Bank Of Japan: Tidak Ada Lagi Kenaikan Suku Bunga,Menekan Yen Jepang!

  • Anjloknya Pasar Saham di Asia, memicu kekhawatiran di antara perwakilan Bank Jepang. Yen Jepang kehilangan momentum jangka pendek.
  • Uchida menyarankan Bank Sentral tidak menaikkan suku bunga lagi selama pasar belum stabil.
  • Dolar Selandia Baru melonjak karena sektor ketenagakerjaan negara itu tumbuh 0,4%. Selain itu, Tingkat Pengangguran tetap lebih rendah dari prediksi sebelumnya.
  • Laporan laba triwulanan Amgen tidak memuaskan sehingga menghambat penguatan pasar saham.

EURJPY (Euro/Japanese Yen) – BOJ Dovish Menekan Yen Jepang!

Nilai tukar Euro menguat terhadap Yen Jepang untuk pertama kalinya sejak 25 Juli, setelah turun selama 8 hari berturut-turut. Harga petang ini diperdagangkan 1,65% lebih tinggi, tetapi masih berada pada titik terendah sejak Maret 2024. Apa yang mendorong pergerakan harga?

EURJPY Jangka Waktu 2 Jam merespon Garis Tren Terkini!

Pergerakan harga sebagian besar disebabkan oleh dua faktor. Yang pertama adalah harga telah jatuh hampir 12% dalam rentang waktu satu bulan yang membuat nilai tukar menjadi oversold pada sebagian besar indikator. Akibatnya, investor dapat menjadi tidak nyaman untuk berspekulasi lebih lanjut tentang penurunan dalam jangka pendek. Selain itu, investor juga mencermati komentar dovish dari Deputi Gubernur Bank Jepang, Shinichi Uchida.

Setelah komentar dari Deputi Gubernur Bank Jepang, investor sekarang meyakini, bahwa bank tidak akan menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat. Menurut para ekonom, Bank Jepang tidak mungkin menaikkan suku bunga lagi pada tahun 2024. Hal ini dapat memicu beberapa pelemahan dalam Yen Jepang. Namun, jika Federal Reserve, Bank Sentral Eropa, dan Bank of England melanjutkan rencana mereka untuk memangkas suku bunga sepanjang tahun, Yen masih dapat berkinerja baik. Saat ini, analis memperkirakan Federal Reserve akan memangkas antara 75 basis poin dan 125 basis poin pada akhir tahun.

Terkait Euro, data penjualan ritel di Zona Euro bulan Juni kemarin dipublikasikan, yang menunjukkan kinerja yang lemah: volume penjualan turun 0,3%, lebih rendah dari perkiraan para ahli. Hal ini mengonfirmasi risiko perlambatan ekonomi Eropa yang sedang berlangsung, yang dapat mendorong Bank Sentral Eropa untuk melonggarkan kebijakan moneter. Indeks Euro diperdagangkan 0,18% lebih rendah dan mata uang tersebut melemah terhadap Dolar AS dan Yen. Oleh karena itu, investor harus berhati-hati terhadap aksi harga yang saling bertentangan. Jika investor ingin menghindari dua mata uang yang terdepresiasi, USDJPY atau GBPJPY bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.

Pada jangka waktu 2 Jam, EURJPY diperdagangkan pada garis tren (EMA Periode 75) dan masih berada di bawah Simple Moving Average Periode 100. Namun, harga berada di atas level 50,00 pada RSI tetapi berada pada level resistensi sebelumnya. Oleh karena itu, analisis teknis memberikan sedikit bias bearish, tetapi ini bisa mendapatkan momentum jika harga turun di bawah 158,846 dan 157,274.

EURNZD – NZD Menguat Karena Data Ketenagakerjaan Melampaui Ekspektasi!

Saat ini mata uang dengan kinerja terbaik adalah Dolar Selandia Baru yang didukung oleh data ketenagakerjaan yang positif. Perubahan ketenagakerjaan naik 0,4%, yang berarti sektor ketenagakerjaan negara tersebut telah berkembang sebesar 2,2% dalam enam bulan terakhir. Tingkat Pengangguran naik dari 4,3% menjadi 4,6%, tetapi masih lebih rendah dari prediksi sebelumnya. Akibatnya, bank sentral cenderung tidak mempertimbangkan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

EURNZD H1 pada 7 Agustus 2024

Indeks Dolar Selandia Baru saat ini diperdagangkan 0,86% lebih tinggi sejauh ini, tetapi investor harus berhati-hati terhadap retracement saat kita beralih ke sesi Eropa dan sesi AS. Untuk NZD, ekspektasi inflasi besok untuk kuartal berikutnya akan sangat penting dan dapat menciptakan volatilitas yang lebih tinggi. Selain itu, pidato Reserve Bank of Australia juga dapat memicu volatilitas untuk AUD dan NZD.

Sebelumnya Gubernur RBA, Michele Bullock, mengatakan kepada wartawan bahwa komite membahas kenaikan suku bunga lagi, tetapi memutuskan bahwa ukurannya cukup untuk saat ini, dan pengurangan jangka pendek dalam biaya pinjaman tidak sejalan dengan pandangan anggota dewan regulator saat ini.

Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Michalis Efthymiou – Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan materi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda, dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.