USDIndex : Tinjauan Mingguan 16 – 20 Oktober 2023

Sentimen risiko tetap rentan selama seminggu terakhir, karena kekhawatiran geo_politik, data inflasi yang beragam dan sinyal bank sentral yang cenderung berhati-hati. Konflik Timur Tengah dengan cepat meningkat dan dikhawatirkan melebar dengan keterlibatan kelompok militan lainnya.  Harga gas alam Eropa naik sekitar 40% pada pekan lalu, dampak dari perang – meskipun Israel memiliki produk gas yang berskala kecil. Sementara, minyak terlihat cukup tenang, karena masih dibebani oleh penurunan permintaan dan terbatasnya kapasitas produksi terutama di Arab Saudi.

Data ekonomi AS yang cenderung membaik, terutama inflasi pekan lalu memberikan tekanan utama bagi The Fed untuk menaikan suku bunga pada bulan November atau mempertahankan suku bunga tetap tinggi untuk waktu yang lama. Meskipun pasar ekuitas dan kredit relatif stabil, imbal hasil AS dengan jangka waktu lebih panjang meningkat menjelang akhir minggu dan USD menguat secara luas. Selain data CPI, lemahnya permintaan pada lelang UST 3 tahun, 10 tahun dan 30 tahun juga turut berperan, karena defisit anggaran yang terus-menerus tampaknya tetap menjadi kekhawatiran utama bagi pasar. Oleh karena itu, bank sentral cenderung berhati-hati dalam menaikkan suku bunga lebih lanjut di tengah kondisi keuangan yang semakin ketat sejak musim panas. Risalah pertemuan bulan September dari ECB dan The Fed juga menandai meningkatnya kekhawatiran mengenai risiko pengetatan kebijakan moneter yang berlebihan.

Data ekonomi pekan depan meliputi Penjualan ritel AS  pada Selasa, yang diperkirakan akan menunjukkan lemahnya permintaan konsumen, setelah data awal kartu kredit dan komponen PMI jasa utama turun pada bulan September. Penjualan ritel utama dan inti untuk bulan September diperkirakan telah melambat masing-masing menjadi 0,2% m/m dan 0,1% m/m, setelah keduanya tumbuh sebesar 0,6% pada bulan Agustus, sementara produksi industri juga diperkirakan mengalami perlambatan. Pada hari Kamis, meskipun pembangunan perumahan baru terlihat meningkat, izin mendirikan bangunan yang lebih berwawasan ke depan diperkirakan akan menurun, sementara pada hari Jum’at, penjualan rumah yang sudah ada diperkirakan akan menurun, menunjukkan bahwa pasar perumahan terus melemah.

Meski begitu, dolar kemungkinan besar tidak akan mengalami pukulan signifikan, mengingat statusnya sebagai lindung nilai ditengah ketidakpastian geo-politik. Hal lain yang menjadi dorongan bagi keperkasaan dolar adalah jika terdapat skenario pejabat Fed mulai mendiskusikan kemungkinan kenaikan suku bunga kembali, sebelum kampanye pengetatan ini berakhir. Bahkan jika dolar melemah pun, pembeli mungkin melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan kepemilikan mereka dengan harga yang lebih menarik.

Investor kemungkinan akan tetap fokus pada pidato Fed minggu depan, dengan beberapa pejabat dijadwalkan untuk mengambil bagian dan tentu saja menarik untuk mendengar apa yang mereka katakan pasca angka inflasi.

USDIndex pada perdagangan hari Jum’at [13/10] naik +0,04%. USDIndex bertahan di sekitar 106,42 pada penutupan hari Jum’at, setelah melonjak +0,8% di sesi sebelumnya, didukung oleh data inflasi konsumen AS yang lebih baik dari perkiraan yang memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama. Permintaan safe-haven pada hari Jum’at meningkatkan likuiditas dolar, di tengah kekhawatiran bahwa konflik antara Israel dan Hamas dapat meluas, setelah menteri luar negeri Iran mengatakan militan Hizbullah dapat membuka front baru dalam perang Israel, jika blokade Gaza dan serangan terhadap warga sipil terus berlanjut. Dolar turun kembali dari level terbaiknya karena komentar dovish dari Presiden Fed Philadelphia Harker dan setelah indeks sentimen konsumen AS pada bulan Oktober dari University of Michigan turun lebih dari yang diperkirakan ke level terendah dalam 5 bulan. Presiden Fed Philadelphia, Harker mengatakan, bahwa disinflasi sedang berlangsung dan  dia yakin bank sentral berada pada titik untuk mempertahankan suku bunga pada kondisi saat ini.”

USDIndex, W1

Sebelas candle bullish mingguan, tertahan sementara pada level 50.0%FR. Dari sudut teknis, USDIndex pada periode mingguan masih bergerak di atas EMA 26 dan 52 minggu, ini menandakan perubahan minat yang sangat signifikan, karena upaya mencari lindung nilai. Meskipun reli mingguan mulai menampilkan candles ranging, tetapi kondisi saat ini sangat dipengaruhi oleh sentimen. Dua pekan yang lalu harga tertahan pada level 50.0%FR dari pengukuran 114.71 – 99.19 di sekitar 107.00. Pergerakan lebih lanjut di atas harga tinggi 107.02, indeks dapat menguji level 61.8%FR di 108.78. Sementara pergerakan di bawah dukungan 105.27, level crusial 105.59 akan menopangnya.

USDINDEX, D1

Pada periode D1, rebound 105.27 bertepatan dengan EMA 26 hari, indikator RSI kembali ke area ekspansi di level 62 dan MACD pada zona beli yang solid, belum  menandakan divergensi sama sekali.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.