USDJPY : Apakah Yen Menguat Semata-mata Karena Pelemahan Dolar AS?

Yen Jepang menguat melewati 145,00 per dolar pada hari Jum’at, memulihkan beberapa kerugian dari sesi sebelumnya, karena investor mencerna angka inflasi terbaru. Data menunjukkan, bahwa tingkat inflasi inti Jepang meningkat untuk bulan ketiga berturut-turut menjadi 2,7% pada bulan Juli, mendukung pergeseran hawkish Bank of Japan tahun ini.

CPI nasional Jepang Juli tidak berubah dari Juni di +2,8% y/y, lebih kuat dari ekspektasi pelonggaran menjadi 2,7% y/y. CPI nasional Jepang bulan Juli non-makanan segar dan energi melambat ke +1,9% y/y dari +2,2% y/y di bulan Juni, sesuai dengan ekspektasi dan laju peningkatan paling lambat dalam 1¾ tahun.

USDJPY turun -1,44% pada penutupan akhir pekan, setelah imbal hasil T-note anjlok yang menyebabkan Dolar AS menderita, karena komentar dovish dari Ketua Fed Powell. Yen juga memperoleh dukungan pada hari Jum’at, karena komentar dari Gubernur BOJ Ueda, yang mengatakan para pembuat kebijakan masih berada di jalur menuju suku bunga yang lebih tinggi. Selain itu, laporan CPI Jepang Juli lebih kuat dari yang diharapkan, faktor hawkish untuk kebijakan BOJ dan mendukung yen. Ueda juga menyalahkan aksi jual saham Jepang baru-baru ini karena kekhawatiran AS akan mengalami resesi.

Kenyataan saat ini adalah, bahwa kebijakan moneter BOJ yang sangat longgar selama bertahun-tahun akan segera berakhir, ketika Bank Jepang secara bersamaan menaikkan suku bunga dan mengumumkan pengurangan bertahap pembelian asetnya pada pertemuan bulan Juli. Ada kemungkinan besar, bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya pada akhir tahun. Gubernur Ueda telah mengisyaratkan, bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut akan segera terjadi, jika ekonomi dan inflasi tetap pada jalurnya,  meskipun Bank khawatir tentang ketidakstabilan pasar saat ini. Dengan demikian, data CPI Tokyo yang keluar pada hari Jum’at akan menjadi penting, karena dianggap sebagai pendahulu dari angka-angka nasional, yang diterbitkan jauh setelahnya. Jika rilis data lebih tinggi dari ekspektasi, dapat mendukung penguatan yen lebih lanjut. Meskipun demikian, pergerakan USDJPY juga tergantung pada rilis data dari luar Jepang.

Dari perspektif teknis, USDJPY bergerak turun minggu lalu dengan momentum yang agak lamban. Rebound dari 141,66 akhirnya terhenti di kisaran harga 149,37 [level 38,2%FR dari penarikan 161,93 – 141,66]. Bias awal pekan masih berada pada sisi negatif dengan kemungkinan untuk menguji ulang level terendah 141,66. Penembusan kuat di sana akan melanjutkan seluruh penurunan dari 161,93 ke support 140,24 berikutnya. Untuk saat ini, risiko akan tetap pada sisi negatif selama resistance 149,37 bertahan, jika terjadi pemulihan.

Namun, jika harga gagal bergerak lebih jauh di bawah support 141,66, rebound ulang juga masih dapat aktif kembali. Pergerakan di atas 149,37 dapat menguji level refleksi yang berada di retracement 50%.

Gambaran besar USDJPY memperlihatkan penurunan dari level tertinggi jangka menengah 161,93 sebagai bagian dari koreksi tren naik secara keseluruhan dari 102,58 sebagai harga terendah Januari 2021. Penurunan lanjutan yang lebih dalam dapat terlihat hingga retracement 38,2% di 139,26 [dari penarikan 102,58 -161,93] dekat dengan support 140,24 hingga lebih jauh ke trendline bullish. Bagaimanapun, risiko akan tetap pada sisi negatif selama resistance 149,37 tetap bertahan. Meskipun demikian, penembusan kuat EMA 52 minggu menunjukkan, bahwa kisaran untuk pola korektif jangka menengah sudah terbentuk. Dalam gambaran jangka panjang, masih terlalu dini untuk menyimpulkan, bahwa tren naik telah selesai. Namun, fase korektif jangka menengah seharusnya telah dimulai.

Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu – Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan materi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda, dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.