Dinamika pasar sangat sensitif dan dengan mudah dapat berubah, karena isu dan data yang berkembang. Apa saja bisa terjadi dalam pasar dalamrentang waktu yang sempit. Rasanya baru kemarin pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan Fed di bulan November dan Dolar AS tampak berada di ambang kehancuran di level penting 100.00. Namun, risiko geopolitik yang baru dan laporan pekerjaan yang luar biasa, telah membuat pasar memiliki beberapa sudut pandang baru untuk dipertimbangkan menjelang minggu baru.
Seperti yang Anda ketahui, perkiraan untuk penurunan suku bunga pada bulan lalu masih menyisakan kemungkinan penurunan sebanyak 3 kali. Namun untuk saat ini, dengan data ekonomi yang berkembang dan isu geopolitik, pasar hampir tidak memperkirakan penurunan suku bunga sebanyak itu lagi. Bahkan peluang untuk penurunan pada bulan November semakin kehilangan momentum, dari kemungkinan penurunan sebesar 50 bps menjadi 25 bps, bahkan nihil.
Sekarang tentu saja peristiwa utama penggerak pasar berikutnya minggu ini adalah risiko geopolitik. Kita mulai melihat kembalinya premi risiko dan arus safe haven di pasar setelah serangan Iran terhadap Israel minggu ini yang meningkatkan kewaspadaan akan perang Timur Tengah yang lebih luas. Harga minyak adalah penerima manfaat terbesar dalam hal ini, naik lebih dari 8% selama seminggu.
Pada perdagangan akhir pekan, harga minyak mentah USOIL naik 0,9% hingga ditutup pada $74,3 per barel pada hari Jum’at, level tertinggi dalam lima minggu, di tengah kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan di Timur Tengah. Harga minyak memangkas kenaikan sebelumnya, setelah Presiden Biden menyarankan dia akan mempertimbangkan alternatif terhadap serangan Israel terhadap ladang minyak Iran.
Risiko yang paling mendesak adalah serangan Israel terhadap infrastruktur minyak Iran, sebuah skenario yang dapat mengirimkan gelombang kejut ke seluruh pasar minyak global. Pada hari Kamis saja, harga minyak melonjak hingga 5% setelah Presiden Joe Biden menyatakan bahwa AS dan Israel sedang berdiskusi tentang serangan tersebut. Dengan Iran yang memproduksi hampir 4 juta barel minyak per hari, atau sekitar 4% dari total pasokan dunia, gangguan apa pun terhadap produksinya dapat berdampak signifikan pada harga.
Goldman Sachs telah memperingatkan bahwa pengurangan produksi minyak Iran dapat mendorong harga naik hingga USD 20 per barel. Menurut perkiraan mereka, jika Iran kehilangan 1 juta barel produksi harian, yang berkelanjutan dari waktu ke waktu, harga minyak dapat mengalami kenaikan tajam ini tahun depan. Prediksi ini mengasumsikan bahwa OPEC+ tidak turun tangan untuk mengurangi dampak dengan meningkatkan produksi.
Namun, reli harga minyak telah relatif tertahan oleh ekspektasi bahwa OPEC+ mungkin melakukan intervensi untuk menstabilkan pasar. Aliansi tersebut memiliki kapasitas cadangan yang signifikan dan dapat memilih untuk meningkatkan produksi guna mengurangi dampak dari kekurangan pasokan. Respons potensial ini saat ini bertindak sebagai pembatas momentum kenaikan harga minyak.
Selain minyak sebagai penerima manfaat utama, Emas; Dolar AS; Franc Swiss; dan Yen Jepang, juga diuntungkan dalam berbagai tingkatan dari daya tarik dan permintaan safe haven yang tercipta karena eskalasi geopolitik. Ini adalah sesuatu yang perlu dipantau, karena Israel telah berjanji untuk membalas. Ini jelas membuat pasar takut dan menyebabkan lonjakan harga minyak, karena pasar melihat dan mempertimbangkan dampak perang regional yang lebih luas terhadap pasokan minyak.
USOIL secara teknis, setelah penembusan proyeksi FE100% dari penarikan 64.70 – 72,16 dan 66,12 pada 73,58; merupakan tanda percepatan kenaikan jangka pendek. Kenaikan dari titik terendah jangka pendek 64.70 dapat berkembang menjadi pergerakan impulsif. Fokus langsung saat ini adalah pada zona resistensi dinamis EMA 200 hari pada kisaran 76,21. Penembusan yang menentukan di sana akan membuktikan, bahwa seluruh penurunan dari 93,92 telah selesai di 64.70. Reli lebih lanjut kemudian akan terlihat hingga proyeksi FE161.8% di bawah resistensi 78,71.
Sementara pada sisi negatif, level resistensi 72,16 akan bertindak sebagai support. Untuk sementara, momentum masih positif; setelah RSI memvalidasi reli dengan bergerak di atas level tengah.
Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Adi Phangestu – Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan materi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda, dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.