USDJPY naik +0,21% pada perdagangan akhir pekan. Yen terus melemah oleh spekulasi bahwa otoritas Jepang tidak akan melakukan intervensi kembali di pasar valas dalam waktu dekat untuk mendukung yen. Asumsi ini didasarkan pada pernyataan Masato Kanda, pejabat mata uang utama Jepang yang mengatakan, bahwa pemerintah tidak perlu melakukan intervensi di pasar valas, jika pergerakan pasar teratur.
Yen relatif stabil di sekitar 155,7 per dolar. Ringkasan pertemuan kebijakan Bank of Japan pada bulan April, menandai risiko kenaikan terhadap inflasi dan mendiskusikan skenario yang memerlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Ringkasan tersebut menyatakan, “Jika inflasi terus menyimpang ke atas dari skenario dasar dengan latar belakang pelemahan yen, sangat mungkin laju normalisasi kebijakan moneter akan meningkat.” Namun, BOJ memperkirakan akan mempertahankan kondisi keuangan yang akomodatif untuk saat ini sambil menilai prospek aktivitas ekonomi dan kenaikan harga.
Dari segi data, pertumbuhan upah di Jepang melambat pada bulan Maret, bertentangan dengan perkiraan BOJ mengenai siklus baik berupa kenaikan upah dan harga. Sementara itu, yen masih melemah hampir 2% minggu ini, bahkan ketika otoritas Jepang terus memperingatkan pasar terhadap pergerakan mata uang yang ekstrem. Pekan lalu, mata uang tersebut melambung sebanyak 5,2% dari titik terendah ke titik tertinggi karena dugaan intervensi pemerintah, dengan data BOJ menunjukkan bahwa bank tersebut menghabiskan hampir $60 miliar untuk mempertahankan mata uangnya.
Selanjutnya, laporan GDP Q1 Jepang minggu depan akan memberikan gambaran tentang bagaimana kinerja perekonomian pada awal tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi Jepang cukup moderat pada kuartal terakhir tahun 2023, tumbuh pada laju tahunan sebesar 0,4%. Ekspansi ekonomi yang kecil ini diperkirakan akan berbalik arah pada kuartal pertama, dengan konsensus para ekonom memperkirakan kontraksi tahunan sebesar 1,4% pada perekonomian Jepang. Pelaku pasar juga akan tertarik pada rincian mendasar dari rilis ini, yaitu belanja konsumen dan dunia usaha untuk mengetahui apakah pertumbuhan yang lebih lemah terkonsentrasi pada sektor-sektor tertentu atau lebih luas. Konsensus ekonom saat ini memperkirakan belanja konsumen mengalami kontraksi pada kuartal pertama, meskipun lajunya sedikit lebih lambat dibandingkan kuartal keempat. Belanja dunia usaha juga diperkirakan menurun di Triwulan ke-1, membalikkan sebagian peningkatan yang terlihat di Triwulan ke-4.
Rilis GDP minggu depan dapat mengubah prospek kebijakan moneter Bank of Japan secara material. Data pertumbuhan yang lemah akan menegaskan kembali sikap para pengambil kebijakan BoJ untuk mengambil pendekatan bertahap dan hati-hati terhadap normalisasi kebijakan moneter yang sedang berlangsung. Untuk saat ini, bank sentral kemungkinan akan menunggu hingga bulan Oktober dibandingkan Juni, untuk menaikkan kisaran suku bunga kebijakannya sebesar 10 bps, menjadi 0,10%-0,20%.
Tinjauan Teknis
Gambaran besar puncak jangka menengah USDJPY mungkin terbentuk di 160,32. Resistance 151,90 yang kini menjadi support akan menjadi penentu ke depan. Penembusan tegas di bawah level ini, akan menunjukkan bahwa koreksi yang lebih besar mungkin sedang terjadi, dan dapat menargetkan support berikutnya di 146,48.
Rebound USDJPY minggu lalu menunjukkan, bahwa penurunan dari 160,32 telah selesai di 151,86. Saat ini harga berada pada bagian kedua dari pola korektif 160,20. Kenaikan lebih lanjut dapat dilihat menuju resistance 157.98, apabila berhasil lolos di atas 156,28. Pada sisi negatifnya, penembusan 154.23 akan mengubah bias kembali ke sisi bawah menuju support 151.86.
Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Adi Phangestu – Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.