USOIL Bertahan di atas $70 /barel

Gas alam berjangka AS turun lebih dari 10% menjadi $2,3/MMBtu pada perdagangan hari Senin (11/12), mencapai level terendah dalam lebih dari 6 bulan karena proyeksi cuaca yang lebih hangat dari biasanya. NatGasWeather melaporkan, bahwa data akhir pekan gagal menunjukkan tren yang lebih dingin dengan pengaturan hingga 26 Desember yang menunjukkan suhu yang lebih hangat dari biasanya dan lebih sedikit dari biasanya.

Sementara itu, minyak mentah berjangka USOil tetap di atas $70/barel, karena para pedagang menahan diri untuk memasang taruhan besar menjelang laporan inflasi AS yang penting hari ini dan keputusan suku bunga. Pekan ini, sejumlah institusi termasuk SNB, BOE, ECB dan The Fed, akan membahas kebijakan moneter dan mengarahkan jalur suku bunga ke pasar.

Kekhawatiran mengenai apakah pembatasan produksi OPEC+ tahun depan akan cukup untuk mengimbangi peningkatan pasokan global dan penurunan permintaan membuat harga minyak berada pada titik terendah dalam lebih dari lima bulan. Pasar khawatir bahwa produksi negara-negara non-OPEC dapat mengakibatkan kelebihan pasokan minyak, meskipun OPEC+ berkomitmen untuk mengurangi produksi sebesar 2,2 juta barel per hari selama kuartal pertama tahun 2024.

Minyak mentah USOIL berupaya mempertahankan momentum kenaikannya untuk hari perdagangan ketiga berturut-turut, mengembalikan sebagian kenaikan intradaynya. USOil pulih pada minggu lalu, setelah mencapai titik terendah (68,96) pada kisaran Mei–Juni, menunjukkan bahwa tren yang mendasarinya masih alot. Selain itu, statistik ketenagakerjaan AS yang kuat pada hari Jum’at, memberikan momentum positif bagi konsumen energi terbesar di dunia ini di tengah kuatnya pasar tenaga kerja. Pada saat yang sama, AS mulai membeli 3 juta barel minyak mentah untuk Cadangan Minyak Strategis (SPR), yang akan dikirimkan pada bulan Maret 2024, sebagai akibat dari penurunan harga minyak baru-baru ini.

Harga minyak mentah juga terdorong oleh kekhawatiran terhadap deflasi di Tiongkok, setelah data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang tidak memuaskan. CPI bulan November terus menurun, menunjukkan deflasi terburuk di Tiongkok dalam tiga tahun dan memberikan tekanan lebih besar pada harga minyak mentah. Menurut data terbaru, impor minyak mentah Tiongkok turun ke titik terendah dalam empat bulan pada bulan November, yang merupakan indikasi dari kelebihan stok dan lemahnya permintaan.

American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA) yang  mengeluarkan data inventaris, mungkin dapat memberi gambaran pada kondisi minyak mentah. Kenaikan stok mungkin merupakan tanda melemahnya permintaan atau meningkatnya pasokan, yang mungkin mengakibatkan turunnya harga minyak. Sebaliknya, penurunan persediaan dapat menjadi tanda berlanjutnya dukungan pasar terhadap permintaan energi, yang mungkin akan menjaga pasar tetap kuat dalam beberapa minggu mendatang.

Yang terakhir, munculnya kembali penghindaran risiko dapat mengakibatkan harga minyak lebih rendah, terutama mengingat antisipasi para pedagang bahwa The Fed akan lebih memperketat kebijakannya pada bulan-bulan awal tahun 2024. Antisipasi terhadap suku bunga stabil atau mungkin penurunan suku bunga dapat mengindikasikan peningkatan pada aset beresiko, seperti minyak mentah dan komoditas lainnya.

Tinjauan Teknis

Rebound USOIL dari $68,96 sedang dalam proses menguji resistensi di sekitar $72,34. Kenaikan lebih lanjut di atas level ini, dapat menguji rata-rata pergerakan EMA 26 hari di sekitar $74,65. Resistensi ini cukup berpotensi menyebabkan harga minyak mentah tertahan. Sementara pergerakan kembali di bawah titik rebound, baru-baru ini membawa konskuensi penurunan lanjutan untuk menguji dukungan $66,90 dan harga rendah tahun ini di $63,92.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.