Stagflasi Zona Euro Tidak Mengubah Sikap ECB

Dengan menurunnya inflasi dan indikator-indikator pertumbuhan menunjukkan adanya risiko resesi, para pejabat ECB mengambil keputusan tegas antara mencoba menjaga ekspektasi penurunan suku bunga tetap terkendali dan meredam kekhawatiran, bahwa kebijakan-kebijakan restriktif akan merugikan pasar tenaga kerja dan pertumbuhan secara keseluruhan.

Namun, mandat ECB memprioritaskan pengendalian inflasi, yang berarti bahwa pelemahan perekonomian tidak akan membuat  bank sentral untuk mengabaikan kebijakan pengetatan implisitnya.

Para pejabat bank sentral telah mulai bertindak pada minggu ini, dengan sebagian besar komentarnya berusaha mengecilkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih awal.

GDP – 14 November


Pembacaan kedua angka PDB Kuartal 3, pada tanggal 14 November, diperkirakan akan mengkonfirmasi bahwa aktivitas mengalami kontraksi -0,1% q/q selama periode Juni-September. Indikator-indikator kepercayaan menunjukkan pelemahan lebih lanjut pada kuartal terakhir tahun ini, dengan peluang terjadinya resesi teknis yang ringan terlihat cukup tinggi karena PMI masih terjebak dalam wilayah kontraksi.

Inflasi – 17 November 


Pada saat yang sama, pembacaan inflasi akhir untuk bulan Oktober, yang akan dirilis minggu depan, diperkirakan akan mengkonfirmasi tingkat inflasi utama sebesar 2,9%. Hal ini akan menandai penurunan tajam dari tingkat suku bunga 4,3% y/y pada bulan September, dan tentunya ini akan menjadi angka terendah sejak bulan Juli 2021. Mengingat bahwa kenaikan suku bunga ECB sebelumnya masih berdampak pada sistem, tidak mengherankan, jika tren penurunan inflasi yang terus-menerus dan percepatan penurunan sebesar 2,4 poin persentase selama dua bulan terakhir memicu spekulasi bahwa ECB akan segera mulai memprioritaskan pertumbuhan dibandingkan inflasi.


Namun, para pejabat ECB termasuk yang cenderung dovish, jelas ingin menghilangkan anggapan tersebut. Berikut beberapa poin penting yang menonjol dari penggalan perspektif pejabat Bank Sentral Eropa mengenai inflasi dan kebijakan moneter:

  1. Tren Inflasi Terkini: Penurunan angka inflasi umum baru-baru ini disebabkan oleh efek dasar (base effect) dan para pejabat berhati-hati dalam menafsirkannya sebagai perbaikan yang berkelanjutan. Fokusnya sekarang beralih ke inflasi inti, yang masih tinggi, yaitu sebesar 4,2% y/y di bulan Oktober.

  2. Kekhawatiran terhadap Ekspektasi Inflasi: Meskipun terjadi penurunan inflasi umum, terdapat kekhawatiran mengenai rapuhnya ekspektasi inflasi. Para pejabat, termasuk anggota Dewan Eksekutif Schnabel dan Wakil Presiden ECB Guindos, menekankan perlunya menghindari ekspektasi inflasi yang tidak sesuai harapan, karena hal ini  membutuhkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
  3. Sikap Kebijakan: ECB, menurut pernyataan para pejabat, berkomitmen pada tugas utamanya menjaga stabilitas harga dan mengembalikan inflasi ke target 2%. Sekalipun pertumbuhan ekonomi tampak melemah, ECB akan melanjutkan kebijakan restriktifnya kecuali terdapat perubahan signifikan pada prospek inflasi.
  4. Prospek dan Resiko: Beberapa anggota dewan, seperti Wunsch, salah satu anggota dewan yang lebih hawkish, melihat Zona Euro memasuki “bentuk stagflasi yang lemah,” dengan risiko yang condong ke arah inflasi yang lebih tinggi meskipun terdapat risiko penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi. Anggota Dewan Vujcic menyarankan skenario soft landing tanpa resesi atau peningkatan pengangguran yang signifikan, meskipun mengakui adanya ketidakpastian.

