Pasar saham AS menambah kenaikannya pada perdagangan kemarin dengan USA30 +1.70%;USA500 +1.89% dan USA100 +1.78% ditengah penurunan imbal hasil Treasury jangka panjang. Pasar memperkirakan bahwa The Fed kemungkinan besar telah selesai dengan proses kenaikan tarifnya. Namun, perkembangan data di sisa tahun 2023, masih dapat mempengaruhi keputusan Fed mendatang dengan mudah. Meskipun untuk saat ini, jelas ada lebih banyak keraguan dari para pengambil kebijakan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, yang memberikan katalis untuk meredanya sentimen bearish yang ekstrim. Data ekonomi yang dirilis kemarin mendukung dinamika inflasi, dengan biaya tenaga kerja turun di kuartal ketiga (-0,8% q/q vs. perkiraan 0,7%q/q), sementara produktivitas meningkat (4,7% vs. perkiraan 4,1%).
Perhatian pasar hari ini tertuju pada laporan non-farm payroll. Perkiraan saat ini adalah pasar tenaga kerja akan menunjukkan tanda-tanda moderasi lebih lanjut dengan penambahan 180.000 lapangan kerja di bulan Oktober (sebelumnya 336.000), sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di 3,8%. Pertumbuhan upah AS diperkirakan meningkat sebesar 0,3% m/m, dari 0,2% pada bulan September. Dengan angka bulan September yang mengejutkan secara signifikan, angka lapangan kerja AS yang kuat kemungkinan akan menambah kekhawatiran akan tingginya inflasi dalam jangka waktu yang lebih lama dan menyerukan kepada The Fed untuk mempertahankan pesan hawkishnya.
Di pasar FX, USDIndex diperdagangkan sekitar 106,1 pada hari Jum’at dan diperkirakan akan mengakhiri minggu ini dengan lebih rendah, terbebani oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve telah selesai melakukan siklus pengetatan. Dolar juga mengikuti penurunan imbal hasil Treasury, dengan imbal hasil acuan AS bertenor 10 tahun mencapai level terendah tiga minggu di dekat 4,6% pada hari Kamis. Dari segi data, klaim pengangguran mingguan terbaru berada di atas perkiraan untuk minggu kedua berturut-turut, menunjukkan tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melemah.
NZD diperdagangkan sekitar 0,5905, bertahan pada level tertinggi dalam dua minggu dan menuju kenaikan mingguan pertama dalam lima minggu. RBNZ pada awal Oktober mempertahankan suku bunga sebesar 5,5% untuk pertemuan ketiga berturut-turut tetapi memperingatkan bahwa inflasi di Selandia Baru masih terlalu tinggi bahkan setelah kenaikan suku bunga total sebesar 525bps dari bank sentral sejak Oktober 2021. Bank sentral akan berkumpul untuk membahas hal ini pada pertemuan terakhir tahun ini di akhir bulan. Inflasi negara pada Q3 tahun 2023 mencapai 5,6%.
Sementara, RBA diperkirakan akan menaikkan biaya pinjaman sebesar seperempat poin pada minggu depan dan mempertahankan bias hawkishnya. AUD terapresiasi melewati 0,6440 mencapai level tertinggi dalam sebulan di tengah pelemahan greenback secara umum. Tingkat inflasi kuartal ketiga Australia mencapai 5,4%, lebih rendah dari 6% yang terlihat pada kuartal kedua, tetapi lebih tinggi dari perkiraan para analis sebesar 5,3%. Gubernur RBA Michele Bullock juga mengatakan pekan lalu, bahwa bank sentral tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga tunai 4,1% jika ada revisi prospek inflasi ke atas.
EUR berada di kisaran 1,0630 karena para pedagang menilai prospek kebijakan ekonomi dan moneter global. ECB mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun pada bulan Oktober, sesuai perkiraan, namun menegaskan kembali bahwa biaya pinjaman akan dibiarkan pada tingkat yang membatasi untuk beberapa waktu. Inflasi di Kawasan Euro turun lebih dari perkiraan menjadi 2,9% bulan lalu, mendekati target ECB sebesar 2%. Namun, ada tanda-tanda bahwa kampanye pengetatan ECB, yang mendorong suku bunga ke tingkat yang membatasi, sangat merugikan perekonomian. Angka awal menunjukkan GDP Zona Euro secara tak terduga menyusut 0,1% di Q3, lebih buruk dari perkiraan yang datar dan di Jerman turun 0,1% lebih rendah. Pada saat yang sama, PMI bulan Oktober terus menunjukkan kontraksi pada sektor jasa dan manufaktur.
GBP naik sedikit ke 1,2200. BOE mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan kedua di bulan November seperti yang diharapkan, namun menegaskan bahwa suku bunga ditetapkan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama dan tetap membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lagi, jika terdapat bukti tekanan inflasi yang lebih persisten. Inflasi pada bulan September tetap berada di angka 6,7%, lebih dari tiga kali lipat di atas target bank sentral sebesar 2%.
Emas stabil di atas 1.980, didukung oleh melemahnya dolar dan lebih rendahnya imbal hasil Treasury. Emas turun dari level tertinggi dalam beberapa bulan dan berada di jalur penurunan sekitar 1% pada minggu ini karena kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah mereda. USOil stabil di atas $82 per barel, namun masih mengalami penurunan untuk minggu kedua berturut-turut di tengah ketidakpastian prospek permintaan global dan meredanya kekhawatiran bahwa konflik Timur Tengah akan mengganggu pasokan.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.