Komoditas tenggelam, karena Dolar dan Imbal Hasil yang Kuat

Logam mulia diperdagangkan dengan penurunan pada hari Rabu [17 Jan], dengan emas turun ke titik terendah sejak pertengahan Desember 2023, karena investor khawatir atas langkah-langkah Federal Reserve di masa depan.

Dengan data penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan di Amerika Serikat dan pernyataan terbaru dari Gubernur Fed Christopher Waller, harapan bahwa bank sentral dapat mulai menurunkan suku bunga pada awal bulan Maret tampaknya semakin berkurang, meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut mengenai jalur kebijakan moneter The Fed. Hal ini rupanya membuat imbal hasil Treasury AS naik dan emas bergerak ke arah yang berlawanan.

Sebelumnya, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan, bahwa ia tidak melihat alasan untuk menurunkan suku bunga secepat di masa lalu, hal ini mencerminkan nada hawkish dari pejabat bank dan memicu kalibrasi ulang ekspektasi penurunan suku bunga. Pasar sekarang melihat peluang penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret kurang dari 60%, turun secara signifikan dari 76,9% pada sesi sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Investor sekarang menantikan komentar lebih lanjut dari The Fed minggu ini sebagai panduan.

  • Emas turun lebih dari 1%, menuju angka psikologis $2.000 dan memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya, karena dolar dan imbal hasil Treasury meningkat karena data perdagangan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan dan pernyataan hawkish dari para gubernur bank sentral. Penjualan ritel AS naik 0,6% bulan ke bulan pada bulan Desember 2023, mengalahkan perkiraan pertumbuhan 0,4% dan menghambat pelonggaran moneter sebelumnya.
  • Perak turun 1,34%, dijual pada $22,5 tertekan oleh kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury.
  • Platinum anjlok 2% menjadi $882,79 berada di dekat level terlemahnya dalam satu bulan, di tengah menguatnya dolar AS secara umum. Namun, komoditas tersebut tetap bertahan didukung oleh proyeksi defisit pasokan. Menurut Dewan Investasi Platinum Dunia, pasar diperkirakan akan mengalami kekurangan sebesar 0,54 juta ons tahun ini, lebih kecil dari perkiraan selisih 0,98 juta ons pada tahun sebelumnya, karena permintaan diperkirakan melebihi pasokan. Risiko-risiko negatifnya, menurut para ahli, termasuk potensi kekurangan listrik di Afrika Selatan dan sanksi terhadap salah satu produsen listrik terbesar di Rusia.
  • Paladium anjlok 2,91% menjadi $898, mendekati level terendah dalam 5 1/2 tahun yang tercatat pada tanggal 5 Desember, tertekan oleh penguatan dolar dan potensi surplus pasar pada tahun 2024. Sementara itu, pasar paladium diperkirakan mencatat surplus sebesar 300.000 ons tahun ini, dibandingkan defisit 200.000 ons pada tahun 2023, di tengah melemahnya permintaan dari industri otomotif. Platinum terutama digunakan dalam produksi catalytic converter untuk kendaraan bertenaga pembakaran, namun kebutuhannya telah menurun selama beberapa tahun terakhir karena pangsa kendaraan listrik terus meningkat dan produsen beralih ke bahan yang lebih murah.
  • Copper berjangka turun hingga di bawah level $3,75 per pon, mendekati level terendah satu bulan di $3,73 yang dicapai pada tanggal 15 Januari di tengah menguatnya dolar dan permintaan yang tidak menentu. Sementara itu, pertumbuhan GDP Tiongkok kurang dari perkiraan pasar pada kuartal keempat, sejalan dengan pesimisme terhadap permintaan industri tahun ini. Kekhawatiran ini diperbesar oleh keengganan Beijing untuk memberikan dukungan ekonomi yang berlebihan setelah PBoC secara tak terduga menahan diri untuk tidak menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengahnya. Namun, kekhawatiran pasokan membatasi penurunan ini, yang ditandai dengan penghentian produksi dari tambang Cobre First Quantum di Panama. Selain itu, Anglo American’s memangkas target produksi tembaganya pada tahun ini hampir 25% karena melonjaknya biaya operasional.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai bentuk komunikasi dan informasi semata, bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak merekomendasi investasi atau saran untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini, melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang untuk memproduksi ulang atau mendistribusikan informasi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan harap pastikan, bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.