Karena statistik ekonomi AS yang kuat, para pelaku pasar memudarkan ekspektasi mengenai waktu penurunan suku bunga Federal Reserve AS yang pertama sehingga mengakibatkan tren dolar menguat hingga tahun 2024. Namun, seperti yang diperingatkan oleh Truflation, perkiraan inflasi yang lebih rendah mungkin menyebabkan beberapa momentum USD baru-baru ini melemah, karena pasar akan kembali meningkatkan taruhan penurunan suku bunga.
Truflation memperkirakan BLS akan melaporkan penurunan inflasi yang signifikan pada bulan Januari, turun dari 3,4% y/y menjadi 2,5% y/y pada bulan Desember, didorong oleh fenomena January blues yang terdokumentasi dengan baik. Angka yang akan mewakili penurunan signifikan terhadap 2,9% yang diharapkan pasar dan mengakibatkan melemahnya Dolar.
Truflation juga mengeluarkan peringatan, bahwa sangat sedikit alasan bagi Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga sebelum musim panas, karena inflasi kemungkinan akan meningkat kembali dalam beberapa bulan mendatang seiring dengan pertumbuhan ekonomi Amerika.
Sementara itu, menurut survei ekspektasi terbaru RBNZ, ekspektasi inflasi satu tahun turun 38 basis poin dari 3,60% menjadi 3,22%, menandai titik terendah sejak September 2021. Survei ini juga menunjukkan konsensus yang berkembang, dengan lebih dari separuh responden memperkirakan CPI inflasi akan kembali ke kisaran target RBNZ sebesar 1-3% pada akhir tahun 2024.
Lebih lanjut, survei tersebut menunjukkan adanya penurunan ekspektasi inflasi dalam jangka panjang, dengan prediksi dua tahun ke depan turun dari 2,76% menjadi 2,50%, dan ekspektasi untuk lima dan sepuluh tahun ke depan juga mengalami penurunan menjadi 2,25% (dari 2,43%) dan 2,16% (dari 2,28%).
Dalam hal suku bunga, peserta survei memperkirakan OCR rata-rata sebesar 5,46% pada akhir bulan Maret, dengan proyeksi penurunan menjadi 4,74% pada akhir tahun. OCR saat ini berada di 5,50%. Publikasi hasil survei menyebabkan penurunan NZD, karena pelaku pasar mulai mengevaluasi kembali kemungkinan kenaikan suku bunga RBNZ lagi.
Di pasar valuta asing, pasangan mata uang NZDUSD melemah ke kisaran 0,6100 mengurangi kenaikan minggu lalu, karena investor menjadi berhati-hati menjelang pidato bank sentral minggu ini yang dapat mempengaruhi prospek suku bunga domestik. Gubernur RBNZ, Adrian Orr akan menyampaikan pidatonya pada hari Jumat. Sementara itu, Kiwi melonjak 1,4% pada minggu lalu di tengah spekulasi, bahwa suku bunga dapat naik lebih lanjut di tengah inflasi yang sulit dan pasar tenaga kerja yang tangguh. Pelaku pasar juga menunjukkan penurunan ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral global lebih awal, terutama di AS dan Eropa. .
Dari perspektif teknis, pasangan mata uang NZDUSD masih dalam tren korektif. Sepanjang resistensi 0,6172 tetap utuh, pemulihan dari 0,6037 dipandang sebagai koreksi terhadap penurunan dari 0,6368. Penembusan support minor di 0,6077 akan menyatakan, bahwa penurunan ini siap untuk berlanjut hingga 0,6037 ataupun level 61.8%FR [0,6000]
Artikel terkait : Inflasi AS
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.