ECB
Bank Sentral Eropa pada hari ini, telah menegaskan kesiapan untuk menurunkan suku bunga dan memberikan kebijakan moneter yang lebih akomodatif untuk jangka waktu yang panjang, termasuk pembelian aset tambahan dalam upayanya mendorong inflasi rendah kembali ke sasarannya di tengah tanda-tanda memburuknya kondisi ekonomi di zona euro.
Namun, investor tampaknya sedikit kecewa karena penjelasan yang kurang detail dari rencana kebijakan. Euro tampaknya melemah mengikuti pernyataan tersebut, namun menjelang pergantian jam , menguat kembali. Surat hutang/ obligasi Eropa menguat, menekan imbal hasil. Sepertinya ECB belum memutuskan kebijakan apa yang sebenarnya yang harus mereka lakukan dan hal ini tentu akan menjadi pe-er bagi para petinggi untuk merumuskan kebijakan yang lebih jelas dan lebih kongkrit, sehingga pada pertemuan berikutnya pasar tidak bertanya-tanya lagi.
Suku Bunga
Kesiapan ECB untuk memangkas suku bunga, bisa saja terjadi pada bulan September ini, tetapi beberapa ekonom memiliki pandangan, bahwa ECB berkemungkinan untuk meluncurkan kembali QE dengan bobot yang lebih besar terutama pada obligasi korporasi. ECB mengakhiri program pembelian obligasi bulanan pada bulan Desember, tetapi terus menginvestasikan kembali hasil dari kepemilikan yang jatuh tempo untuk mempertahankan ukuran neraca.
QE adalah pelonggaran kuantitatif, di mana bank sentral membeli aset keuangan dengan menyuntikkan likuiditas ke dalam perekonomian. Setelah pertemuan kebijakannya, Dewan ECB mengatakan pihaknya membiarkan suku bunga tidak berubah dan mengharapkan tetap berada pada level sekarang atau lebih rendah setidaknya sampai paruh pertama tahun 2020. ECB mengatakan telah menugaskan komite yang akan memeriksa opsi tentang bagaimana memperkuat pedoman ke depan pada tingkat kebijakan, seperti desain sistem tingkat berjenjang pada cadangan yang disimpan di bank sentral serta opsi pada ukuran dan komposisi pembelian aset baru.
Indikasi dari pernyataan Indragi sekali menegaskan, bahwa prospek ekonomi di kawasan eropa semakin memburuk terutama untuk sektor manufaktur, karena ketidakpastian pada tensi perdagangan global, Brexit dan faktor eksternal lainnya. Dia juga menekankan inflasi yang sangat rendah sehingga perlu mengambil pendekatan simetris, untuk mendekatkan inflasi tetap dibawah 2%, karena inflasi tahunan pada zona eropa mencapai 1,3% sampai dengan bulan Juni.
Ady Phangestu
Analis – hfindonesia
Disclaimer : Materi ini diedarkan sebagai bahan komunikasi umum dan hanya bertujuan sebagai informasi dan bukan merupakan riset investasi independen. Komunikasi ini tidak mengandung, saran investasi atau rekomendasi investasi atau permintaan dengan tujuan pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang kami edarkan berasal dari sumber yang terpercaya , memiliki reputasi baik. Informasi apa pun pada kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikasi kinerja masa depan yang dapat diandalkan. Pengguna harus menyadari ,bahwa setiap investasi dalam Produk Leveraged memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan investasi apa pun yang sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang menjadi tanggung jawab bagi pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Komunikasi ini tidak boleh direproduksi atau didistribusikan lebih lanjut tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.