat menguji dukungan 21.76.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi umum, hanya sebagai informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.