USDINDEX : CPI AS Akan Menguji Pasar, Setelah Minggu yang Penuh Gejolak.

dollar

USDIndex mempertahankan kenaikannya baru-baru ini ke sekitar 102,86 dan melayang mendekati level tertinggi satu minggu, karena data klaim pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan meredakan kekhawatiran akan penurunan ekonomi. Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal turun 17.000 menjadi 233.000 yang disesuaikan secara musiman minggu lalu, mencatat penurunan terbesar dalam sekitar 11 bulan dan berada di bawah perkiraan 240.000. Pasar mengurangi taruhan untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve setelah data tersebut, dengan peluang untuk pemotongan 50 basis poin pada bulan September turun menjadi 54% dari 69% di awal minggu. Dolar berada di jalur untuk mengakhiri minggu dengan sedikit perubahan karena pasar memulihkan kerugian dari aksi jual hari Senin, dengan  mata uang safe-haven: Yen dan franc Swiss mundur dari level tertinggi baru-baru ini di tengah prospek ekonomi makro yang membaik.

Kepanikan mengenai ekonomi AS yang berada di ambang resesi sebagian besar telah mereda, tetapi pasar tetap gelisah. Investor melihat adanya risiko nyata, bahwa penundaan pangkas suku bunga Fed telah membuat penurunan ekonomi tak terelakkan. Penyebab utama kehati-hatian Fed adalah inflasi yang kaku. Namun, tampaknya tekanan inflasi sekarang mereda secara bertahap.

Laporan CPI minggu depan diharapkan akan menggarisbawahi tren ini dan jika tidak ada kejutan, data tersebut mungkin tidak banyak membantu meredakan kekhawatiran perlambatan, karena fokus telah bergeser ke sisi pertumbuhan. Namun, jika angka inflasi mengejutkan baik ke atas maupun ke bawah, efek berantainya tentu akan lebih kentara.

Salah satu data yang paling positif yang dilihat FOMC sejak mulai menaikkan suku bunga adalah laporan CPI bulan Juni. Yang memimpin kenaikan adalah biaya pangan dan energi yang mengalami penurunan harga konsumen sebesar 0,1% pada bulan tersebut. Harga konsumen inti meningkat sebesar 0,1%; paling rendah sejak awal tahun 2021, diluar dari harga pangan dan energi. Yang paling menggembirakan dalam laporan tersebut adalah harga jasa inti, yang hanya naik 0,1%; peningkatan yang nyata dari kenaikan bulanan rata-rata enam bulan sebelumnya sebesar 0,4%. Dengan penurunan sebesar 0,1%, harga barang inti mempertahankan tren deflasi selama empat bulan berturut-turut. Risiko terhadap sisi tenaga kerja dan inflasi dari mandat ganda FOMC lebih seimbang, karena harga barang inti terus menurun dan perkiraan harga jasa inti tidak berubah untuk sisa tahun ini.

Pada bulan Juli, CPI utama diperkirakan akan meningkat sebesar 0,2% sehingga akan mempertahankan tingkat tahunan di atas level terendah tiga tahun sebesar 3,0%. Pemulihan dalam beberapa komponen inti yang lebih tidak menentu diharapkan akan mendukung peningkatan 0,2% dalam CPI inti pada bulan Juli. Meski begitu, produksi industri masih belum melampaui puncak sebelumnya yang dicapai pada bulan September 2018. Dampak dari tingkat yang lebih tinggi di sektor industri sangat penting.

Di sisi lain, meskipun angka penjualan ritel utama pada bulan Juni datar, belanja ritel masih melampaui ekspektasi dan belanja ritel inti tetap stabil. Meskipun penjualan ritel bulan Juni merupakan bukti ketahanan konsumen, hal itu masih konsisten dengan moderasi dari laju cepat belanja ritel setelah pandemi. Penjualan ritel utama diperkirakan naik 0,3%. Prospek penjualan ritel sepanjang sisa tahun ini dibatasi oleh perlambatan di pasar tenaga kerja dan pertumbuhan pendapatan riil yang lebih lambat.

Sementara itu, Indeks Produksi Industri mencapai titik tertinggi siklus baru pada bulan Juni, setelah mencatat kenaikan bulanan berturut-turut terbesar sejak tahun 2021. Kenaikan produksi manufaktur sebesar 0,4% yang solid bersama dengan peningkatan produksi utilitas sebesar 2,8% memimpin kenaikan tersebut. Produksi industri diperkirakan akan turun 0,2% pada bulan Juli, karena suku bunga yang masih tinggi masih menjadi penghalang yang tangguh untuk mempertahankan kekuatan terkini pada sektor ini. Utilisasi kapasitas diperkirakan akan turun sedikit menjadi 78,6%. Dimulainya pelonggaran FOMC akan memberi sektor industri sedikit ruang bernapas, tetapi pemulihan penuh masih jauh dari harapan.

Di pasar valuta, tekanan jual masih terlihat pada dolar AS, namun sudah tidak signifikan seperti minggu-minggu sebelumnya. Indeks mencapai titik terendah di kisaran 101,94 dan rebound hingga 103,34 sebelum penutupan yang lebih rendah hari Jum’at, pada harga 102,86.

Untuk awal pekan, kemungkinan bias harga masih stabil. Pergerakan di bawah 102,71 akan mencari pijakan pada harga rendah 101,94 terlebih dahulu. Penurunan yang berkelanjutan di bawah level ini, akan memperlebar ruang koreksi hingga ke 100,29. Namun level 101,94 akan menjadi level harga yang penting untuk dipantau pada saat ini. Sementara pada sisi positif, pergerakan di atas 103,34 akan membuka pintu bagi pengujian level harga 104,54. Indikator teknis untuk sementara masih memvalidasi penurunan, namun telah menjauh dari level oversold. Beberapa data penting yang disebutkan di atas, akan menjadi katalis utama bagi pergerakan indek untuk pekan depan.

 Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu – Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan materi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda, dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.