Singkatnya, para pejabat ECB sedang menghadapi lingkungan ekonomi yang kompleks dengan fokus pada pengendalian inflasi, mengelola ekspektasi inflasi, dan menjaga stabilitas harga sambil mengakui ketidakpastian dan risiko dalam prospek ekonomi Zona Euro.

Pertumbuhan melebihi pertumbuhan upah pada tahap awal kebangkitan pasca-Covid. Pertumbuhan upah kini telah mencapai tingkat yang sama, dan ECB berharap perusahaan-perusahaan akan menyerap sebagian dari kenaikan biaya tenaga kerja dengan mengurangi margin keuntungan. Hal ini akan membantu membatasi efek putaran kedua. Pada saat yang sama, pasar tenaga kerja di Zona Euro tidak seketat sebelumnya pada tahun ini. Hal ini berarti ruang untuk tuntutan upah yang lebih tinggi semakin berkurang, karena perusahaan sudah mulai mengurangi jumlah karyawan untuk memangkas biaya, setidaknya menurut beberapa survei.

Bahwa hal ini masih merupakan sebuah risiko, disoroti pada minggu ini oleh survei terbaru ECB mengenai ekspektasi inflasi konsumen, yang menandai adanya peningkatan yang “nyata” dalam ekspektasi kenaikan harga selama 12 bulan ke depan. Tingkat median persepsi inflasi selama 12 bulan sebelumnya naik tipis menjadi 8,0% dari 7,9%. Pada saat yang sama ekspektasi median terhadap inflasi selama 12 bulan ke depan naik menjadi 4,0% di bulan September dari 3,5% di bulan Agustus dan 3,4% di bulan Juli. Ekspektasi inflasi dalam jangka waktu tiga tahun tetap tidak berubah pada angka 2,5%, sehingga konsumen percaya bahwa ECB akan menurunkan inflasi, meskipun tingkat inflasi 2,5% masih berada di atas target ECB.

Konsumen juga semakin pesimistis terhadap prospek pertumbuhan dan prospek pasar tenaga kerja, dengan proyeksi tingkat pengangguran satu tahun ke depan meningkat menjadi 11,4% dari 11,1% pada survei sebelumnya. Hal ini sampai batas tertentu mencerminkan tren kenaikan tingkat pengangguran aktual selama beberapa bulan terakhir, dan tidak jauh dari ukuran pengangguran saat ini yang dikeluarkan ECB.

Namun, seperti yang disoroti oleh Guindos, “tidak seperti beberapa bank sentral lainnya, ECB tidak memiliki mandat ganda”. Artinya, meskipun angka pertumbuhan terlihat lebih lemah dari perkiraan ECB sebelumnya, selama prospek inflasi tidak berubah secara signifikan, bank sentral harus tetap menerapkan kebijakan restriktifnya di masa mendatang.

Misalnya, mengingat mandat ECB yang berbeda dengan bank sentral AS, Lagarde dan kawan-kawan akan menghadapi lebih banyak masalah dalam menjaga spekulasi penurunan suku bunga, meskipun indikator pertumbuhan menunjukkan penurunan yang mengejutkan. Dan jika skenario “soft landing” ternyata lebih optimis, ECB juga harus merevisi proyeksi inflasi karena kelebihan kapasitas cadangan akan membatasi tekanan harga dalam negeri. Untuk saat ini, para gubernur bank sentral masih fokus pada penegasan komitmen untuk menurunkan inflasi, dan hal ini masih memerlukan pengaturan kebijakan yang ketat – terutama karena ekspektasi inflasi tidak mengarah ke arah yang benar.

Seperti yang disarankan oleh kepala bank sentral Perancis Villeroy hari ini, diperlukan guncangan eksternal yang besar untuk mendorong ECB menaikkan suku bunga lagi. Pada saat yang sama, ECB mungkin memerlukan lebih dari sekedar resesi ringan untuk mengubah prospek inflasi secara signifikan dan mendorong pemikiran ulang. Setidaknya untuk tahun ini, pesan ‘lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama‘ sepertinya tidak akan berubah.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Andria Pichidi

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.