Harga minyak mentah USOIL [WTI] sebagian besar diperdagangkan mendatar pada hari Jum’at, dan ditutup pada $71,14 per barel, di tengah meningkatnya ketegangan Timur Tengah dan menurunnya pasokan AS. Serangan udara Israel di Beirut selatan, yang menewaskan sedikitnya 14 orang, termasuk tokoh militer utama Hizbullah Ibrahim Aqil, meningkatkan kekhawatiran tentang konflik yang lebih luas yang dapat mengganggu pasokan minyak.
Sementara itu, laporan menunjukkan bahwa kilang AS merencanakan pemeliharaan paling ringan dalam tiga tahun, yang berpotensi meningkatkan permintaan minyak dalam beberapa bulan mendatang. Ini terjadi setelah pemotongan suku bunga Federal Reserve yang lebih besar dari yang diharapkan, yang dapat merangsang aktivitas ekonomi dan konsumsi bahan bakar. Namun, produksi kilang Tiongkok yang melambat dan permintaan industri yang lemah membebani pasar. Minyak mentah USOIL menandai kenaikan minggu kedua berturut-turut.
Di pasar minyak, USOIL berjangka diperdagangkan pada kisaran harga $71,14 waktu penulisan artikel ini. Menguat dari titik terendah $65,22 yang tercatat pada 2 pekan sebelumnya. Secara umum, harga minyak belum pulih sepenuhnya, dengan harga masih bergerak di EMA20 bar dan di bawah EMA50 bar. Namun pola candle harian bullish belt hold kemungkinan mengisyaratkan lanjutan pola reversal inside-up harian. Jika demikian, maka pengujian ke sisi atas dapat menjangkau EMA50 bar di kisaran $74,00.
Sentimen pasar saat ini cukup positif untuk minyak mentah USOIL, dengan harapan bahwa faktor penawaran dan permintaan yang mendukung akan membantu harga minyak terus naik. Sentimen investor telah membaik, setelah harga minyak bangkit dari level psikologis 70,00 dan indikator RSI pada grafik menunjukkan bahwa pasar telah bergerak menjauh dari wilayah jenuh jual, yang menandakan potensi pertumbuhan. Untuk saat ini harga akan menghadapi tantangan pada tingkat harga $71,42. Pergerakan di atas level harga ini akan menunjukkan optimisme pasar, meskipun jelas bawah bias harian masih cenderung negatif.
Pelaku pasar harus memperhatikan, penguatan dolar dan peningkatan ekspor minyak mentah dari Libya yang membebani harga minyak. Selain itu, kekhawatiran yang berkelanjutan tentang lemahnya permintaan energi di Tiongkok, akan berdampak buruk pada harga minyak mentah. Sementara, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah akan membatasi penurunan harga minyak mentah .
Ekspor minyak mentah dari Libya telah meningkat selama seminggu terakhir, yang meningkatkan pasokan global dan berdampak negatif pada harga. Awal bulan ini, pemerintah timur Libya mengumumkan force majeure pada semua ladang minyak, terminal, dan fasilitas ekspor minyak mentah dengan menyerukan penghentian semua produksi dan ekspor minyak mentah karena konflik politik mengenai siapa yang mengendalikan bank sentral negara dan pendapatan minyak.
Kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah dapat meluas dan mengganggu pasokan minyak mentah di kawasan tersebut merupakan hal yang menguntungkan bagi minyak mentah. Menteri Pertahanan Israel Gallant mengumumkan “fase baru” dalam perang dengan kelompok-kelompok Islamis regional saat Israel mengerahkan pasukan ke perbatasan Lebanon, yang menimbulkan kekhawatiran tentang konflik yang lebih luas yang dapat melibatkan Iran, produsen minyak utama.
Meskipun demikian, harga minyak mentah masih mendapat dukungan dari persetujuan OPEC+ untuk menghentikan sementara kenaikan produksi minyak mentah yang dijadwalkan sebesar 180.000 bph pada bulan Oktober dan November karena melemahnya harga minyak mentah baru-baru ini dan tanda-tanda permintaan energi global yang rapuh.
Laporan EIA hari Rabu menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS per 13 September -4,2% di bawah rata-rata musiman 5 tahun, persediaan bensin -0,5% di bawah rata-rata musiman 5 tahun, dan persediaan sulingan -8,6% di bawah rata-rata musiman 5 tahun. Produksi minyak mentah AS dalam minggu yang berakhir pada 13 September turun -0,8% b/b menjadi 13,2 juta barel per hari, tepat di bawah rekor tertinggi 13,4 juta barel per hari dari minggu 16 Agustus.
Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu – Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan materi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda, dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.