GDP Q1 Jepang mengalami kontraksi sebesar -0.5% q/q, sedikit lebih buruk dari perkiraan penurunan sebesar -0.4% q/q. Secara tahunan, GDP turun -2,0%, meleset dari perkiraan penurunan -1,5%. Konsumsi swasta, yang mencakup lebih dari separuh perekonomian Jepang, turun -0,7% melebihi perkiraan penurunan -0,2%. Ini menandai penurunan kuartal ke_empat berturut-turut, yang merupakan penurunan terpanjang sejak 2009. Belanja modal turun -0,8% sedikit lebih besar dari perkiraan penurunan -0,7%. Ini merupakan penurunan pertama dalam dua kuartal.
Ekspor turun sebesar -5,0%, meskipun ada dukungan dari pariwisata inbound, sementara impor turun sebesar -3,4% di tengah pengurangan impor energi. Angka-angka perdagangan tersebut mencerminkan perlambatan permintaan global yang lebih luas, yang berdampak pada perekonomian Jepang yang didorong oleh ekspor.
Di pasar valuta, USDJPY melemah hingga 153,59 di tengah melemahnya dolar AS yang didorong oleh data terbaru yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga pertama The Fed pada bulan September. Tingkat inflasi umum dan inti di AS melambat sesuai antisipasi, dengan penjualan ritel yang secara tak terduga mengalami stagnasi. Namun, meskipun terjadi fluktuasi, yen tetap rentan karena perbedaan suku bunga dengan negara ekonomi maju lainnya. Perbedaan ini tetap ada meskipun Bank Sentral Jepang berkomitmen untuk memperketat kebijakan moneter dan niat Federal Reserve untuk melakukan pelonggaran. Saat ini, Jepang mempertahankan suku bunga utama jangka pendeknya pada kisaran 0% hingga 0,1%, sementara Amerika Serikat mempertahankan suku bunga pada 5,5%, sehingga mendorong kondisi yang menguntungkan bagi carry trade.
Menteri Perekonomian Jepang Yoshitaka Shindo mengatakan pada hari Kamis, bahwa perekonomian Jepang diperkirakan akan melanjutkan pemulihan moderat. Lebih lanjut Shindo menyatakan akan memonitor secara ketat risiko terkait fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang dapat mendorong kenaikan harga dalam negeri.
Sementara itu, lapangan kerja Australia tumbuh 38,5 ribu pada bulan April, jauh di atas ekspektasi sebesar 25,3 ribu. Pekerjaan penuh waktu turun -6,1 ribu sementara pekerjaan paruh waktu naik 44,6 ribu. Tingkat pengangguran naik dari 3.9% menjadi 4.1%, di atas ekspektasi sebesar 3.9%. tingkat partisipasi naik dari 66,6% menjadi 66,7%. Jam kerja bulanan tidak berubah. Jumlah pengangguran naik 30.3k atau 5.3% m/m. Akibatnya, AUDUSD mengalami volatilitas pasca laporan data tersebut. Dolar Australia terapresiasi menuju $0,6713 dan melemah hingga $0,6676.
Kenaikan dolar Australia belakangan ini juga didukung oleh meningkatnya ekspektasi dukungan fiskal dan moneter untuk perekonomian Tiongkok, menyusul langkah nyata Beijing berupa stimulus yang lebih besar melalui obligasi jangka panjang, yang dirancang untuk mendukung penjualan asing ke mitra dagang utama Australia dan meningkatkan arus masuk mata uang asing.
Pasangan proxy AUDJPY melemah, seiring penguatan Yen yang disinyali sebagai aksi pengambilan untung dari pelaku pasar. Pasangan ini tetap berada di jalur tren bullishnya, meskipun terjadi riak harga di EMA 26 bar dan bias divergensi minor pada AO. Bias intraday netral untuk saat ini, penurunan di bawah 102,58 akan menandai koreksi minor, dengan kemungkinan untuk support 101,56. Sepanjang support minor 102,58 bertahan, konsolidasi akan kembali berlaku di bawah puncak intraday 104,02.
Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Adi Phangestu – Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.