Minyak mentah berjangka USOIL merosot mendekati $81 per barel pada hari Kamis, setelah turun lebih dari 3% di sesi sebelumnya, terbebani oleh tanda-tanda bahwa pasokan minyak AS tetap kuat, sementara kekhawatiran terhadap permintaan meningkat. Data EIA menunjukkan, bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 2,735 juta barel pada minggu lalu, meningkat selama empat minggu berturut-turut dan melebihi ekspektasi pasar yang sebesar 1,6 juta barel.
Memudarnya prospek penurunan suku bunga AS tahun ini dan melemahnya data ekonomi Tiongkok pada bulan Maret juga mengurangi prospek permintaan. Anggota Fed Jefferson juga menyatakan bahwa mereka terbuka untuk meningkatkan batasan kebijakan moneter yang ada, sementara Ketua Fed Jerome Powell telah menyarankan agar mereka menunda pelonggaran kebijakan karena tekanan inflasi yang terus-menerus. Oleh karena itu, mungkin akan terjadi penurunan aktivitas bisnis dan konsumen, yang dapat mengurangi permintaan terhadap bahan bakar dan barang-barang terkait energi. Berkurangnya permintaan minyak mentah di India, konsumen minyak mentah terbesar ketiga di dunia, juga berdampak negatif terhadap harga minyak, setelah permintaan minyak India di bulan Maret turun -0,6% y/y menjadi 21,09 MMT. Pasar juga menyatakan skeptisisme hari ini mengenai perkembangan data ekonomi Tiongkok, karena stimulus pada kuartal pertama tahun ini tidak cukup untuk mendukung angka ekonomi yang lebih tinggi.
Sementara itu, AS mengatakan akan menerapkan kembali sanksi minyak terhadap Venezuela sebagai tanggapan atas kegagalan Presiden Nicholas Maduro memenuhi komitmen pemilu. Para pemimpin Uni Eropa juga membahas pembatasan baru terhadap Iran menyusul serangan akhir pekan lalu terhadap Israel.
USOIL melemah lebih jauh hari ini ke kisaran $81,50 saat penulisan. Dukungan penting ada di level harga $80,19; penurunan di bawah level ini dapat menguji dukungan dinamis EMA200 hari di kisaran $79,00. Sepanjang dukungan $80,19 bertahan, harga USOIL akan kembali memantul ke sisi atas, dengan tahanan minor yang terlihat di $83,49. Tensi Timur Tengah tetap menjadi perhatian investor, eskalasi yang berlebihan akan menyulitkan minyak untuk turun. Resistance selanjutnya terlihat dari puncak belakangan ini di $87,07.
Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Adi Phangestu
Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.