Cup and Handle JPN225 Mendekati Proyeksi dan Spekulasi Intervensi BOJ atas Depresiasi Yen

JPN225, Weekly

Indeks JPN225 menguat lebih dari 3% selama 2 hari perdagangan menjadi ditutup pada 39,494 melampaui rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai selama bubble tahun 1989 di Jepang, dengan saham-saham teknologi memimpin kenaikan, karena efek Nvidia menguat dalam perdagangan setelah jam kerja karena laporan pendapatan yang optimis. Antusiasme terhadap kecerdasan buatan dan teknologi terkait, keuntungan perusahaan domestik yang kuat, prospek eksportir yang kuat di tengah melemah Yen dan penolakan BOJ untuk menaikkan suku bunga juga mendorong reli pasar di Jepang.

Di sisi lain, data awal menunjukkan bahwa aktivitas sektor swasta di Jepang melambat pada bulan Februari seiring dengan melambatnya pertumbuhan sektor jasa, sementara aktivitas manufaktur semakin berkontraksi. PMI Manufaktur Jepang merosot lebih jauh ke 47,2 dari 48,0, menandai kontraksi sektor yang kesembilan bulan berturut-turut dan mencapai titik terendah sejak Agustus 2020. PMI Jasa juga menurun, meskipun lebih moderat, turun dari 53,1 menjadi 52,5. Akibatnya, PMI Komposit, yang menggabungkan sektor manufaktur dan jasa, turun dari 51,5 ke titik mendekati stagnasi di 50,3.

Indeks JPN225 kembali mencatatkan rekor baru di 39,491 dari validasi pola cup and handle mingguan. Indeks terlihat mendekati proyeksi FE100% di 39,750 dari penarikan 24,498 – 34,012 dan 30,263. Sementar pasar FX, Yen Jepang berada di kisaran 150 mendorong sejumlah spekulasi intervensi kembali di pasar. Data resesi memperkuat ekspektasi, bahwa BOJ akan mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar.

Sementara itu, depresiasi mata uang yang tajam membuat Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki memperingatkan pekan lalu, bahwa pihak berwenang memantau pasar dengan cermat, tanpa memastikan apakah mereka akan melakukan intervensi kembali. Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional Masato Kanda juga mengatakan Jepang akan mengambil tindakan yang tepat di pasar valuta asing, jika diperlukan karena penurunan tajam yen tidak baik bagi perekonomian.

Yen melemah terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan hari Kamis, dengan USDJPY naik +0.17%. Imbal hasil T-note yang lebih tinggi menekan yen. Yen juga terbebani oleh lemahnya aktivitas manufaktur Jepang yang bersifat dovish terhadap kebijakan BOJ setelah PMI manufaktur Jepang Jibun Bank bulan Februari turun ke level terendah dalam 3½ tahun. Yang terakhir, reli Indeks Saham Nikkei hari ini ke rekor tertinggi membatasi permintaan safe-haven yen. Terhadap Poundsterling, yen melemah 0,84% untuk 3 hari berturut-turut dengan GBPJPY mencatatkan harga tinggi baru 9 tahun di 190,83. Sedangkan terhadap euro, Yen melemah -1,29% dengan kenaikan EURJPY untuk 8 hari berturut-turut.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.