Pada hari Selasa [05/09], Reserve Bank of Australia akan membuat keputusan mengenai suku bunga, yang diperkirakan tidak akan mengalami perubahan selama tiga bulan berturut-turut. Pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah membuat RBA cenderung lebih berhati-hati kali ini. Angka GDP yang dirilis pada hari Rabu [06/09] akan menunjukkan apakah pertumbuhan melambat atau meningkat pada Q2. RBA yang kurang hawkish dan meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan di Tiongkok dapat membuat mata uang Australia rentan terhadap penurunan lebih lanjut.
Data Tiongkok diawasi dengan ketat belakangan ini, secara keseluruhan baik PMI swasta maupun nasional lebih baik dari perkiraan, hal ini menunjukkan bahwa perekonomian belum sepenuhnya pulih. Pihak berwenang datang dengan serangkaian kebijakan untuk merangsang perekonomian minggu ini dengan pengurangan uang muka yang diperlukan bagi pembeli rumah sebagai hal yang sangat penting, mengingat meningkatnya risiko yang berasal dari pasar real estat. Apabila terjadi kegagalan pengembang Country Garden untuk membayar utangnya, dapat menyebabkan tekanan baru di pasar Tiongkok. Angka neraca perdagangan karena lemahnya ekspor juga menjadi perhatian akhir-akhir ini. Penurunan apa pun di Tiongkok sebagai mitra dagang Australia akan berdampak signifikan terhadap eksportir regional.
Sementara itu, tingkat inflasi Australia menurun dengan cepat. Sejak Februari 2022, indeks harga konsumen mengalami penurunan. Pada bulan Juli, turun menjadi 4,9% y/y. CPI tertimbang telah menurun dari 5,4% menjadi 4,9% y/y, salah satu indeks yang mendasari inflasi, yang juga menurun. Perkembangan baik lainnya adalah pertumbuhan upah tampaknya telah mencapai puncaknya.
Bank sentral kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil pada bulan September, karena dampak kumulatif pengetatan 400 bps belum terasa. Pertumbuhan ekonomi Australia melambat secara signifikan tahun ini karena banyaknya tantangan. Sejak tahun lalu, hambatan terbesar terhadap pertumbuhan adalah pasar perumahan, yang merupakan pasar pertama yang merasakan dampak kenaikan biaya pinjaman. Tahun ini, kenaikan suku bunga berdampak negatif pada konsumsi, karena konsumen ditekan untuk mengurangi pengeluaran.
Pertumbuhan GDP melambat menjadi hanya 0,2% q/q dalam tiga bulan pertama tahun ini dan kemungkinan akan sedikit meningkat menjadi 0,3% pada Q2. Namun jika survei PMI Global S&P memberikan indikasi, angka yang lebih buruk mungkin terjadi dan perekonomian mungkin akan mengalami kontraksi kecil di Q3.
Kinerja buruk AUDUSD tahun ini dipengaruhi oleh kebijakan The Fed yang lebih agresif dan ekonomi Amerika yang lebih kuat, namun penyebab mendasar dari kinerja buruk ini adalah permasalahan pelik yang menyelimuti Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir.
Tinjauan Teknis
AUDUSD, W1 – Tren penurunan pasangan ini dari puncak 2021 [0.8007] masih berlangsung. Penembusan tegas di 0.6170 akan menargetkan proyeksi FE61.8% di 0.6021. [dari penarikan 0.8007 – 0.6170 dan 0.7157]. Level tersebut sekarang akan tetap menjadi perhatian, selama 0,6899 tetap bertahan. 
Pada periode H8, Konsolidasi dari 0.6364 berlanjut pada minggu lalu dan prospeknya belum berubah. Bias awal masih terlihat netral pada awal minggu ini. Jika terjadi pemulihan lagi, kenaikan akan dibatasi oleh resisttance 0.6617. Penembusan 0.6364 akan melanjutkan penurunan yang lebih besar dari proyeksi FE100% di 6.2059 [dari penarikan 0.7157 – 0.6458 dan 0.6899]. Harga saat ini masih bergerak di bawah EMA 200, RSI floating di atas level 50 dan MACD mengambarkan konsolidasi yang sedang berlangsung saat ini. Namun, apabila RBA memberi kejutan hawkish pada hari Selasa, maka penembusan atas tahanan 0.6617 dapat membawa perubahan arah jangka pendek, untuk menguji 0.6899.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.
