Inflasi dan Laporan Pendapatan Perbankan Menjadi Tema Dasar Minggu Depan

Minggu depan, tema yang diangkat adalah adalah inflasi. Terdapat laporan utama CPI dari negara dengan perekonomian terbesar di dunia  seperti AS, Tiongkok dan Jepang, serta laporan serupa dari Australia dan Swiss.

  • Hari Senin [08 Jan], dimulai dari Swiss. Untuk bulan Desember 2023, CPI Swiss diperkirakan berada pada angka -0,1% m/m dari -0,2% m/m bulan sebelumnya. Pada basis tahunan, tingkat inflasi Swiss melambat menjadi 1,4% y/y pada bulan November 2023, dibandingkan dengan ekspektasi pasar dan bulan Oktober sebesar 1,7% y/y. Angka ini merupakan yang terendah sejak Oktober 2021. Untuk bulan Desember 2023, perkiraan lebih tinggi di 1,6% y/y di atas konsensus 1,5%y/y. Secara bulanan, CPI turun 0,2% m/m menyusul kenaikan 0,1% m/m di bulan sebelumnya. Sementara itu, inti yang tidak termasuk barang-barang yang mudah berubah seperti makanan dan energi, turun tipis menjadi 1,4% dari sebelumnya 1,5%.
  • CPI Inti Tokyo, diharapkan sebesar 2,1% y/y dari 2,3% y/y yang dilaporkan bulan sebelumnya. Indeks harga konsumen inti untuk wilayah Tokyo di Jepang naik 2,3% y/y pada bulan November 2023, melambat dari kenaikan 2,7% pada bulan Oktober dan berada di bawah perkiraan konsensus 2,4%. Namun, tingkat inflasi inti di Tokyo, yang merupakan indikator utama tren harga nasional, melampaui target BOJ sebesar 2% selama 18 bulan berturut-turut karena tekanan inflasi yang terus berlanjut.
  • Pada hari Rabu [10 Jan], gilliran Australia. CPI Australia yang akan dilaporkan, diperkirakan menurun ke 4,5% y/y dari 4,9% y/y bulan sebelumnya. Tingkat inflasi Australia turun menjadi 5,4% y/y pada Q3 tahun 2023, turun dari 6,0% pada periode sebelumnya dan dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar 5,3%. Hal ini menandai penurunan inflasi tahunan berturut-turut pada kuartal ketiga, yang merupakan angka terlemah sejak kuartal pertama tahun 2022, yang didorong oleh perlambatan inflasi barang dan jasa.
  • Pada hari Kamis [11 Jan], CPI AS diperkirakan naik sebesar 3,2% y/y dari 3,1% bulan lalu dan inflasi inti diperkirakan sebesar 3,9% dari 4,0% bulan lalu. Tingkat inflasi tahunan di AS melambat menjadi 3,1% pada bulan November 2023, angka terendah dalam lima bulan, dari 3,2% pada bulan Oktober dan sejalan dengan perkiraan pasar.  Inflasi inti tetap pada 4% dan tingkat bulanan naik menjadi 0,3% dari 0,2%, sejalan dengan perkiraan.
  • Di hari Jum’at [12 Jan], CPI Tiongkok diperkirakan sebesar -0,4% y/y dari -0,5% bulan sebelumnya.

Meskipun masing-masing negara ini menghadapi permasalahan yang unik, terdapat kecenderungan untuk mengantisipasi moderasi inflasi yang berkelanjutan, dengan penurunan yang signifikan terjadi di Australia dan Jepang dan hanya sedikit peningkatan di Amerika Serikat dan Tiongkok, karena efek dasar.

Tren penurunan inflasi saat ini menuju target bank sentral diperkirakan akan terus berlanjut, kecuali terjadi guncangan kenaikan yang signifikan. Hal ini mungkin membuka jalan bagi pelonggaran kebijakan moneter atau penurunan suku bunga yang terkoordinasi di seluruh dunia, yang kemungkinan akan dimulai pada paruh pertama tahun ini.

Selain laporan data inflasi, awal musim laporan pendapatan Q4 akan menjadi isu penting yang akan dipantau pada minggu mendatang, seperti yang terlihat dalam laporan bank-bank besar AS pada hari Jum’at [12 Jan] diantaranya : JP. Morgan, Bank of America, Wells Fargo, Citigroup Inc dan yang lainya. Secara keseluruhan, bank-bank diperkirakan akan membukukan pendapatan yang kuat, dibantu oleh tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau saran untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.