USDJPY Melanjutkan Penurunan dan JPN225 Mundur Setelah Menyentuh Puncak

USDJPY,Daily

USDJPY pada perdagangan hari Senin turun -0,86%. Yen menguat untuk sesi ketiga berturut-turut dan membukukan level tertinggi 1,5 bulan terhadap dolar. Spekulasi bahwa The Fed mendekati akhir dari pengetatan kebijakannya melemahkan dolar dan menguntungkan yen. Kenaikan yen meningkat pada hari Senin setelah imbal hasil T-note menyerah pada kenaikan awal dan bergerak lebih rendah.

USDJPY telah berada dalam tren kenaikan dalam jangka menengah, kemungkinan besar karena momentum dan penyebab fundamental yang didorong oleh hukum gravitasi universal, sejak mencapai titik terendah di 127,22 pada 16 Januari 2022. Namun, USDJPY telah turun secara signifikan dalam seminggu terakhir, dengan penurunan intraday pekan ini lebih dari -1,00%. Pada saat penulisan, berada di bawah 148,00 level terendah baru sejak 3 Oktober.

Masalah fundamental eksternal tampaknya menjadi penyebab melemahnya aset ini secara signifikan, dibandingkan dengan inflasi yang tinggi di Jepang atau peringatan Kementerian Keuangan mengenai intervensi pasar Valas. Pergeseran tiba-tiba dalam keseimbangan pendulum sudah terlihat, karena ekspektasi pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga terakhir The Fed telah bergeser. Pasar kini mengharapkan FOMC untuk mengurangi pembatasan pada paruh pertama tahun 2024, dan proyeksi The Fed untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC pada bulan Desember 2023 dan Januari 2024 telah memudar, setelah melemahnya Indeks Harga Konsumen AS baru-baru ini.

Menurut data CME FedWatch terbaru, dot plot tahun 2023 memperkirakan tingkat suku bunga sebesar 5,50%-5,75%. Saat ini tidak ada kemungkinan kenaikan suku bunga dana federal bulan depan atau sepanjang pertemuan FOMC 2024. Penurunan suku bunga kemungkinan besar akan terjadi pada bulan Maret 2024, dengan peluang sebesar 30%, diikuti pada bulan Mei dan Juni 2024, dengan probabilitas masing-masing sebesar 64% dan 84%. Selain itu, perkiraan kebijakan moneter AS yang dovish baru-baru ini telah menyebabkan penurunan imbal hasil obligasi AS setelah kenaikan besar sejak Mei 2023.

Perbedaan imbal hasil 10 tahun antara obligasi pemerintah AS dan Jepang telah menyusut sebesar 55 basis poin pada bulan lalu, turun dari 4,15% pada 14 November menjadi 3,60%. Ini merupakan penyempitan perbedaan imbal hasil yang paling dramatis sejak Maret-April 2024. Selain itu, perbedaan imbal hasil dua tahun telah stabil di bawah level resistensi penting di 5.11. Penurunan selisih imbal hasil obligasi AS mengurangi daya tariknya bagi investor Jepang, sehingga secara tidak langsung memberikan tekanan pada nilai tukar USDJPY.

Tinjauan Teknis

Penurunan USDJPY dari 151,90 berlanjut ke level di bawah support 148,80 dan sejauh ini telah diperdagangkan menurun di bawah 148,00 dan belum ada tanda-tanda mencapai titik terendah. Bias intraday masih berada di sisi bawah untuk support channel jangka menengah berikutnya di 145.80 dan lebih kuat ke resistance yang menjadi support [145,07].  Pada sisi positifnya, penembusan ulang support yang menjadi resistance 148,80 diperlukan untuk mengindikasikan selesainya penurunan. Jika tidak, risiko akan tetap berada pada sisi negatifnya jika terjadi pemulihan. Saat ini harga berada di bawah rata-rata EMA 26 dan 52 hari, meskipun belum terjadi deadcross, namun sejumlah aksi taking profit bisa membuatnya terjadi.  MACD yang terus menerus memberikan sinyak divergensi, kali ini mencoba menembus garis median, dan RSI belum menunjukkan jenuh jual.

Sementara itu, JPN225 sedikit melemah, setelah  mencatatkan harga tinggi 33861. Ini adalah kenaikan singkat kedua ke ketinggian ini sejak Juni, yang terakhir terlihat 33 tahun lalu. Menyentuh level tertinggi memicu aksi jual yang tajam, dan indeks sekarang turun -1,5% pekan ini dari puncak baru, yang bisa menjadi awal dari koreksi yang lebih luas atau kemunduran yang berkepanjangan. Indeks telah mengalami pembalikan tajam setelah mencapai level overbought. Jika penurunan pasar saham terus berlanjut, perhatian akan beralih ke momentum di sekitar level 32819.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.