USDJPY pada hari Jum’at turun -0,65% membukukan level terendah dalam 3 minggu. Yen mendapat dukungan pada hari Jum’at di tengah tanda-tanda BOJ melakukan intervensi di pasar valas pada hari Kamis untuk mendukung yen. Selain itu, revisi ke atas terhadap produksi industri Jepang bulan Mei berdampak positif bagi yen. Produksi industri Jepang bulan Mei direvisi naik menjadi +3,6% m/m dari yang dilaporkan sebelumnya +2,8% m/m.
Pada hari Kamis, yen melonjak sebanyak 2,6% menjadi 157,41 per dolar, dengan tanda-tanda volume perdagangan yang luar biasa memicu taruhan intervensi dari Kementerian Keuangan, setelah yen mencapai posisi terendah dalam 38 tahun pada awal minggu. Peningkatan volume perdagangan diikuti oleh data harian yang menunjukkan terkurasnya transaksi berjalan Jepang sebesar ¥31,7 triliun, setara dengan pembelian valuta asing senilai lebih dari $20 miliar. Sementara menurut analisis Bloomberg terhadap rekening bank sentral, BOJ menghabiskan sekitar 3,5 triliun yen ($22 miliar) ketika melakukan intervensi di pasar valas pada hari Kamis untuk mendukung yen.
Diplomat mata uang terkemuka Masato Kanda menolak untuk mengkonfirmasi apakah pemerintah mempunyai andil dalam kenaikan yen. Investor juga menantikan pertemuan kebijakan BoJ pada akhir Juli yang diperkirakan akan mengumumkan rencana pengurangan pembelian obligasi dan kemungkinan menaikkan suku bunga lagi.
Sementara itu, beberapa ukuran pertumbuhan upah mungkin sudah mulai mencerminkan tingginya kenaikan upah yang disepakati dalam negosiasi upah musim semi tahun ini, konsisten dengan sikap BOJ yang terus melakukan normalisasi kebijakan moneter pada tahun ini. Federasi serikat pekerja terbesar di Jepang sebelumnya telah mengumumkan kenaikan upah rata-rata sebesar 5,1% bagi anggotanya untuk tahun fiskal berjalan, peningkatan terbesar yang terlihat dalam lebih dari 30 tahun.
Sebelum data pendapatan bulan Mei dirilis minggu ini, kenaikan gaji tersebut mungkin belum terlihat secara signifikan dalam angka pendapatan bulanan. Pada data bulan Mei, meskipun angka pendapatan utama hanya naik secara moderat, rangkaian data lain yang dipantau secara ketat oleh pejabat BoJ ; gaji reguler untuk pekerja penuh waktu yang diukur berdasarkan sampel yang sama meningkat menjadi 2,7% y/y, jauh melebihi ekspektasi konsensus 2,2%. Meningkatnya pertumbuhan upah dan potensi berkembangnya siklus harga upah yang baik, kemungkinan besar akan menjadi faktor kunci di balik normalisasi kebijakan moneter BoJ di masa depan.
Namun perlu dicatat, bahwa pejabat BoJ kemungkinan kan mengambil pendekatan yang agak hati-hati terhadap penyesuaian kebijakan moneter, untuk memastikan bahwa perkembangan ini benar-benar terjadi. Oleh karena itu, BoJ diperkirakan akan menunggu hingga pertemuan bulan Oktober untuk menaikkan suku bunga kebijakannya, sebelum melakukan normalisasi kebijakan moneter lebih lanjut pada awal tahun 2025.
Yen Jepang stabil di sekitar $158,00 dalam perdagangan sepi pada hari Senin [hari libur Jepang]. Dari sisi kebijakan moneter, investor menantikan pertemuan kebijakan BOJ pada akhir bulan Juli yang diperkirakan akan mengumumkan rencana pengurangan pembelian obligasi dan kemungkinan menaikkan suku bunga lagi. Secara eksternal, yen menghadapi tekanan dari kenaikan dolar yang diuntungkan oleh tawaran safe-haven menyusul upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Trump.
Dari perspektif teknis, USDJPY mencatatkan resistensi di 161,93 pada awal bulan. Penurunan lanjutan masih dibatasi trendline bullish [dari penarikan 140,24 – 146,47]. Penembusan terhadap trendline ini, dapat membuka pintu bagi penurunan lanjutan hingga tingkat harga resistensi yang telah menjadi support di 151,93 [puncak Okt’2022], untuk membawa rebound pada level ini. Tren naik jangka panjang masih bisa berlanjut hingga 161,93 pada tahap selanjutnya. Pergerakan selanjutnya akan bergantung pada kedalaman koreksi saat ini dari 161.93. Namun, penembusan berkelanjutan di 151,93 akan menunjukkan, bahwa koreksi berskala lebih besar atau pembalikan tren yang sedang berlangsung.
Selain harga tertahan pada trendline, harga juga tertahan di EMA50 bar. Gelombang koreksi kemungkinan dapat berlanjut, setelah penembusan trendline dan pergerakan di bawah EMA 50 bar.
Penurunan tajam minggu lalu mengkonfirmasi topping jangka pendek di 161,93. Mengingat kondisi divergensi bearish daily, penurunan dari 161.93 kemungkinan merupakan koreksi keseluruhan reli lima gelombang dari 140.24. Risiko akan tetap berada pada sisi negatif selama resistance 159,43 bertahan. Penembusan berkelanjutan pada trendline bullish akan menegaskan kasus bearish ini. Proyeksi selanjutnya adalah retracement 38,2% dan 50,0% [dari penarikan 140,25 – 161,94] masing-masing di 153,64 dan 151,08.
Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu – Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen