Komoditas pertanian yang mengalami penurunan terbesar adalah Cocoa (-2.96%), Lumber (-2.37%) dan Sugar (-1.84%). Kenaikan dipimpin oleh Palm Oil (2.68%), Orange Juice (2.64%) dan Cotton (2.22%).
Harga cocoa turun drastis pada perdagangan hari Selasa [14/11], menghentikan kenaikan sebelumnya dan ditutup jauh lebih rendah. Kenaikan tajam Sterling pada hari Selasa memicu likuidasi jangka panjang pada cacao London, yang diikuti oleh aksi ambil untung pada cocoa New York. Penjualan stop-loss meningkat karena harga semakin turun, dan harga kakao ditutup melemah tajam.
Harga cocoa mendapat dukungan belakangan ini, karena penurunan dari terbatasnya pasokan kakao dan kekhawatiran, bahwa produksi kakao saat ini tidak mampu memenuhi pasokan untuk menghindari defisit global. Penguatan harga cocoa sebelumnya juga dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi di sebagian besar negara penghasil utama cocoa di Afrika, yang menyebabkan penyakit pada tanaman, sehingga mengalami penurunan hasil panen dan penyakit pada buah, pucuk daun dan pokok kayu.
Sepanjang tahun 2023, harga cocoa merajai puncak hasil pertanian dengan menguat lebih dari 58% terhitung Januari 2023. Pada perdagangan hari Selasa, Cocoa mencatatkan harga tinggi 4106 [45 tahun], sebelum anjlok dengan dramatis di atas harga 3900. Komoditas pertanian ini memulai tren bullishnya sejak breakout harga tinggi 2417 pada November 2022 silam. Meskipun mengalami beberapa koreksi, karena melimpahnya persediaan global, tetapi harga belum pernah berbalik untuk menyentuh EMA 200 hari sekalipun. Dan tentu saja, ini dipengaruhi oleh kekhawatiran jangka panjang karena cuaca buruk El-nino.
Penurunan secara teknis belum mengisyaratkan akan ada lanjutan, meskipun tampil dalam pola bearish engulfing harian, namun menjadi layak untuk beberapa koreksi untuk menetralkan harga. Pada sisi bawah resistance 3758 yang menjadi support dan EMA 26 hari (red-line) akan menahan upaya beruang untuk menguasai arena permainan. Itu berada pada kisaran 50%FR dari penarikan 3369 – 4106. Perubahan tren baru akan terjadi, apabila pergerakan berada di sisi bawah dukungan penting 3369, dan itu membutuhkan waktu. Karena Komoditas pertanian seperti cocoa sangat dipengaruhi cuaca, juga faktor pengiriman membuat harganya cenderung bertahan. RSI memang mengindikasikan jenuh beli, bahkan MACD juga mengindikasikan hal yang sama. Investor kemungkinan akan cenderung menunggu beberapa pergerakan ke sisi bawah, sebelum melakukan penawaran beli kembali.
Organisasi cocoa internasional (ICCO) melaporkan bahwa produksi cocoa global pada tahun 2022/23 meningkat +2.4% y/y menjadi 4.938 MMT, dan penggilingan cocoa global meningkat +0.2% y/y menjadi 5.005 MMT. Mereka memperkirakan stok cocoa global pada akhir musim 2022/23 sebesar 1,707 MMT dan rasio stok cocoa terhadap penggilingan berada pada level terendah dalam 7 tahun sebesar 34,5%. ICCO memproyeksikan defisit cocoa global pada tahun 2022/23 sebesar -146.000 ton dan mengatakan, perkiraan defisit pasokan diperparah dengan variasi cuaca, terutama di Afrika Barat.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.