Pasar Jepang melewati minggu yang panas pada pekan lalu, dimana investor menjadi semakin yakin, bahwa jangka panjang kebijakan moneter ultra-longgar BOJ akan segera berakhir. Akibatnya, saham Jepang kehilangan nilainya dan di saat yang sama Yen menguat. Semua ini termasuk revisi ke bawah pada data GDP Jepang untuk Q3 tahun ini. GDP Jepang Q3 secara tak terduga direvisi lebih rendah menjadi -2,9% y/y dari -2,1%, lebih lemah dari ekspektasi -2,0% dan laju kontraksi paling tajam sejak pandemi. Sebaliknya, pendapatan tunai tenaga kerja bulan Oktober naik +1,5% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +1,0% y/y. Akibatnya, bursa saham Tokyo mengalami salah satu minggu terburuk dalam beberapa bulan terakhir dan nilai tukar USDJPY mengalami penurunan terbesar dalam lima bulan. Indeks JPN225 turun 1,68% sementara Indeks Topix turun 1,5% mencapai level terendah dalam hampir sebulan.
Yen menguat melewati 144,00 terhadap USD, setelah Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengisyaratkan, bahwa bank sentral “mungkin” akan meninggalkan kebijakan suku bunga negatif lebih awal dari yang diantisipasi. Dalam sebuah penampilan di depan parlemen pada hari Kamis, Ueda membahas opsi-opsi untuk keluar dari pengaturan moneter ultra-longgar. Ia juga mengatakan: “Apakah kita akan mempertahankan suku bunga jangka pendek di 0% atau memindahkannya ke 0,1% dan pada kecepatan berapa kita akan menaikkan suku bunga ke 0,25% atau 0,50% akan tergantung pada kondisi ekonomi dan keuangan pada saat itu.” Pernyataan tersebut muncul saat inflasi Jepang telah melampaui target 2% selama lebih dari satu tahun, mendorong spekulasi bahwa bank sentral dapat menghentikan stimulus besar-besarannya tahun depan. Namun, Ueda mengklarifikasi, bahwa Jepang belum menunjukkan kenaikan inflasi yang berkelanjutan yang didorong oleh pertumbuhan upah.
Pada perdagangan hari Jum’at [08/12] USDJPY naik +0,58%. Yen bergerak lebih lemah, karena USD melonjak setelah laporan upah AS pada bulan November yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jum’at.
- Non-Farm Payroll AS tumbuh 199 ribu di bulan November, sedikit di atas ekspektasi sebesar 190 ribu. Itu di bawah rata-rata kenaikan bulanan sebesar 240 ribu selama 12 bulan sebelumnya.
- Tingkat pengangguran turun dari 3,9% menjadi 3,7%, di bawah ekspektasi sebesar 3,9%. Tingkat partisipasi naik 0,1% menjadi 62,8%.
- Penghasilan rata-rata per jam naik 0,4% bulanan, di atas ekspektasi 0,3% bulanan. Selama 12 bulan terakhir, pendapatan rata-rata per jam naik 4,0% y/y. Rata-rata minggu kerja untuk semua pekerjaan naik tipis 0,1 jam menjadi 34,4 jam.
Selain itu, imbal hasil T-note yang lebih tinggi membebani Yen. Penurunan Yen terbatas pada sisa penurunan pada hari Kamis, setelah komentar dari Gubernur BoJ Ueda kepada parlemen Jepang memperkuat spekulasi bahwa BOJ akan segera keluar dari kebijakan suku bunga negatifnya. Selanjutnya, pergerakan mata uang Yen pada pekan depan, kemungkinan akan lebih banyak dipengaruhi oleh data dari Amerika seperti CPI, FOMC, Retail Sales, Unemployment Claims dan PMI.
Tinjauan Teknis
Penurunan USDJPY dari 151,90 dipandang sebagai bagian pola korektif dari puncak 2022 [151,94]. Penurunan yang lebih dalam akan terlihat untuk menguji level retracement 38.2% dari penarikan 127,21-151,91 di 142,48, hingga retracement 61.8% di 136,67. Level tersebut sekarang akan tetap menjadi perhatian selama area support 146,66 – 147,28 bertahan, yang kini bertindak sebagai resistance. Untuk saat ini, harga memantul dari EMA 200 hari, namun indikasi penurunan telah divalidasi oleh penembusan garis channel naik bagian bawah dan deadcross antara EMA 26 hari dan 52 hari.
Bias awal minggu ini masih netral. Penurunan dari 151,90 dipercepat ke level 141,63 pada minggu lalu, namun pulih setelah gagal melampaui harga rendah bulan Agustus [141,51]. Namun pemulihan kemungkinan akan dibatasi di bawah area support yang berubah menjadi resistensi untuk membawa penurunan lainnya. Pada sisi negatifnya, penembusan 141.51 akan membuka jalan ke level fibonacci berikutnya di 50.0%FR dan 61.8%FR masing-masing di 139,57 dan 136,66.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.