Sekilas Kebijakan Terdahulu
Mungkin masih segar di ingatan BoJ mempertahankan kebijakan moneter stabil pada bulan sebelumnya, dengan kemungkinan stimulus. BOJ mempertahankan suku bunga jangka pendek di -0,1% dan mengarahkan yield obligasi 10 tahun ke kisaran 0%. Saat ini yield obligasi -0,225%. BOJ juga mengatakan tidak ingin kehilangan momentum untuk mencapai target inflasi 2%. BoJ gagal mencapai target inflasi dua persen dan kemungkinan inflasi baru akan naik 0,7 persen tahun ini hingga Maret 2020 mendatang. Padahal, target dua persen tersebut dianggap sebagai kunci untuk menekan perlambatan perekonomian.
Bank sentral Jepang (BoJ) saat ini, berpotensi menurunkan kembali bunga acuan-nya, meskipun sebelumnya sempat mengeluarkan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian. BoJ menyampaikan perkiraan biaya pinjaman akan tetap berada pada level saat ini atau bahkan lebih rendah. Sebelumnya, BoJ memperkirakan untuk mempertahankan suku bunga pada ‘tingkat ultra-rendah’ hingga setidaknya sampai musim semi 2020 mendatang.
Perekonomian Jepang diperkirakan tumbuh lebih lambat berdasarkan efek dari tensi perdagangan AS dan China serta perlambatan ekonomi pada negara-negara berkembang. Proyeksi tersebut juga menurunkan proyeksi tahun ini dari 1,6 persen menjadi 1,5 persen hingga Maret 2022. Selain itu, perkiraan pertumbuhan ekonomi juga dipotong dengan ekspansi 0,6 persen pada tahun ini hingga Maret 2021. Kemudian 0,7 persen pada 2021 dan 1,0 persen pada tahun yang sama hingga 22 Maret 2022 mendatang. Rendahnya pertumbuhan perekonomian serta inflasi yang berkepanjangan telah menciptakan ‘pola pikir deflasi’ yang membebani perekonomian nasional.
Teknis
JPN225 – Indeks ini diperdagangkan menguat dalam beberapa hari ini, dan saat ini sedang menguji level koreksi 78.6%FR. JPN225, D1.
Indeks ini melanjutkan pergerakan naik setelah membreakout descending trendline atas, yang sebelumnya membentuk pola segitiga. RSi menunjukan area overbought dengan kecenderungan volume aktivitas transaksi yang menurun. Memang kenaikan ini meninggalkan rata-rata pergerakan MA jauh di bawah. Sejenak, terlihat pola yang terbentuk adalah pola ABC dengan gelombang partisipasi yang progresif. Idealnya memang membentuk riak koreksi karena berada pada tingkat koreksi atas, sebelum menuju harga puncak yang terbentuk pada Januari dan Oktober tahun y.l.
USDJPY – Pasangan mata ini cukup lama berkonsolidasi pada antara support dan resistance masa lalu.Dengan pola bearish rising wedge yang dominan. USDJPY, H4.
Pola divergensi terbentuk dari HH dan HL sebelumnya di dalam rising wedge patterns. Volume aktifitas transaksi juga terlihat menurun. RSi sebelumnya telah menunjukkan overbought dan saat ini menjalar di atas level 50, dengan histogram MACD yang cenderung menipis mendekati level 0. Level penting yang perlu diperhatikan sebagai resistance ada di harga 109.250 dan 110.00, sedangkan level support berada pada 108.50 dan 108.00.
Ady Phangestu
Analis – hfindonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan merupakan riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak bermuatan atau harus dianggap memuat saran investasi atau rekomendasi investasi atau permintaan untuk maksud pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dengan reputasi yang baik dan segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna mengakui bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.