Dapatkah Data CPI Menyelamatkan Sterling?

Sterling relatif stabil, diperdagangkan di atas level $1,22 pada pekan lalu, karena pertumbuhan perekonomian Inggris mendatar pada Q3 2023, melampaui ekspektasi kontraksi dan berpotensi mencegah resesi tahun ini. GDP Q3 tidak berubah di 0% q/q, lebih baik dari perkiraan -0,1%, sehingga menghasilkan pertumbuhan sebesar 0,6% y/y pada Q3, lebih tinggi dari angka 0,5% yang diperkirakan oleh pasar. Menurut ONS, pertumbuhan pada bulan September adalah 0,2% m/m, lebih tinggi dari proyeksi hasil datar.

Sterling tidak mendapat banyak dukungan dan kemungkinan akan tetap berada di bawah tekanan dalam beberapa hari mendatang, karena pasar terus memperkuat ekspektasi mereka terhadap kenaikan suku bunga BOE pada tahun 2024. BOE baru-baru ini mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 15 tahun terakhir, menegaskan kembali komitmennya untuk mengatasi inflasi. Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt menekankan untuk tetap berpegang pada rencana ekonomi untuk memerangi inflasi demi pertumbuhan berkelanjutan.

Data inflasi Inggris akan dirilis, pada hari Rabu [15/11]. Tingkat CPI utama diperkirakan turun menjadi 4,9% y/y dari 6,7%, dan tingkat inti turun menjadi 5,6% y/y dari 6,1%. Meskipun demikian, menurut PMI – harga yang dikenakan oleh perusahaan meningkat ke level tertinggi dalam tiga bulan di bulan Oktober. Laporan ketenagakerjaan untuk bulan September pada hari Selasa [14/11] juga bisa menjadi penting, karena rata-rata pendapatan mingguan dapat memberikan gambaran sekilas tentang arah inflasi dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu, di akhir pekan akan dirilis data dari retail sales m/m.

Data CPI yang menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya dapat meningkatkan persentasi kenaikan suku bunga, dan jika tidak terjadi pun, hal ini masih dapat mendorong investor untuk mengurangi beberapa basis poin penurunan suku bunga yang diantisipasi untuk tahun depan; bukan karena prospek ekonomi yang lebih cerah namun karena kekhawatiran bahwa pemotongan besar-besaran untuk mendukung perekonomian dapat mengakibatkan inflasi menjadi tidak terkendali, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang lebih parah di kemudian hari.  Meskipun demikian, jika tidak ada kejutan kenaikan yang sangat besar pada angka inflasi jasa dan upah pada minggu depan, maka Bank akan merasa nyaman untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah kembali pada bulan Desember.

Penurunan Sterling, setelah angka GDP yang lebih baik dari perkiraan ini menunjukkan, bahwa pasar ingin melihat kejutan kenaikan yang signifikan dalam data tersebut sebelum melakukan penawaran.

Sterling berada di bawah tekanan sejak bulan Agustus, karena pasar memangkas ekspektasi terhadap suku bunga Inggris, mengurangi kemungkinan kenaikan lebih lanjut dari 5,2% saat ini dan dengan cepat meningkatkan taruhan penurunan suku bunga pada tahun 2024. Pesan yang datang dari Bank of England menunjukkan, bahwa siklus pengetatan baru-baru ini memang telah berakhir, salah satunya karena para pengambil kebijakan kini mempertahankan suku bunganya pada dua pertemuan berturut-turut.

Tinjauan Teknis

GBPUSD dalam gambaran besar : Pergerakan harga dari puncak jangka menengah 1,3141 dipandang sebagai koreksi terhadap tren naik dari terendah 2022 [1,0330]. Rebound yang kuat dari retracement 38,2%FR di 1,2067 [dari penarikan 1,0330 – 1,3141] akan menunjukkan, bahwa pola tersebut hanya merupakan pola sideway di bawah EMA 200 hari. Namun, penembusan berkelanjutan terhadap 1,2036 akan menunjukkan, bahwa koreksi lebih dalam dapat menguji level 50%FR dan 61,8%FR, masing-masing di 1,1736 dan 1,1404.

GBPUSD, Daily

Bias intraday [H8] masih berada pada sisi negatifnya saat ini. Rebound korektif dari 1,2036 bisa saja selesai di 1,2427 tepat di bawah level 38,2%FR penarikan dari 1,3141 – 1,2036. Penurunan yang lebih dalam akan terlihat kembali untuk menguji ulang zona support 1,2036 terlebih dahulu. Namun, pada sisi positifnya, penembusan resistensi kecil di 1,2307 akan mengurangi kemungkinan bearish dan mengubah bias intraday menjadi netral terlebih dahulu. Harga saat ini, tetap berada di bawah EMA 200, RSI cenderung negatif dan MACD mendekati garis tengah dan slopenya semakin melandai.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.